~~Happy Reading~~
.
.
.
"Jadi, kau itu manusia?"
"Y-yap, memangnya kenapa?"
.
.
.
Greb
"Waegeureanya??" tanya Hakyeon panik, pasalnya kini Taekwoon tiba-tiba memeluknya erat.
"A-a..Taekwoon-ssi, kumohon lepaskan aku."
"M-maafkan aku, " lirihnya seraya melepaskan pelukannya perlahan. Gadis itu menatap namja dihadapannya heran, kenapa dengan namja itu. "Kenapa kau sangat girang saat tahu aku adalah manusia? Lagipula, kau ini juga manusia kan?" tanya Hakyeon pelan.
"Mungkin kau sulit untuk mengerti ini, tetapi kau tetap harus mencoba percaya akan hal ini. Baiklah kalau kau adalah manusia, wajar saja kau tidak tau ini dimana. Pasalnya sudah lebih dari 20 tahun yang lalu sejak kedatang manusia kedunia ini. Ini adalah Tandtoria, sebuah negeri magic yang dipimpin oleh appaku, negeri ini sudah ada sejak negerimu..tempat manusia hidup ada. Dan untuk masalah kekasih tadi, aku mengiyakannya karena aku telah membantah appaku untuk menikah dengan putri mahkota dari kerajaan Bertoria, kerajaan yang berada di sebrang kerjaan kami," jelasnya.
Flashback mode on
"Aku tak mau, Appa !!"
"Tetapi, kau harus tetap melaukannya. Ingatlah bahwa umurmu telah mencapai 20 tahun, jika kau tidak segera menikah, kau akan terkena kutukan!"
"Aku tak mencintainya, Appa. Bagaimana aku bisa menikahinya jika aku tak memiliki perasaan sedikitpun padanya?"
"Perasaan itu akan muncul seiring berjalannya waktu, nak. Eomma mohon, dengarkanlah ucapan Appamu."
"Tidak, Eomma. Aku tidak bisa, kumohon jangan paksa aku. Aku akan memperkenalkan kekasihku nanti, aku akan menikahi gadis yang kucintai. Kumohon, Appa."
"Kau bahkan tak dekat dengan siapapun di sekolah, nak. Siapa yang akan kau nikahi?" Sang putra mahkotapun terdiam, ia juga tak tahu siapa gerangan gadis yang akan ia perkenalkan kepada kedua orangtuanya. "Tak adakan? Maka dari itu, terima saja perjodohan ini."
"Ani! Aku.. benar-benar akan memperkenalkan seorang gadis kepada kalian," potong sang putra mahkota. "Lantas, apa kelebihan gadis itu dibandingkan putri mahkota Bertoria? Lebih baik kau menikahinya, nak."
"Dia..dia..akan seperti eomma!" seketika keadaan hening melanda. Sang raja dan ratu terkejut mendengar perkataan anak semata wayangnya itu. Bahkan sang putra mahkotapun terkejut dengan perkataan yang baru saja terucap dari bibirnya.
"Jadi begitu? Baiklah kalau begitu. Ingat, kau harus membawa gadis itu ke hadapan kami lusa nanti. Jika tidak, kau akan tetap menikahi putri mahkota dari Bertoria," jelas sang raja. "A-aku mengerti, Appa," jawabnya sedikit ragu. Ia ingin kembali membantah ucapannya, namun sebagai seorang putra mahkota, ia tak bisa dengan begitu saja menjatuhkan harga dirinya di hadapan kedua orangtuanya. Jadi, ia putuskan untuk menerima konsekuensi dari ucapannya sendiri.
Flashback mode off
"Sebenarnya appaku memang toria sepertiku, namun eommaku adalah seorang manusia sepertimu. Pernikahan dari toria dengan manusia memang sangat menguntungkan bagi negeri kami. Karena pernikahan tersebut disebut-sebut sebagai karunia dari dewa dan itu akan memperkuat 'riamo' yang dimiliki para toria di negeri kami." Hakyeon hanya mengangguk-anggukan kepalanya.
"Ahh lantas apa itu riamo? Dan.. bagaimana aku harus memanggilmu? Yang mulia Taekwoon atau bagaimana?" Ia terkekeh, dan kekehan tersebut membuat Hakyeon kesal.
