Chapter 16

247 13 0
                                    

Kayla POV

"Eh Kayla, tunggu, itu ada yang rame kenapa ya?" Kata Erza sambil menarik tangan gue.

Gue lagi ga mau kepoin orang Zaaa!, teriak gue dalem hati

"Eh itu bukannya temen sebangku lo ya?" Kata Erza sambil mencoba melihatnya berjinjit-jinjit.

Sebangku? Kaishar? Ngapain dia di tengah-tengah kerubunan.

Gue liat dia dari jauh gue takut Kaishar nyadar kalau gue juga liat, jadi mending dari jauh ngeliatnya.

"Oke kita langsung saja ke inti nya. Honey, kamu mau kan jadi kekasih hatiku?"

Ini semacam nembak Kaishar? Kalau Kaishar nerima berarti dia selama ini modusin gue seenak jidatnya doang, cuman main-main aja.

Gue ga mau denger kelanjutannya, nanti gue pasti tau apa jawabannya, karena ini akan jadi hot news di sekolah gue.

Gue lari ninggalin Erza dan menuju perpus, ya emang perpus adalah tempat yang paling sepi di sekolah, tapi anak yang ada di perpus ga sembarang, mereka semua adalah anak-anak macem gue.

Mereka semua ga peduli serame apa di luar, yang penting di sekitar mereka sepi, dan mereka juga ga kepo orangnya, mereka semua hanya tenggelam dalam kesibukannya masing-masing tanpa mementingkan sekitarnya.

"Lo ikut gue, please" kata Erza yang sudah menarik tangan gue, ya ampun, padahal gue baru duduk.

Dia bawa gue ke kelas, dan di sana ada orang-orang yang memegang poster bertulisan 'Kayla, be mine', gue ga tau apa yang mau Erza lakuin, tapi tiba-tiba dia mengambil satu kursi dan menjentikan jarinya.

"When I see your faceThere's not a thing that I would change'Cause you're amazingJust the way you areAnd when you smileThe whole world stops and stares for a while'Cause girl you're amazingJust the way you are" dia nyanyikan sepotong lagu dari penyanyi internasional ya, Bruno Mars.

"So, be mine, be my girl, be my everything in my world, be my pieces in my life, be the other half of me, would you be my girlfriend, please?"

Gue cuman bisa melongo sambil menahan tawa gue. "Jangan bercanda, ga lucu"

Dia melihat gue dengan muka yang gugup, gue yakin dia ga bercanda, "For now, gue ga bercanda"

"G-gue ... ga-ga bisa nerima lo, gue ga tau lo itu siapa, gue ga tau keluarga lo, gue bahkan belum ada rasa sama lo" kata gue blak-blakan.

"Please, terima segala kekurangan gue, gue bakalan bisa bikin lo suka sama gue, gue akan kenalin lo ke mamah gue" katanya sambil memegang tangan gue dengan eratnya, tangannya sangat dingin, mungkin dia benar-benar gugup gue rasa.

Gue hanya terdiam,"Za .. "

"Please beri gue kesempatan, Kay." Ucap nya yang terdengar tulus di telinga gue.

"Gue pengen menjadi seseorang yang ada di fikiran lo, jadi seseorang yang selalu lo khawatirin, jadi seseorang seperti Kaishar bagi diri lo. Please, beri gue kesempatan untuk ngebuat lo jatuh cinta sama gue."

Gue menghembuskan nafas. Mungkin emang harusnya gue mencoba, "Okey, I would." Ucap gue.

Mungkin ini memang jalan yang terbaik, Kay.

-------------------------

Kriingggggg..........

Bel sekolah pun akhirnya berbunyi. Gue cepet cepet membereskan buku buku yang berserakan di meja gue.

"Kay." Panggil seseorang di sebelah gue ... Kaishar. Fokus Kay.

Gue hanya menghiraukan panggilannya. Lalu tiba tiba dia mengambil tempat pensil gue dan otomatis gue berusaha merebut dari tangannya.

"Lo tuh apa apaan sih." Ucap gue dengan nada marah yang dibuat buat.

"Lo tuh kenapa sih?" Gue hanya terdiam dan masih berusaha untuk mengambil tempat pensil gue dari tangannya.

Dia nyembunyiin tempat pensil gue di belakang badannya dan otomatis cara gue merebutnya dengan tangan gue yang menggapai gapai berusaha melewati badannya. Mungkin ini memang posisi yang ga enak banget, dengan badan gue yang deket banget dengan badan nya Kaishar dan kedua tangan gue yang seolah olah sedang merangkul pinggang nya.

Tiba tiba Kaishar menarik badan gue ke dalam pelukannya,"Kay, lo harus dengerin gue. Apapun yang terjadi. Gue cuma suka dan cinta sama lo." Ucapnya di telinga gue dengan lembut dan merangkul gue dengan erat, sangat erat.

Gue cuma bisa menahan nafas gue. Sampai terdengar suara melengking seorang cewe yang berteriak, "OMG! Heh lo ngapain meluk meluk pacar gue hah? dasar kegatelan banget sih. Lo juga udah punya pacar kan? Urusin tuh pacar lo" Ucap nya sambil berusaha memisahkan gue dan kaishar. Gue liat muka Kaishar keliatan bingung.

Tapi entah kenapa kata kata Clarinta tadi bener bener nusuk banget. Tanpa gue sadari mulai menitik air mata yang langsung gue hapus dan dengan berlari secepat mungkin gue pergi dan hadapan mereka berdua.

Gue hanya bisa berlari dan terus berlari, sampai gue nabrak seseorang, "Sorry" kata gue.

Dia memegang tangan gue, "Kay? Are you okay?" Gue kenal suara ini, ini suaranya Erza.

"I'm okay, gue tadi kena debu di kelas makanya mau nyuci muka hehe" Kata gue sambil menghapus air mata gue.

Dia melihat mata gue, dan dia tersenyum ketus, "I know, you are not okay, am i right?. Mata lo itu Kay, mata yang lagi boong, lo jangan boong sama gue" katanya dan langsung merangkul gue.

Gue cuman bisa diem, gue ga tau harus ngomong apa, tapi yang pasti gue butuh kamar mandi, gue butuh orang yang bener-bener tulus suka sama gue.

Sok galau lo Kay.

--------//-------

Kay(i) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang