Okay, gue kenapa jadi gugup gini, padahal harusnya Clarinta yang gugup, harusnya Kaishar yang gugup, bukan gue.
Gue emang freak, sorry.
"Hey, udah siap nyonya Kayla?" Kata orang yang bersandar pada mobilnya.
Gue mengangguk.
"Btw, kamu hari ini cantik loh" kata Erza.
Gue menautkan alis gue, "Oh, jadi kemarin-kemarin aku jelek gitu?"
"Ya ga gitu maksudnya, kamu itu cantik setiap harinya, tapi hari ini rada beda aja dandanannya" katanya.
Gue cuman senyum lalu naik ke mobil.
--------------------------
Sesampainya di rumah Erza, gue langsung di sambut oleh pemandangan cowo yang sedang memakaikan cincin ke tangan si cewe.
"Kay? Ngelamun lagi?" Suara Erza terdengar di telinga gue.
"Hehehe, udah yu nanti kita ketinggalan acarannya" gue langsung narik tangannya.
Gue duduk pas banget di depan Kaishar dan Clarinta, ya iyalah orang gue pacar
kembarannya Clarinta."Liat deh Kay, mereka cocok ya" gue cuman ngangguk-ngangguk ga jelas.
"kalau kata kamu, mereka cocok ga?"
Gue narik nafas panjang.
"Diem bisa ga sih?"
Erza ngeliatin gue dengan intens, terus dia meluk gue.
Makin erat, dia peluk gue, gue ga bisa bales, ga tau kenapa, gue cuman sandarin kepala gue di bahunya.
"Gimana? Masih mau marah? Marah kenapa sih? Aku salah ya?" Katanya sambil berbisik.
Untung aja tamu-tamu udah pada makan-makan jadi ga ada yang merhatiin gue sama Erza.
Gue masih nyenderin kepala gue di bahu Erza sambil mejemin mata gue.
"Ehm, ini yang tunangan siapa, yang pelukan siapa" suara cewe membuat mata gue melek dan duduk ke tempat biasa.
"Sirik lu" kata Erza sambil megang tangan gue.
"Idih sirik gimana, Kaishar lebih dari lo kali, ganteng sih pasti, pinter, famous, bisa nyanyi, bisa main gitar, lebih dari lo, suka hunting foto, ah segala-galanya lah" katanya sambil nyerocos ga jelas lagi.
Tiba-tiba pinggang gue ada yang peluk, ya siapa lagi kalau bukan Erza.
"Sabar ya" bisiknya.
Nah loh? Jangan-jangan dia tau gue dari tadi bad mood ngeliat Kaishar deket-deket sama Clarinta.
"Sabar kenapa?" Kata gue sambil ngelepasin pelukannya.
"Aku tau kok apa yang kamu rasain, jelous? Am i right?"
Gue diam ga bisa ngomong, aduh, kenapa sih Erza baik banget, heran dah gue.
"Ya udah pada intinya, Kaishar lebih dari pada lo, wle" katanya sambil meletin lidah terus pergi sambil narik tangan Kaishar.
Tarik, buang, tarik, buang, jaga emosi lo Kay.
"Za, pulang, aku mau pulang"
-----------------------
"Tuan putri, bangun, udah nyampe nih" kata seseorang yang nepuk-nepuk pipi gue.
"Hmmmmm" dumel gue.
"Bangun yu, lanjutin tidurnya nanti aja di kamar kamu, idih cantik-cantik kebo ih" katanya lagi masih dengan menepuk pipi gue.
Gue ngerasa badan gue ngelayang, tapi kenapa gue ngerasa melayang? Masa mimpi, kan gue udah bangun, tapi males buka mata.
Sekarang kenapa ada suara bel rumah gue?
"Loh, Erza, ini kenapa Kaylanya?" Suara perempuan terdengar di telinga gue.
"Ini tante, Kaylanya tidur tadi di mobil saya tante, tante maaf saya boleh anter Kayla ke kamarnya?" Nah kalau ini pasti Erza yabg ngomong.
"Oh boleh lah, masuk aja"
Sekarang gue ngerasa badan gue jalan lagi, tapi ngelayang.
Nah akhirnya gue ngerasain badan gue di atas kasur, empuk soalnya.
"Makasih ya" kata gue sambil ngeliat ke Erza.
"Idih ngerjain aku ya, berat tau ngangkat kamu, kayak ngangkat bis muatan penuh" katanya sambil mukul gue pake bantal.
Gue lempar guling gue.
"Pulang sana, ganggu orang tidur"
"Itu yah, di usir akunya, udah berat-berat gendong kamu, ckckck, ga bilang makasih lagi"
Gue narik selimut lalu pura-pura ngorok.
"Jangan cium jidat aku" kata gue pas banget pas dia mau cium jidat gue.
"Ehehe, ketauan deh, ya udah aku pulang dulu ya, sweet dream"
Gue narik selimut gue dan bersiap untuk mejamin mata lagi.
---------------//---------------
KAMU SEDANG MEMBACA
Kay(i) [COMPLETED]
Teen FictionCinta itu absurd. Apalagi bagi lo yang ngerasain Love at First Sight. -Kaishar Ngerasain cinta itu ga semudah yang gue kira. Rumit. Rumit banget. -Kayla Baca juga novel aku yang lain, Changed Me, makasih.