'Namja ini....ish' inner Hakyeon.
"Yakk aku bertanyaa..Jawabb!" ujarnya sembari mempoutkan bibirnya. Kelakuan Hakyeon membuat Sang putra mahkota melebarkan senyumannya. "Ahaha oke oke.. Jangan memanggilku dengan sebutan-sebutan itu. Kau cukup memanggilku Taekwoon, bagaimana denganmu? Kau bahkan belum sekalipun menyebut namamu."
"Oh iya, namaku adalah Cha Hakyeon," tutur Hakyeon. "Aahh.. kalau begitu, aku akan memanggilmu Yeonie." Hakyeon menatap namja itu sejenak. "Yeonie? Ahh ne kau boleh mamanggilku seperti itu" ucapnya sembari menundukan wajahnya.
'Ahh manis sekali panggilannya'
Melihat Hakyeon menundukkan wajahnya membuat Taekwoon semakin tersenyum lebar. Sepertinya putra mahkota kita telah memiliki seseorang yang dapat membuatnya tersenyum sekarang. Jadi, kita tidak perlu khawatir lagi dengan sifat namja itu yang sangat dingin, bahkan ia juga tak memiliki teman karena sifatnya yang sangat penyendiri. Namun, sudah kita lihat bukan jika seorang putra mahkota kita ini dapat tersenyum dikarenakan seorang Cha Hakyeon. Sebuah takdir yang berubah menjadi keajaiban, bukan?
"Baiklah aku akan menjelaskan tentang 'riamo'," intrupsinya. Taekwoon menghadapkan tubuh Hakyeon agar berhadapan dengannya dan gadis itu hanya diam sembari memperhatikan pergerakan namja di hadapannya.
"Riamo itu adalah sebuah magical powers. Kekuatan yang dimiliki para toria, namun mereka memiliki kekuatan-kekuatan yang berbeda, dan setiap toria memiliki satu kekuatan, terkecuali aku dan keluargaku karena kami adalah keturunan darah bangsawan. Lalu, toria itu sendiri adalah sebutan bagi makhluk yang tinggal di dunia ini."
"Kekuatan? Kekuatan seperti apa? Wooaa daebakk.'' Hakyeon yang sedari tadi mendengarkan Taekwoon cermat mulai terpukau. Ia tak menyangka akan ada sebuah negeri ajaib seperti di dongeng-dongeng yang ia pernah baca.
"Ehm.. misalnya mengendalikan air, berbicara dengan hewan, teleportasi, dan yang lain." Hakyeon hanya mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti. "Kalau membaca pikiran itu tak ada kan? Ahh sepertinya tidak," tutur Hakyeon.
"Ada..."
"Mwo?!" Hakyeon tersentak.
'Yaampun.. Jangan-jangan sedari tadi ia tau isi pikiranku'
"Tetapi, hanya kau bangsa manusia yang dapat memiliki itu. Namun, kau harus menikah dengan bangsa toria untuk mendapatkan kekuatan itu. Satu lagi, kau harus menjaga diri di sini. Karena sebelum kau menikah nanti kau tidak memiliki kekuatan apapun, jadi jangan biarkan para toria mengganggumu. Ingat, manusia adalah makhluk paling sempura di dunia, karena kau akan memiliki semua kekuatan...semuanya bahkan yang aku tidak miliki," jelas Taekwoon panjang.
"Menikah? Memangnya aku akan menikah dengan siapa?" tanya gadis itu heran. Ia bahkan baru saja masuk ke dalam dunia ini. "Kau adalah calon istriku, Yeonie," jawab Taekwoon enteng. Hal ini membuat Hakyeon seketika membelalakkan matanya.
"MWO?!"
.
.
.
TBC
How about the chap 2?? Is it great? I hope yes, guyss~~
Just comment if you wanna some request ^^ And thanks for reading~~~
#hhanie
KAMU SEDANG MEMBACA
I CAN
FantasiSeorang manusia yang seenaknya datang ke duniaku dan masuk ke kehidupanku. Sosok yang membuatku mulai mengerti, seorang pangeran itu juga makhluk hidup. Makhluk yang tak dapat hidup tanpa orang lain. Ia mengajarkanku apa makna dari kata bahagia. I...