~~Happy Reading~~
.
.
.
"Apa yang kau lakukan??" tanya Hakyeon kesal. Ia tahu pasti ini ulah sang pangeran, namja itu memang selalu saja seenaknya. "Aku ikut denganmu," katanya seraya menutup bukunya dan melempar buku tersebut yang tentu saja jatuh tepat di tempatnya. Namja itu melangkah mendekati Hakyeon, lalu melepaskan kaki yeoja itu.
"Hish.. seenaknya saja kau ini," ucap Hakyeon kesal. "Biar saja, aku kan menikmatinya," jawabnya enteng. Yeoja itu menolehkan kepalanya perlahan seraya menatap horor namja di sampingnya. Pasti ada yang salah dengan jalan pikirannya.
"Yang Mulia Pangeran, Yang Mulia Raja dan Ratu telah berangkat ke Bertoria untuk membahas kembali masalah perjodohan Yang Mulia yang akan dibatalkan. Mereka berpesan kepada Yang Mulia untuk selalu berhati-hati," tutur Jokyun yang tak sengaja bertemu dengan Taekwoon dan Hakyeon di lorong istana.
Taekwoon menoleh lalu mengangguk. "Aku tahu itu, Ahjussi. Aku akan menjaga Putri Hakyeon dan juga diriku," jawabnya pelan namun sarat akan keseriusan. "Kau tahu itu, Pangeran." Hakyeon yang juga mendengar hal itu terdiam sejenak, sebesar itu kah perasaan Taekwoon sampai dapat berkata demikian? Lantas, mengapa namja itu terlihat tak mengerti dengan perasaannya sendiri?
"Hey, ayo. Apa kau berubah pikiran?" tanya Taekwoon memecahkan lamunan Hakyeon. "A-ah.. aku rasa iya, ayo kita kembali ke dalam," ujarnya seraya memutar arah langkahnya. Taekwoon tersenyum kecil lalu menahan lengan yeoja itu. "Ayo kita keluar, aku tahu kau sangat mengiinkannya."
Akhirnya, mereka pun pergi berkeliling wilayah Kerajaan Tandtoria menggunakan kereta kuda kerajaan. Sedari tadi, Hakyeon tak dapat menyembunyikan wajah terpesonanya saat melihat pemandangan yang super indah. Sebelumnya yeoja itu memang tak dapat melihat pemandangan di sekitarnya karena kereta kuda yang mengantar mereka ke sekolah itu beratap, sedangkan kereta kuda yang mereka taiki sekarang ini adalah kereta kuda yang tak beratap dan karena itu ia dapat melihat segalanya.
Rumah-rumah penduduk di sini benar-benar terawat, tak salah jika keluarga kerajaan terlihat sangat bertanggung jawab, mereka bahkan mengurus rakyat mereka dengan sangat baik. Tak dapat ia melihat salah satu dari mereka yang kekurangan, mereka semua hidup dengan baik. "Selamat datang, Pangeran. Ada apa gerangan Pangeran datang kemari? Apakah ada sesuatu yang penting?" tanya seorang namja paruh baya yang menjabat sebagai pemimpin di salah satu wilayah kerajaannya.
Taekwoon membangkitkan tubuhnya dan menatap namja itu, ia menggeleng seraya tersenyum kecil. "Tidak ada, aku hanya mengantar Putri Hakyeon berkeliling," katanya seraya mengadahkan tangannya ke arah Hakyeon. Yeoja itu pun ikut berdiri lalu membungkuk pelan, "Annyeonghaseo, Cha Hakyeon imnida." Setelah mendengar penuturan sang putri, namja itu berserta rakyat yang lain pun bersimpuh di hadapan mereka.
"Selamat datang, Putri. Kami merasa sangat terhormat dapat bertemu langsung dengan calon putri mahkota kami dan juga sang ryser kami," tutur sang pemimpin. Berita tentang ryser itu sudah menyebar luas ternyata, apakah ryser itu memang penting di sini kah?
Hakyeon yang memang tak suka melihat mereka bersimpuh di hadapannya hanya dapat tersenyum. "Tak perlu merasa sangat terhormat, aku sangat senang melihat kalian yang dapat tumbuh dengan baik di sini. Pasti Pangeran Taekwoon mengurus kalian dengan baik, bukan?" tanya Hakyeon. Sementara Taekwoon, namja itu mengalihkan pandangannya untuk menatap sosok mungil di sampingnya itu.
Mereka kembali berdiri lalu tersenyum lebar. "Tentu saja, Putri. Pangeran dan juga anggota kerajaan memperhatikan kami dengan baik, mereka selalu menjadikan kami prioritas utama." Hakyeon tersenyum lebar seraya menatap Taekwoon yang berada di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I CAN
FantasySeorang manusia yang seenaknya datang ke duniaku dan masuk ke kehidupanku. Sosok yang membuatku mulai mengerti, seorang pangeran itu juga makhluk hidup. Makhluk yang tak dapat hidup tanpa orang lain. Ia mengajarkanku apa makna dari kata bahagia. I...