London Eye
...
..
.*
Sudah dua hari Inuyasha dan Kikyō di Amerika, tapi tidak ada telpon dari mereka hanya untuk sekadar memberi Kagome kabar, apakah mereka sampai dengan selamat atau sekadar bercerita tentang keadaan di sana. Sejak kejadian yang terjadi siang itu di toko elektronik, Kagome mengurung dirinya di kamar, menutup rapat kamar apartemen milik Sesshōmaru yang dipinjamkannya padanya. Kagome tidak membiarkan ada celah cahaya yang berani untuk mengintipnya, suasana kamar itu benar-benar seperti suasana hatinya saat ini, suram. Hati Kagome yang pada awalnya terdapat cahaya terang yang bernama harapan itu akhirnya pupus hanya karena kalimat deklaratif yang dinyatakan oleh Sesshōmaru dalam sebuah acara. Gawainya bergetar, dengan cepat Kagome melihat siapa yang menghubunginya. Di layar ponselnya terlihat nama "Kikyō onee-san" dan ia segera menggeser layar yang berwarna hijau untuk mengangkat panggilan yang dilakukan oleh kakaknya itu.
"Kagome!" panggil Kikyō lantang terdengar dari telpon itu, "maafkan aku yang baru sempat meneleponmu. Aku sudah sampai dengan selamat di sini, semuanya baik-baik saja, bagaimana denganmu? Apakah kau sudah makan?"
"Belum," jawab Kagome lemah.
"Kenapa kau belum makan? Sudah kubilang jaga kesehatanmu saat aku pergi, jangan menyiksa dirimu. Setidaknya isilah perutmu, bukankah kau pernah bilang hanya untuk memikirkannya juga butuh energi, dan energi yang kau dapatkan itu dari mana kalau bukan dari makan? Kenapa kau justru tidak makan?" omel Kikyō pada Kagome, sejujurnya hal itulah yang selalu ia khawatirkan jika ia meninggalkan Kagome sendiri.
Kagome tidak menjawab apa yang dikatakan oleh kakaknya, ia hanya terdiam untuk beberapa waktu, tidak butuh waktu yang lama, tangisannya yang dengan susah payah ia tahan kembali pecah. Kikyō yang pada awalnya ingin mengomelinya dengan seribu satu alasan pada Kagome, ia mengurungkan niatnya setelah mendengar isakan adik kesayangannya. Rasa tertohok merayapi dadanya, pada akhirnya ia ikut menitikkan air matanya hanya dengan mendengar isakan kesakitan yang dialami oleh sang adik.
"Kagome, kau tak apa?" tanya Kikyō khawatir, ia menanyakan hal yang tidak seharusnya ia tanyakan, bukankah seharusnya ia tahu bahwa adiknya sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja jika ia sedang terisak seperti itu?
Hanya terdengar isakan Kagome yang semakin dalam.
"Kagome ..." panggil Kikyō, "kau bisa menceritakannya padaku, hm?" bujuk Kikyō agar Kagome mau menceritakannya padanya.
"Ada apa? Apakah ini mengenai Sesshōmaru? Jika memang tentangnya, kau bisa menceritakannya pada kakak seperti biasa."
"Tidak seharusnya aku mempunyai rasa terpendam padanya, tak seharusnya aku merindukannya dan menunggunya seperti orang yang bodoh selama ini. Tak sepantasnya aku memiliki rasa pada seseorang yang sedetik pun tidak pernah berpikir tentangku. Apa yang kulakukan selama ini benar-benar percuma! Percuma aku menangisinya dan mengharapkan diriku untuk menjadi bagian dari dirinya. Percuma!" cerita Kagome dengan sesunggukan.
"Apa maksudmu, Kagome?" tanya Kikyō penasaran, "ceritakan padaku perlahan-lahan agar aku bisa mengerti."
"Sesshōmaru ..." Kagome menghentikan ucapannya setelah memanggil nama laki-laki yang membuat hatinya terasa tercabik-cabik.
"Dia kenapa?"
"Sesshōmaru ... dia sudah memiliki kekasih. Aku tak seharusnya melakukan hal bodoh seperti yang kulakukan empat tahun belakangan ini. Aku benar-benar bodoh!"
"Kau yakin? Dari mana kau tahu itu?" tanya Kikyō sedikit meragukan apa yang dikatakan oleh Kagome.
"Tidak. Aku yakin! Dia mengatakan itu beberapa hari yang lalu, tepat saat kalian berangkat ke Amerika, ia mengatakan semuanya itu dengan jelas di acara talkshow salah satu stasiun televisi di Amerika."
KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence Case
Short StoryKumpulan cerita one-shot dari pasangan Sesshōmaru dan Kagome Higurashi. Panjang, rating, dan setting cerita bervariasi di setiap chapter. ======================================= Disclaimer: Cerita ini milik saya, semua karakter Inuyasha milik Rumik...