I don't understand with that gaze.
***
Pernahkah kalian merasa ditatap oleh orang lain secara tersembunyi? Atau mungkin kalian yang menatap seseorang secara diam-diam?
Terkadang aku tak memahami beberapa arti tatapan yang diberikan orang lain.
Saat ini aku juga masih memikirkan arti tatapan orang itu terhadapku dari bagaimana caranya menatap lekat mataku.
Ya, secara diam-diam dia pernah menatapku dan aku merasakannya, namun sengaja tak ku gubris tatapannya padaku.
Tetapi pernah juga aku dengan sengaja membalas tatapan matanya. Luar biasanya adalah dia tidak mengalihkan tatapannya seperti yang aku kira. Lebih mengejutkan lagi, justru aku yang tidak mampu bertahan lebih lama untuk balas menatap kedua bola matanya itu.
Hingga aku tak berani menyimpulkan apa pun makna dari setiap tatapannya.
- Fetch -
Meirlin yang baru keluar dari kelas sibuk dengan perlengkapan-perlengkapan lukis di tangannya, dan tak sempat melihat lagi bahwa ada orang yang sedang berdiri di depannya.
Pastilah kita semua tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Ya, mereka bertabrakan. Hal mainstream seperti di kebanyakan film atau sinetron Indonesia.
Namun yang pasti, Meirlin cukup dibuat tercengang karena bahkan laki-laki di hadapannya itu tidak turut membantunya mengangkat kertas dan alat-alat lukis yang terjatuh akibat tabrakan tadi.
Saat hendak ingin memaki dengan jutaan kalimat kasar di pikirannya, Meirlin melihat laki-laki itu nyatanya sedang melamun dengan arah tatapan yang tidak merasa terganggu dan sangat fokus pada satu titik.
Meirlin menyadari sesuatu saat mengikuti arah pandang laki-laki itu.
"Apa mungkin dia orangnya?" Batin Meirlin.
Meirlin yang juga sedang terburu-buru karena telah ditunggu seseorang pun tak ambil pusing. Ia memilih untuk segera meninggalkan laki-laki aneh itu, namun tetap dengan sedikit menyenggol bahu laki-laki itu.
Hal itu membuat laki-laki tadi akhirnya tersadar dari lamunannya dan menatap Meirlin yang berbalik juga dan dengan tengilnya berkata, "Ups. Sengaja tuh !".
Baru saja laki-laki itu hendak bersuara, namun Meirlin langsung beranjak pergi terlebih dahulu.
Sekali lagi laki-laki itu kembali menatap ke titik awalnya tadi.
Dia telah mengumpulkan tekadnya, dan memberanikan diri untuk menemui wanita di depannya kini. Setidaknya, untuk menatap matanya sekali lagi.
- Fetch -
"Tangan kita saling menggapai, tapi tidak hati kita," ucap Qiandra pada dirinya sendiri sambil menatap ke arah jendela.
Langkah laki-laki tadi terhenti tepat di pintu masuk kelas karena ucapan Qian. Seolah ia yang sedang Qian maksud dengan kata kita, walaupun kenyataannya Qiandra memang sedang menatap langit. Bukan dirinya.
"Atau lebih tepatnya kita yang tidak benar-benar ingin saling menggapai, Qiandra," ucap laki-laki tadi, seolah membalas perkataan Qian.
Suara dan kalimat yang baru saja diutarakan oleh satu sumber suara yang sangat tak asing itu benar-benar mengusik Qiandra. Lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
FETCH [Completed]
RomanceMenghilang adalah keahlianmu. Keahlianmu tentu bukan keahlianku. Aku tak ahli menghilang. Aku juga tak ahli mencarimu. Alih-alih mencari, melihatmu saja sudah hampir di ujung garis nihil. Kamu adalah sosok yang terlalu misterius namun tak juga musta...