~~Happy Reading~~
.
.
.
"Yeon ahh!!" pekik Taekwoon kala melihat tubuh Hakyeon terjatuh dari tubuh Carlosie. Ia pun mengambil kendali pada rysing tersebut, lalu memutar arah untuk menyelamatkan Hakyeon.
"Kalian pikir kalian dapat kabur dengan mudah, eoh?!" seru Donghun mendelik sebal. Hampir saja mereka lolos, untung saja ia berinisiatif untuk kembali. Seandainya tidak, mungkin mereka bertiga berhasil kabur.
"Gadis cantik, kau akan ikut denganku."
"Arggh! Lepas!" ronta Hakyeon mencoba lepas dari kukungan Donghun. Taekwoon pun yang telah mendarat ke tanah segera turun dari Carlosie dan berlari menghampiri keduanya.
Taekwoon melesatkan riamonya membuat tubuh Donghun terhempas, is sudah tidak ingin berbasa-basi kepada makhluk itu. Ia pun menghampiri tubuh Hakyeon, lalu mengangkat tubuh mungilnya. "Mian.." lirihnya menyesal kala melihat luka di sekujur tubuh Hakyeon. Bagaimana tidak, ia jatuh dari ketinggian yang tidak dapat dikatakan dekat.
Taekwoon melayangkan tangannya untuk melemparkan lagi riamonya kepada Donghun yang sebelumnya akan melemparkan sihir. "Kau! Aku tidak akan pernah memaafkanmu!!" seru Taekwoon dengan penekanan di setiap katanya.
Ia meletakan tubuh tak berdaya Hakyeon ke atas Carlosie dan kembali membalikkan tubuhnya untuk menyelesaikan urusannya dengan Donghun. "Kau akan menyesal melakukan hal ini kepadaku, pangeran muda!"
Swuss
Tongkat sihir Donghun seketika terbang jauh dari tangannya dan jatuh begitu saja. "Aku tidak menyesal dan tidak akan pernah menyesal," sarkahnya. Tak berselang lama datanglah para pengawal yang sepertinya pengawal dari istana hitam.
"Paduka, apa Paduka baik-baik saja?" tanya salah satu dari mereka membantu Donghun berdiri. "Lepas!" pekiknya kesal melepaskan semua tangan yang menyentuhnya. Ia berjalan mendekati Taekwoon dan menatap namja tampan itu tajam.
"Kau! Kau pikir kau dapat lolos? Tidak akan, pangeran muda. Kau aka—Akhh!" erangan kembali terdengar kala tubuh Donghun terhempaskan ke tanah. "Kau sangat berisik," lirih Taekwoon.
Melihat hal tersebut, para pengawal istana menatap Taekwoon penuh amarah. Mereka mengangkat tongkat mereka untuk melemparkan sihir, namun baru saja mereka akan mengucapkan mantra, Carlosie lebih dulu membekukkan tubuh mereka semua.
Taekwoon menoleh pelan. "Gomawo," lirihnya tulus. Sang rysing terlihat tidak peduli, alasannya membantu Taekwoon bukanlah karena dirinya, melainkan karena penunggangnya. Para makhluk hina itu sudah berani menyakiti penunggang kesayangannya.
Taekwoon pun memutar tangannya perlahan seraya memusatkan pikirannya, kemudian ia melemparkan riamo pengendali darah kearah tubuh Donghun yang masih setia terkapar di tanah. "Arrgg! Apa yang kau lakukan?" erangnya kesakitan kala Taekwoon menggerak-gerakkan jemarinya guna menggerakan tubuh Donghun.
"Bersiap-siaplah untuk kalah, penyihir bodoh!"
Kemudian, Taekwoon menghempaskan tangannya ke bawah guna mengukung tubuh Donghun ke tanah. Jadi, namja paruh baya itu tidak akan dapat pergi kemanapun selain dari tempat awalnya tersebut, dengan begini Taekwoon akan mudah menggagalkan ritual yang sedang mereka laksanakan.
"Aku akan pergi menghentikan ritual itu, kau pergilah bersama Hakyeon dan Panglima Tae. Pastikan bahwa mereka mendapat pertolongan," perintahnya tegas menatap Carlosie, ia harap rysing itu mengerti perkataannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/53682084-288-k525174.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I CAN
FantasySeorang manusia yang seenaknya datang ke duniaku dan masuk ke kehidupanku. Sosok yang membuatku mulai mengerti, seorang pangeran itu juga makhluk hidup. Makhluk yang tak dapat hidup tanpa orang lain. Ia mengajarkanku apa makna dari kata bahagia. I...