Author: Riran (AmetoAi) ‖ Editor: Emma Griselda (emgrslda)
Notes: Fic ini sepenuhnya terlepas dari Paramour. So, let's enjoy SessKag domestic fluff.
***
The Fire and The Flood Part 2: "The Scars of War"
***
Siang itu, Sesshōmaru berdiri di depan pintu kamar yang hampir tertutup. Dari celah yang tersedia, ia memperhatikan bagaimana Kagome yang sedang berbaring di atas ranjang mereka memberi ASI pada Seien yang berada di sisi kiri Senri yang sudah lebih dulu tertidur. Dengan penglihatannya yang tajam sebagai inu youkai, Sesshōmaru bisa melihat setiap gerakan dengan detail walau cahaya di kamar itu temaram.
Secara amat perlahan, Kagome menyelipkan sebuah guling kecil berwarna biru di antara dirinya dan Seien. Kemudian, ia memindahkan tangan kanan Seien yang ada di dadanya ke atas guling kecil itu. Lalu, tangan kiri Kagome menarik perlahan payudara kanannya dari mulut mungil sang bayi. Bagai tahu akan kehilangan, walau dengan mata yang masih terpejam, Seien kembali menghisap. Karena itu, Kagome hanya dapat membeku di tempat dan menunggu.
Secara perlahan, jari telunjuknya mengusir beberapa helai rambut silver di kening Seien. Kagome mengamati bagaimana mulut mungil itu bergerak-gerak. Sudut-sudut bibirnya tersungging ke atas kala perasaan bahagia yang besar mengalir hangat di dadanya hanya karena memandang makhluk-makhluk imut itu. Tak pernah sebelumnya ia berpikir bahwa menjadi sosok yang paling dibutuhkan akan menimbulkan rasa bahagia tak terhingga.
Ternyata, tidak ada yang dapat mengalahkan perasaan bahagia menjadi seorang ibu
Untuk beberapa menit lamanya, Kagome mengagumi kedua sosok malaikat kecilnya itu. Takkan pernah ada kata jemu baginya ketika memandang buah cintanya dengan Sesshōmaru. Tangan-tangan yang terkepal, hidung, bibir, semua yang Seien dan Senri miliki begitu mungil, sangat menggemaskan. Surai silver yang mereka miliki melengkapi semua yang bisa dipuja dari keduanya. Mata-mata besar tanpa dosa itu kini terpejam. Satu yang terpancar dari wajah polos keduanya, kedamaian.
Kedua hanyō imut yang genap berusia enam bulan itu akan dengan mudah dicintai siapapun, baik terlelap, maupun terjaga.
Seringkali Kagome terpukau ketika berpikir bahwa kedua bayi itu tadinya berada di dalam rahimnya, menjadi bagian dari tubuhnya, dan kini, keduanya terbaring pulas di hadapannya. Betapa menakjubkan apa yang telah Kami-sama ciptakan. Tidak ada yang dapat mengalahkan kekagumannya akan dua miniatur kecil suaminya itu; tidak langit biru indah yang tergelar tanpa pancang, tidak pula luasnya samudera dengan segala kemisteriusan yang terkandung di dalamnya.
Menit berlalu, gerakan menghisap Seien telah terhenti sepenuhnya. Bayi itu sudah tenggelam di alam mimpi dengan mulut terbuka yang terlihat sangat, sangat menggemaskan. Dengan lega, Kagome mengatupkan kembali kait di bra khusus untuk menyusui yang ia kenakan. Tidak seperti sebelumnya, ia bergulir dari tengah kasur ke tepian secepat kilat. Layaknya adegan mata-mata di dalam sebuah film aksi, Kagome menggulingkan tubuh dan berputar ke sisi kiri dengan sekejap mata lalu mendarat dengan satu lutut dan dua tangan menempel di lantai tanpa suara. Secara perlahan ia bangkit, berjalan dengan berjinjit ke arah pintu. Dengan sangat pelan Kagome menarik daun pintu, berusaha tidak membuat derit sekecil apapun. Setelah ia berhasil membuat celah yang cukup besar untuk tubuhnya, ia kembali memutar tubuh, dengan senyum yang tersungging, ia menatap kedua buah hati sebelum beranjak pergi.
Baru selangkah ia keluar dari kamar, sebuah lengan kokoh melingkari perutnya dan sebuah kecupan mendarat di lekuk lehernya. Otomatis, Kagome pun terkesiap. "Meito ..." ucapnya dengan suara merajuk saat ia menoleh ke belakang untuk menatap sang suami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence Case
Short StoryKumpulan cerita one-shot dari pasangan Sesshōmaru dan Kagome Higurashi. Panjang, rating, dan setting cerita bervariasi di setiap chapter. ======================================= Disclaimer: Cerita ini milik saya, semua karakter Inuyasha milik Rumik...