Hana tersenyum lebar ketika pemotretan sudah selesai. Hal pertama yang dilakukannya adalah melihat ponselnya, satu panggilan tidak terjawab dan tiga pesan. Hana tersenyum lebar ketika Raditlah yang menelponenya. Kemudian membuka pesan ternyata dari ketiga lelaki yang tinggal satu atap dengannya.
Raja mengatakan jika ia tidak akan dirumah kurang lebih selama satu minggu karena pergi ke salah satu cabang restauran yang berada diuar kota, mengalami masalah. Sedangkan Raka, pria kembali kerumah orang tuanya karena kakaknya pulang dari luar negeri.
Senyumnya semakin lebar ketika membaca pesan Radit. Tentu saja, ia akan menggunakan atm Radit sebaik-baiknya. Jika sudah dititah begitu, ia tidak akan sungkan untuk berbelanja banyak.
Hatinya berdebar kencang ketika ia tahu, malam ini hanya mereka berdua yang berada dirumah. Hana akan memasakkan makanan kesukaan Radit, setelah itu melakukan hal romantis, mencoba menghilangkan rasa ketakutannya. Saat Radit menciumnya ia juga tidak terlalu takut ataupun gemetar. Memikirkannya saja sudah membuat pipinya memerah.
"Hana gantilah pakaian dan lepaskan make up. Nanti akan aku ajari bagaimana merias wajah untuk sehari-hari." Mbak Rin, salah satu make up yang mendadaninya.
"Iya, mbak." Hana meletakkan ponselnya tanpa membalas pesan Radit. Ia berharap malam segera menjelang, kejutan segera datang.
Hana tersenyum senang ketika melihat wajahnya. Ia suka ini, make up yang digunakan Hana natural, tidak seperti yang ia kenakan saat pemotretan.
"Wajah kamu bersih dan putih. Jika untuk kuliah, kamu bisa mengaplikasin make up yang seperti ini, sedikit bedak dan blush on pink supaya tidak terlalu pucat, pakai lipstik yang berwarna merah muda atau nude. Kamu suka?" Tanya mbak Rin.
Hana mengangguk, "Suka, simple. Nggak terlalu banyak aplikasi make up-nya. Terima kasih mbak Rin."
"Iya. Sekarang ayo kita berangkat." Ajaknya. Hana mengangguk, hanya mereka bertiga yang akan ikut berbelanja karena yang lain sudah ada janji.
Mereka menyusuri satu toko demi toko yang berada di mall. Hana bahkan banyak pengetahuan bagaimana memilih pakaian yang bagus dan murah, ia juga memilih berbagai macam make up.
"Baju couple." Teriak tante Eci-manager Hana- kegirangan. "Ayo kita kesana!"
"Baju couple!?"
"Iya, disana juga ada baju couple. Lumayan buat samaan sama pacar, suami juga bisa." Mbak Rin mengajak Hana menyusul tante Eci yang sudah terlebih dahulu masuk kedalam toko.
Hana sedikit kesusahan karena kedua tangannya sudah memegang kantong belanjaan, hanya dirinya yang membawa banyak kantong. Kedua temannya itu hanya satu kantong belanja, katanya tangan mereka juga akan penuh karena akan membeli bahan makanan.
Seharusnya ia meletakkannya terlebih dahulu pada mobil tante Eci kemudian kembali untuk meneruskan belanja. Ia akan menghampiri managernya untuk pamit sebentar namun ia mendengar samar-samar seorang pria yang familier ditelinganya.
Penasaran ia mengikuti sumber suara tersebut. Hatinya berdoa jika apa yang dipikirannya salah. Suara itu bukanlah orang yang yang dicintainya.
"Kan kak Radit calon suamiku."
Deg... Hana mempercepat langkahnya, hatinya remuk redam untuk kesekian kalinya. Disana, berdiri pria yang dicintainya sedang bermesraan.
"Iya, aku..."
Hana masih tidak bisa melepaskan pandangannya, bahkan kakinya tidak bisa digerakkan. Ternyata dirinya yang terlebih dahulu mendapat kejutan dari Radit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanara
Romance"Hanara, will you marry me?" Sebuah kalimat yang akan menjungkir balikkan kehidupan seorang Hanara. Raditya, sahabat yang dicintainya selama bertahun-tahun akhirnya mengatakan kalimat yang pernah dia mimpikan *longlist wattys 2018*