(35)

848 56 4
                                    

"yah ngambek dia" hoseok hanya bisa kembali duduk dibangkunya dan mencoba memikirkan caranya agar jimin bisa baik lagi kepadanya.

"ajak aja nginep, nggak papa kok" usul seokjin pada hoseok yang sepertinya sedang memutar otaknya untuk mencari alasan.

"jangan hyung"

"gue udah ganggep jimin sebagai keluarga kok, gue percaya sama dia, jadi ajak aja dia kerumah gue biar lo nggak perlu repot repot nyari alesan" seokjin memaksa hoseok untuk membawa jimin menginap dirumahnya agar tak terjadi kesalah pahaman disini dan ia tidak mau membuat hoseok maupun taehyung terkena batunya hanya karena dirinya sendiri.

"yaudah deh kalo maksa" hoseok menyembunyikan wajahnya diantara lipatan tangannya diatas meja dan memejamkan matanya mencoba rileks.

"hoseok hyung bangun..... katanya mau tidur" ini taehyung yang bergumam. Bergumam tepat ditelinga hoseok membuat hoseok berdecak malas dan bagun dari acara menenangkan fikirannya.

"gue ikut ya hyung" taehyung yang sudah duduk dibangkunya kini menghadap kearah seokjin untuk meminta persetujuan seokjin agar ia bisa main kerumah seokjin.

Seokjin mengangguk memberikan ijin kepada taehyung untuk ikut menginap dirumahnya.

Bel masuk berbunyi membuat semua siswa siswi bangtan senior high school masuk kedalam kelas masing masing dan melanjutkan kegiatan belajar mereka. Keheningan yang tercipta karena pembelajaran yang terjadi dimasing masing kelas tidak membuat para anggota inti osis menghentikan rapatnya terlebih mereka sudah mendapatkan ijin dari para guru untuk mengadakan rapat, jadilah ruangan osis yang penuh dengan kebisingan akibat perdebatan tentang kelangsungan eksul dance yang sudah membuat kacau karena dua kubu yang berbeda sudah membuat kekacauan.

Rapat telah selesai, intinya ekskul dance tidak akan dibubarkan, hanya salah satu dari dua kelompok yang berseteru saja yang akan dikeluarkan dari ekskul dance dan persyaratannya mereka harus masuk dalam 50 besar murid terpintar disekolah.

Suga megacak ngacak rambutnya asal, berjalan menyusuri lorong menuju ruang kelasnya untuk mengambil tas dan buku bukunya karena bel pulang sekolah sudah berbunyi, setelah dibuat pusing oleh cecok dari kedua kubu, suga butuh seseorang yang bisa menenangkannya dan mengembalikan senyumnya.

Seokjin. Siapa lagi memangnya ? dengan langkah yang masih gontai suga berjalan menuju parkiran dan mengendarai mobilnya melewati gerbang sekolah menuju halte bus didepan sekolah.

Terlihat seokjin sedang duduk dibangku halte sambil memperhatiakan kakinya sendiri yang sedang ia mainkan, suga memberhentikan mobilnya didepan halte dan keluar dari mobil.

"prince" panggil suga setelah membukakan pintu mobilnya untuk seokjin dan mengintrupsikan seokjin dengan tangannya agar masuk kedalam mobilnya.

Seokjin tersenyum menanggapi sikap suga dan setelahnya terbangun dari duduknya lalu berjalan mendekat kearah suga.

Seokjin masuk kedalam mobil suga masih dengan suga yang setia membukakan pintu mobilnya untuk seokjin.

"awas kepalanya" ingat suga pada seokjin.

Setelah seokjin sudah masuk kedalam mobil suga, suga menutup pintu mobilnya dan beralih kesisi mobil satunya lagi dan melajukan mobilnya menuju rumah kekasihnya.

"mau makan dulu nggak ?" ajak suga pada seokjin mengingat ini hari jadi mereka yag ke 1 bulan.

Seokjin nampak berfikir dan menggeleng.

"kenapa ?" tanya suga tanpa mengalihkan pandangannya dan focus pada jalanan.

"gue belum buatin eomma gue makanan" jawab seokjin spontan.

IF YOU LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang