Gorden gue tiba-tiba aja kebuka, dan tentu aja sinar matahari pagi masuk ke dalam kamar gue.
Gue buru-buru duduk di pinggiran kasur dan menutup gordennya, tapi saat gue udah naik ke atas kasur, gordennya kebuka lagi.
Siapa sih yang ngebuka? Ga mungkin juga angin yang ngebukanya. pikir gue.
"Mah ... kaishar masih ngantuk" kata gue sambil kembali nutup gorden, dengan mata tertutup.
"Sengene" tunggu, ga mungkin juga mamah gue ngomong kayak gitu.
Gue duduk di pinggiran kasur, dan mengucek mata, agar penglihatan gue jadi jelas, damn, ternyata bener kan ini cewe bukan mamah gue, yang berdiri di depan gue adalah cewe pakai seragam sekolah, dan membawa buku tebal di tangannya.
Gue langsung dorong Kayla agar keluar dari kamar gue, "5 menit ga beres mandi dan siap-siap, gue benci lo" kata Kayla datar.
---------------------------
10 menit kemudian baru lah gue siap dengan seragam dan segalanya, termasuk nyiapin mental buat ngadepin kejutekkannya Kay.
"Pagi mah, bang, bi" jedaku, "Pagi Kay"
seperti biasa semua menjawab sapaan gue, dan seperti biasa juga ayah gue udah ga ada dirumah.
"Gue benci lo" kata Kay yang sedang mengolesi selai pada roti, "Kalau gue sih, mengagumi lo, gimana dong?" Goda gue.
Dia ngasihin roti yang tadi dia olesi selainya ke gue, gue menautkan alis gue, lebih jelasnya meminta penjelasan atas apa yang dia lakukan, bahasa gue.
"Buat gue?" Tanya gue sembari memakai sepatu.
"De, kalau ga mau roti buatan Kay, buat gue aja" Ucap bang kevin sambil ngambil roti yang ada di tangan kayla.
Gue pun langsung ngerebut roti yang mau masuk ke mulutnya bang kevin.
"Apaan sih lu bang, siapa juga yang bilang gamau." Ucap gue sambil mulai memakan rotinya dengan kasar.
"Ka kevin mau dibuatin juga?" tanya kayla.
"Mau dong, apalagi dibuatinnya sama kamu." Ucap bang kevin dengan genitnya.
"Apaan, kagak ada kagak ada ... ayoo kay kita berangkat, nanti telat."
Gue langsung narik tangan Kayla dan beranjak keluar rumah.
Hfft ... Sialan, kenapa gue jadi was was gini sih.
---------------------------
Akhirnya motor gue pun sudah terparkir mulus di sekolah. Kayla langsung turun dari jok belakang motor gue dan langsung ngomel.
"Heh, Lo tuh bisa gasih ngendarain motor? Gausah ugal ugalan juga kali ya? Lo tauga tangan gue udah keringet dingin gara gara kelakuan gila lo dijalanan."
"Suutt, okey okey gue minta maaf ya kayla ... Ngomelnya nanti lagi ya. Nanti kita telat loh."
"Akhh bodo amatlah. Pokoknya gue gaakan lagi berangkat sekolah bareng lo. Titik." Ucap Kayla dan beranjak pergi. Tapi sayangnya dengan gesit gue berhasil nangkep tangan dia.
"Apaan sih lu .. blablablabla" ucap Kayla sambil ngomel ga jelas karena mulutnya gue tutup pake tangan gue.
"Suttt, kan gue udah minta maaf, masa lu tega sih ga mau maafin gue Kay."Ucap gue sambil memelas.
"Heh, itu sih hak gue mau maafin lo atau engga!." Kata kayla yang langsung lari meninggalkan gue yang masih duduk diatas jok motor.
------------------------------------------
"Eh kay pulang bareng yuk!" Tawar gue.
"Ga."
"Hmm .. Jadi masih marah nih?"
"Menurut ngana?"
"Wuss .. Calm down, babe."
"Serah lo dah, gue masih banyak urusan yang lebih penting dari pada ngobrol sama lo, so, jauhin gue"
"Ga."
"Pergi lo!"
"Ga."
"Gue benci lo."
"Gue suka lo."
"Hah? Maksudnya?"
"Menurut ngana?" Hahaha kena lu Kay, ucap gue dalam hati.
"Tau ah! Ngomong sama lo tuh buang buang tenaga dan fikiran tauga."Ucap Kayla dan langsung lari dari hadapan gue.
Gue tau kok Kayla ga terlalu polos, so, pasti dia tau apa yang gue maksud tadi, ya gue tau gue tadi terlalu cepet ngomongnya.
Tiba-tiba tangan gue kerasa berat, pas gue nengok ke tangan gue, ada cewe yang waktu itu gelayutin tangan gue dengan ga tau malu. "Sorry, gue tau lo aja ngga, lo ngapain deket-deket gue" kata gue sambil mencoba melepaskan tangannya.
"Kaishar, jangan gitu sama calon pacar"
Najis.
"Jangan buang waktu gue, lepas." Kata gue ketus.
Idih mana ini cewe rada menor lagi, ya ampun, gue ga kuat deket-deket sama ini cewe.
Gue terus mencoba ngelepasin tangannya dari tangan gue, okay, gue tau gue terlalu jutek sama cewe satu ini, tapi emang bawaannya ga bisa senyum sama dia.
"Nama lo siapa sih?" Tanya gue.
"Clarinta, mau line gue ga? Atau path gue aja? Atau mungkin mau sosmed gue yang lainnya?"
Ini cewe ditanyanya apa, jawabnya apa.
Gue ga tahan, mana ini tangan nempel macem lem lagi, udah gue kasih tatapan datar aja dia masih tetep megang tangan gue.
"Kaishar, kenalin gue sama mamah lo dong" ucapnya sambil menaiki motor gue.
"Turun, dan menjauh dari gua"
"Ihh .. Kaishaar, kamu kok gitu sih sama aku?"
Gue gatau harus bersikap gimana lagi sama ini cewe. Akhirnya gue jalan duluan menuju parikran motor, okay, gue tau gue jahat banget gitu ya kesannya, tapi, emang gue ga kuat sama cewe macem dia.
-------------//-----------
KAMU SEDANG MEMBACA
Kay(i) [COMPLETED]
Teen FictionCinta itu absurd. Apalagi bagi lo yang ngerasain Love at First Sight. -Kaishar Ngerasain cinta itu ga semudah yang gue kira. Rumit. Rumit banget. -Kayla Baca juga novel aku yang lain, Changed Me, makasih.