Will You Marry Me?

20K 1.5K 14
                                    

Radit menyeret Hana sampai kedepan kamar. Tidak mempedulikan Hana yang meronta kesakitan.

Hana menyentakkan tangan, mengusap lengannya yang terasa sakit, "apa yang baru saja kak Radit lakukan?!"

Rasa bersalah menyerang Radit. "Maaf, apakah sakit?" tangannya terulur, dia ingin melihat tangan Hana.

"Jangan menyentuhku!" Hana mundur satu langkah.

Radit menatap Hana dengan terluka, "Raja akan pulang malam ini. Jika Raja setuju, keesokan harinya, Ayah dan Bunda akan datang untuk melamar kamu."

Hana diam membatu. Tak percaya apa yang baru saja didengarnya. Dia menatap Radit lekat. Detik berikutnya Hana tertawa dengan kencang.

"Kak Radit lucu. Menikah? Aku dan kak Radit?" Hana menunjuk dirinya dan Radit dengan jari telunjuk.

Hana menghentikan tawanya ketika mendengar perkataan Radit.

"Ini memang nggak lucu! Dan aku sedang tidak bercanda. Kita akan menikah jika Raja menyetujuinya."

Jantung Hana berdegub dengan kencang. Tak ada kata yang dapat dikeluarkan, dia diam membatu. Hana dapat merasakan keseriusan saat Radit mengatakannya.

"Aku ngantuk, mau tidur." tanpa menunggu jawaban Radit, Hana masuk ke kamarnya, mengunci pintu.

Hana menyandarkan tubuhnya dipintu. Hari ini hari yang sangat panjang untuknya. Banyak hal yang terjadi dalam satu hari ini. Hana memegang kepalanya yang akan terasa pecah.

Hana merogoh ponselnya yang berada didalam tas. Dia akan menghubungi Raja, tidak peduli sekarang hampir menunjukkan pukul dua belas malam.

"... "

"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Raja.

Hana mendengus kesal. "Aku menelpone ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kak Raja justru bertanya padaku?"

"Bukankah kamu yang tinggal berdua dengan Radit? Seharusnya kamu tahu apa yang sebenarnya terjadi? Apa kamu melakukan guna-guna supaya Radit mau menikah denganmu?"

"Kak Raja, nggak lucu bercandanya!"

"Aku juga nggak bercanda, Hanara. Aku terlalu shok saat Radit mengatakan akan menikah denganmu. Bukankah Radit sudah mempunyai pacar bernama Hara ya?"

"Aku nggak tahu, kak Raja. Aku juga bingung."

"Katakan padaku sejujurnya Hanara. Aku tahu Radit mencintai Hara, tidak mungkin dia memintaku untuk menikahkanmu begitu saja. Aku yakin kalian telah melakukan sesuatu yang sangat fatal."

Hana tercenung, hatinya seperti tersengat aliran listrik. Hana mengaitkan kejadian kemarin malam dengan permintaan Radit.

"A-aku ngantuk kak Raja. Aku mau tidur dulu." langsung menutup telepon. Hana yakin ketika kakaknya sampai akan menanyainya selama berjam-jam sampai Hana mengakui apa yang telah diperbuatnya.

Hana menuju tempat tidur, merebahkan badan dan memikirkan perkataan terakhir Raja. Akalnya masih tidak menerima apa yang baru saja dipikirkannya.

Radit menikahinya hanya karena sebatas tanggung jawab.

****

Hana menggeliat pelan saat seseorang mengetuk pintu kamarnya. Hana menggerutu sebal saat ketukan pintu semakin kencang. Dengan mata yang masih belum fokus dia membuka pintu.

"Ada apa?" tanya Hana masih memejamkan mata, suaranya masih serak.

"Ini sudah pukul lima pagi. Sholat dan temui aku diruang tengah."

HanaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang