Hana menatap danau yang berada beberapa meter didepannya. Sudah lama ia tidak duduk dibangku taman sambil menikmati pemandangan yang asri. Angin semilir menampar wajahnya yang dingin.
Hampir satu bulan ini, hidupnya seperti diombang-ambing diatas laut tanpa tujuan. Tidak ada peta ataupun kompas yang bisa menuntun langkahnya dengan benar, ia hanya dapat menunggu bala bantuan.
Ya, Raditlah yang datang walaupun ia yang membuat hatinya bimbang namun ia jugalah yang datang memberi sebuah pertolongan membawa secuil harapan.
Hana tahu, jika ia memilih untuk menikah dengan Radit bukan hanya dirinya yang akan terluka namun Radit dan Hara juga. Jika ia bisa memilih, ia tidak ingin jatuh cinta pada Radit, ia ingin jatuh cinta pada orang yang mencintainya.
Jika ia tahu cintanya akan membawa sebuah masalah besar seperti ini, mungkin ia akan mengubur cintanya dalam-dalam dan pergi menjauh.
Namun ia tidak bisa, Radit selalu datang padanya, memberikan sebuah harapan-harapan kecil. Memberikan pundaknya ketika ia sedih, mengacak rambutnya ketika ia berhasil melakukan sesuatu dan memberikan senyum yang membuat seluruh pertahanannya kokoh. Ya, perhatian-perhatian kecil itulah yang membuat Hana tidak bisa menguburkan cintanya. Tanpa ia ketahui, lima tahun cintanya sudah terpupuk.
Selama Hana kabur ke Bali, ia juga memikirkan bagaimana caranya mengatakan maaf ke Hara karena menikah dengan Radit. Sesama wanita ia tahu bagaimana sakitnya pria yang kita cintai memilih wanita lain. Hana pikir pertemuan pertama dengan Hara akan menyeramkan tampar, cakar dan jambak rambut sudah terbayang dibenak namun dugaannya salah karena kini Hara bahkan tidak menyentuhnya sedikitpun padahal Hana akan pasrah karena ini memang kesalahannya.
"Satu kali." Hara mengawali perkataan, ia menundukkan kepala memainkan tali tasnya.
Hana tertarik dengan apa yang akan diucapkan Hara, namun pandangannya tak lepas pada danau yang gemilang karena terpantul sinar matahari.
"Aku hanya melakukan kesalahan fatal satu kali namun aku yakin Radit memutuskanku karena masalah itu." Lanjut Hara, pikirannya melayang saat pertama kali ia berpacaran dengan Radit dan berselingkuh dengan Ricky.
Hara menghela napas panjang, pandangannya lurus kedepan dan punggungnya bersandar pada kursi. "Aku sudah melakukan segalanya supaya dan Radit memang memaafkanku, entah kenapa aku ragu jika Radit memang memaafkanku."
"Radit bukanlah orang yang pendendam, jika ada yang meminta maaf padanya. Aku yakin saat itu juga Radit akan memaafkan dan melupakan semua kesalahannya." Hana tersenyum.
"Benarkah? Jika demikian kenapa ia memutuskanku?"
"Mungkin karena alasan yang lain." Jawab Hana. Ia tidak ingin melihat wajah Hara, ia takut akan lebih melukai wanita itu.
"Dan alasan itu adalah menikahimu." Lanjut Hara. Hana tidak mengangguk ataupun menggelengkan kepala, ia terpaku, walaupun ia tahu jika Radit mengatakan sebenarnya jika akan menikahi Hana namun tetap saja, rasa bersalah semakin besar.
"Katakan sejujurnya padaku, apakah benar Radit akan menikahimu?" Diam sejenak. "Awalnya aku sangat yakin jika Radit memutuskanku karena aku pernah berselingkuh namun sejak kita putus dan aku menemuinya dikantor dan melihat Radit selalu terlihat sedih ketika menatap foto kamu dan Raja. Entah mengapa aku yakin jika apa yang dikatakannya memang benar, kalian akan menikah."
Hana menoleh kearah Hara, ia melihat wajah Hara yang masih melihat kearah depan. "Memangnya apa yang akan kamu lakukan jika kita memang sudah menikah?"
"Aku akan merebut Radit kembali." Jawab Hara sambil menatap wajah Hana.
Hara menggenggam erat ponsel yang digenggamnya. "Aku tidak akan melepaskannya!" Entah darimana asal keberanian itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanara
Romance"Hanara, will you marry me?" Sebuah kalimat yang akan menjungkir balikkan kehidupan seorang Hanara. Raditya, sahabat yang dicintainya selama bertahun-tahun akhirnya mengatakan kalimat yang pernah dia mimpikan *longlist wattys 2018*