Case 06. Yearning Feeling [5]

174 16 2
                                    

Daftar lagu yang juga menjadi inspirasi dalam menulis chapter ini:

Urban Zakapa - 그날에 우리 (My Love)
Lee Hi - Missing U
Davichi - 여자이니까 (Because Im A Girl)
Soyou feat. Baekhyun - Rain
Epik High feat. IU - Love Story
Lee Hi - Scarecrow
Sechskies - 너를 보내며 (Letting You Go)

***

"Misunderstanding is always the cause of pain"

***

Bibir tebal Sesshōmaru langsung menutup mulut wanita itu secara penuh, menghisap rongga yang ada, tak membiarkan ada ruang yang tersisa. Sentuhan yang awalnya hanya seringan bulu kini berkobar, menuntun mereka menuju kamar utama. Desahan serta erangan semakin memacu keduanya untuk berlaku lebih. Penjelajahan singkat itu membawa keduanya pada puncak nafsu, Nana rasanya ingin memberikan sumpah serapah ketika tubuh polosnya mendamba lebih diri Sesshōmaru untuk memasukinya. Peluh sang penguasa siang menambah gairah tersendiri bagi mereka, desahan yang terdengar lebih menggoda memenuhi ruangan, mengabaikan sosok wanita yang duduk meringkuk meredam suara tangisnya dengan kedua telapak tangan yang menutupi bibirnya. Kagome tak pernah menyangka bahwa ia harus menyaksikan adegan nista itu di depan matanya sendiri, bahkan laki-laki itu tak mampu mendeteksi keberadaannya yang meringkuk di balik guci besar yang lokasinya tak jauh dari ranjang.

Ketika sang rembulan menelan sang mentari, seharusnya sinar cahaya yang menentramkan itu hadir untuk membuat hati setiap manusia hangat. Nyatanya tidak, semuanya tampak gelap bagi Kagome. Ia tak bergerak sedikit pun untuk membenahi posisi duduknya yang meringkuk, kesemutan menjalar ke tubuhnya, rasanya hanya untuk bangkit saja ia tak mampu. Indra pendengarannya masih bekerja dengan baik, Kagome menunggu waktu yang tepat untuk keluar dari ruangan laknat itu. Dalam keadaan terjaga, Kagome mendengar suara heels itu keluar dari apartemen, meninggalkan Sesshōmaru sendiri dalam ruangan. Sudah saatnya bagi Kagome keluar, wajahnya memucat. Dengan gerakan pelan ketika ia mencoba untuk bangkit dari posisi yang begitu melelahkan, tangannya justru membuat gerakan yang berada di luar kendalinya.

Pyarrr

Guci yang berukuran besar itu pecah, sosok wanita besurai cokelat gelap tersungkur begitu saja. Ia tak memiliki kekuatan untuk berlari agar sosok laki-laki bajingan itu tidak mengetahui keberadaannya. Terlambat. Hanya kata itu yang mampu merangkum semuanya, laki-laki itu sudah berjongkok di hadapannya tepat dengan tatapan kaget mendapati sosok Kagome. Sesshōmaru tidak bodoh, otaknya bisa bekerja dengan cepat bahwa wanita itu menyaksikan adegannya dengan Nana.

"Kagome ..." panggil Sesshōmaru lemah, tangannya terulur untuk membantu wanita itu bangkit.

Kagome membuat gerakan menjauh dari Sesshōmaru, menampik uluran tangan laki-laki yang berjongkok di hadapannya, "Jangan sentuh aku!"

Pertahanan wanita itu runtuh, tangisnya pecah lagi di hadapan Sesshōmaru. Dengan susah payah wanita itu bangkit, kakinya terasa lemas, dan ia lebih memilih merangkak untuk menjauh secepat mungkin dari laki-laki yang begitu dicintainya daripada menerima uluran tangan itu.

Sesshōmaru tak mau menyerah, ia mengikuti Kagome. Wanita itu akhirnya bangkit, berlari dengan penuh derai air mata keluar dari apartemen mewah yang awalnya terasa surga baginya, tapi kini terasa seperti neraka yang kapan saja mampu merenggut nyawanya. Tangannya dengan terampil melakukan panggilan cepat pada seseorang, terpampang sebuah nama di layar gawai miliknya, Naraku.

"Kagome aku bisa menjelaskan semuanya padamu!"

Kagome berhadapan langsung dengan Sesshōmaru, membiarkan percakapan itu terdengar langsung oleh sahabatnya, ingin menunjukkan betapa bejat laki-laki yang ada di hadapannya.

Limerence CaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang