Prolog

13.7K 613 30
                                    

Pertama.

Istilah pertama itu nyaris selalu mengarah pada segala sesuatu yang berkaitan dengan pertemuan.

Pertemuan umumnya adalah saat di mana seseorang dan seorang lainnya berada di satu tempat dan satu waktu yang sama. Hal terpenting dari bagian pertemuan adalah, saat keduanya sama-sama menyadari kehadiran satu dengan yang lain.

Lain halnya dengan yang terjadi pada pertemuan kita. Pertemuan kita saat itu sepertinya hanya disadari secara sepihak. Ah, lebih tepatnya adalah pertemuan pertama kita.

Pertemuan pertama kita pernah terjadi. Pertemuan itu, benar adanya.
Dari sekian juta kali waktu dimana mata kita mungkin akan saling bertubrukan, di pertemuan itu adalah pertama kalinya.

Pertama kalinya kita saling berpapasan, aku dan kamu masih sedingin es. Sama-sama dingin, layaknya kutub utara dan selatan yang saling berlawanan dan tak kunjung benar-benar bertemu sampai akhir.

Akhirnya, kita hanya menyisakan seseorang di sana.

Aku.

Aku yang masih dengan luar biasanya setia menanti fajar menyingsing, sementara kamu sudah ada di ujung senja yang perlahan namun pasti mulai menghilang.

Menghilang adalah keahlianmu.

Keahlianmu tentu bukan keahlianku. Aku tak ahli menghilang. Aku juga tak ahli mencarimu. Alih-alih mencari, melihatmu saja sudah hampir di ujung garis nihil. Kamu adalah sosok yang terlalu misterius namun tak juga mustahil untuk kucari tahu.

Jadi, hanya ada satu cara untuk dapat menggapaimu. Aku harus melakukan keahlianmu, dan menjadikan itu keahlianku pula.

Keahlianku adalah ikut menghilang bersamamu.

- Fetch -

FETCH [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang