26. Dipukul Mundur

605 48 20
                                    

Kali ini aku menyesal telah memaksa maju. Karena nyatanya, pilihan langkahku itu kamu pukul mundur, bahkan sebelum aku menggerakkan kakiku.

***

Suasana rumah Qian kini sudah berubah. Kini ia bisa kembali melihat mamanya berbicara dengan senyuman pada papanya. Seperti saat ini, di meja makan. Tania memasak makanan kesukaan Robi dan Qiandra sekaligus.

Qiandra bahkan tidak menyangka bahwa keadaan keluarga kecilnya ini bisa berubah seratus delapan puluh derajat dalam waktu seketika, seperti sekarang ini.

Hal itu pula yang membuat Qian melupakan sedikit masalahnya dengan Patra. Qian terus menghubungi Patra sejak kemarin siang hingga hari sudah berganti, namun semua usahanya itu berakhir sia-sia. Ia bingung, kalaupun marah, seharusnya tidak sampai separah ini.

Qian menghubunginya dengan berbagai cara. Pesan singkat (SMS), telepon, Whatsaap, DM Instagram, dan lain-lainnya. Namun sama saja, tidak ada tanggapan dari Patra sama sekali.

Raut wajah Qian yang cukup aneh itu pun terbaca oleh Robi. “Kamu kenapa Qian?”

Qian tersentak dari lamunannya hingga tersedak saat menguyah makanannya. Tania segera memberikan segelas air pada Qian dan menepuk-nepuk punggung Qian. “Pelan-pelan makannya, Nak.”

“Kenapa tadi, Pa?” Tanya Qian usai meredakan sedaknya.

Robi menggeleng. “Kamu seperti lagi pikirin sesuatu. Kenapa?”

“Nggak kok. Qian gak kenapa-kenapa,” jawabnya sambil memasang ekspresi senormal mungkin.

Robi pun mengangguk dan hening seterusnya hingga mereka selesai makan.

Usai mencuci piring, Qian langsung masuk ke dalam kamar. Ia membuka ponselnya, dan memang tidak ia dapati satu pun tanda-tanda kehidupan Patra.

Qian membuka aplikasi whatsapp dan mencari kontak Meirlin di sana.

Meirlin Alvenita

P

Ya, Q?

Lagi sibuk?

Gak. Knp?

Patra kumat.

Eh? Sakit apaan emangnya
si tembok?

Kok tembok?

Iya. Panggil aja gitu. Sakit
parah ya dia? Kok gue gak tau.

Loh, kok jadi malah sakit sih?

Tadi lo bilang kumat.

Ampun deh, gue lupa yang tau
tentang dia itu Dheo bukan lo.

Kenapa sih? Jadi pusing nih gue.

Dia hilang lagi.

Masa?

Bisa serius gk sih lo?

Ya ini juga serius say.
Hilang gimana mksd lo?

Udah 2 hari gak ada kabar.

Aelah gitu doang, Q. Dia juga
punya kesibukan sendiri lagi.

FETCH [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang