Case 04. 歌うたいのバラッド [1]

471 30 6
                                    

Summary : Kepercayaan penuh yang tak seharusnya Kagome berikan padanya. Karena sejak malam itu semuanya berubah.

Editor : @Sky Yuu

*
Regret

...
..
.

If you let me, I will give my heart to you

So that I can feel you, what else can I do?

Can you hold on just a little longer still?

In your heart if you believe it then you will

(Can I) call you my own, and can I call you my lover
Call you my one and only girl
(Can I) call you my everything, call you my baby
You're the only one who runs my world

*

Aku berjalan menembus dinginnya malam kota London. Salju mulai turun dengan tenangnya di seluruh kota. Syal rajut berwarna ungu telah melingkar dengan indahnya di leherku. Aku bisa merasakan rambutku mengayun ke sana kemari senada dengan irama berjalanku. Mantel tebal telah membungkus kulitku untuk mencegah udara dingin menusuk tubuhku. Aku tersenyum. Dengan senyuman indah itu, aku berjalan melewati Sungai Thames dengan membawa sebuah bingkisan kado dengan bunga untuk seseorang. Tertulis "untuk Inuyasha" dan beberapa jarak dari tulisan itu tertulis "Kagome H." di bagian bawah pada atas bingkisan itu. Hari ini memang bukan hari ulang tahunnya. Hanya saja aku ingin memberikan kado karena Natal akan datang sebentar lagi, walaupun saat Natal nanti aku ingin memberikannya kado yang lebih spesial daripada ini. Aku menaikkan sedikit lengan mantel yang menutui pergelangan tanganku, dan melihat jam tangan melingkar pada tangan yang sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Aku mempercepat langkahku agar aku bisa sampai di kantor Inuyasha sebelum pukul delapan malam. Aku tahu hari ini dia lembur karena banyak pekerjaan yang belum ia selesaikan sebagai CEO. Inuyasha merupakan sahabat lama onee-san sejak SMP. Aku dan onee-san bekerja di kantor miliknya, onee-san mendapatkan sebuah jabatan sebagai manajer, sedangkan aku hanyalah karyawan yang bekerja sebagai tour guide. Sebelum bekerja di sini, pertama kali aku bertemu dengan Inuyashaadalah saat onee-sanmengundangnya dalam pesta kelulusanku. Saat itulah aku jatuh cinta padanya. Kau benar! Aku jatuh cinta pada pandangan pertama.

"Hei, Kagome!" Seseorang menyapaku dengan lantang. Seorang pemuda seumuranku tengah duduk di kap mobil audi berwarna hitam. Dia tersenyum dan melambaikan tangannya padaku. Aku mendekat ke arahnya. Dia sahabatku sejak kecil, namanya Sesshomaru. Aku tahu dia sebenarnya meledekku.

"Jarang sekali kau berpenampilan menarik seperti ini. Kau mau kemana? Kau mau kencan ya?" Aku menggodanya dengan menyenggol siku tangannya dan tersenyum lebar. Dia menarik lenganku dan jarak wajah kami sangat dekat satu sama lain.

Dia langsung tersenyum padaku, dengan cepat dia menarik lenganku dan aku pun terduduk pada kap mobilnya. Aku duduk tepat di sampingnya. Dia menyeruput kopinya yang kepulan uap hangatnya masih terlihat dengan jelas.

"Menurutmu?" Dia menoleh ke arahku dan setelah bertanya seperti itu dia kembali menyeruput kopi itu.

"Hahaha .... Kau pasti berkencanlah. Kau kan terkenal sangat mudah mendapatkan wanita." Aku tertawa dan aku menoleh ke arahnya. Hal ini tidak lucu. Aku pun langsung terdiam karena aku merasa gurauanku sangat tidak sopan padanya.

Limerence CaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang