Erza POV
"Oy, Za, gue di putusin sama Kai" kata kembaran gue sambil senderan ke bahu gue.
Gue ngelus kepalanya, "Sabar, nanti juga lo dapet yang lebih tai dari dia" kata gue sambil terkikik.
"Syalan lo, do'ain yang baik-baik kek, gue tamplokin juga dah tai beneran di muka lo" katanya sangar.
Gue elus pelan-pelan rambutnya sampai dia udah nutup mata, gue jambak rambut pirangnya.
Gue tertawa kayak orang kesurupan, abis muka dia kayak nenek gayung lagi nyariin gayungnye.
"Za, kata gue sih ya lo suka sama ... Kayla, right?" Gue langsung mematung gara-gara tuh nenek gayung.
Gue menggeleng lalu menekan hidung perosotan sodara gue yang satu ini, "So tau luuu. Lebih tepatnya sih cinta haha" Kata gue sambil menoel dagunya.
"Idih. Eh, gue tadi dapet info dari Kaisharkuu tercintahhhh, kalau lo meluk Kayla dengan erat dan memegang tangannya, nah, pertanyaan untuk Bapak Erza yang saya hormati, Ngapain lo meluk dia?" Gue tertawa mendengar perkataannya yang ga biasa di telinga gue.
Gue mengangguk, "Jujur saya bingung, apakah anda bisa memberi saya saran" kata gue sambil merangkul kembaran gue yang paling gue sayang, tapi paling nyebelin.
"Okay kita mulai dari beberapa pertanyaan berikut, kalau anda bingung anda bisa mengskipnya wahai Bapak Erza"
"Pertanyaan pertama, apakah ... kalemin gue cape ngomongnya baku banget, ulang-ulang, pertanyaan pertama, lo sering mikirin dia ga?"
Gue mengangguk dengan senyuman yang menurut gue, gue bakalan cakep macem pemeran-pemeran hollywood.
"Pertanyaan kedua, lo suka merasa bersalah ga kalau mau bikin dia nangis or another?"
Gue mengangguk lagi. Sampai semua pertanyaan di ajukan, gue menjawab semuanya dengan anggukan.
"Kalau gini sih positive lo cinta sama Kayla, ya lo sebenernya berhutang budi sama gue"
Gue menautkan alis gue, "Heh nenek gayung, maksud lo apa bilang gitu ke gue, lo ga pernah bantu gue"
Dia menatap gue kayak mau bunuh kucing yang nyuri ikan dia, "Syalan juga ya kembaran gue, cantik gini di bilang nenek gayung, really?, gue udah bikin lo jadian sama Kayla, nyet"
"Ohiya ya, gue lupa sayangggg" kata gue sambil menoel dagunya lagi.
"Najis, eh tapi Za tetep aja lo ga boleh ngerubah rencana awal kita." katanya lalu pergi ke ... Entahlah kemana, pokoknya dia bawa kunci mobilnya.
Tapi tetep aja, semakin dalam rasa sayang gue ka Kayla. Semakin besar juga rasa bersalah gue sama dia. Hfft .. Kenapa rumit banget sih jadinya. Ck, pusing gue jadinya.
---------------------
Clarinta POV
Kan gue kayaknya masukin saudara gue ke lubang hitam yang gue buat, dan kenapa dia yang masuk ke lubang hitam yang gue buat, gue menjerumuskan saudara gue, ajigile bahasa gue.
Sebenernya sih biasa aja kalau dia suka, eh maksud gue, cinta sama Kayla, itu hak dia, gue ga bisa batasin dia.
TinnnnnTinnnnnn ....
Suara klakson mobil kedengeran jelas di telinga gue, gue mengklakson balik, gue langsung tancap gas.
Focus, focus Clarinta, lo jangan mikirin apa-apa kalau lagi nyetir!, omel gue dalam hati.
Drttttt .... Drtttt ...
Gue langsung pasang earphone gue, "Halo, Clarinta here" Kata gue lembut.
"Ga usah banyak ngomong, lo bisa ga ketemuan sama gue, sekarang, ga pake lama" ucap seseorang di ujung sana.
"Wow, calm down, sms gue tempatnya dimana okay, see you" kata gue langsung menutup telefon, dan beberapa menit kemudian disms lah tempat yanga akan dia tuju.
--------------------
Gue melingkarkan kedua tangan gue di lehernya hingga dia duduk dengan tegap.
"Apa-apaan sih lo" katanya sambil melepaskan rangkulan gue.
"Lo yang apa-apaan, nelfon gue, eh, gue udah nyampe malah di marahin" kata gue langsung duduk di depannya dan memanyunkan bibir gue.
Dia menatap gue lekat-lekat, sampai-sampai gue bisa, melihat mata hijaunya, "Gue pengen kita balikan, ga ada protes, ga ada pertanyaan, dan jalanin aja" katanya sambil menatap gue makin tajam.
"Lo ga lagi mabukkan? Lo sadar kan Kai!" kata gue sambil membentaknya.
Dia haya berdehem dan mengangguk kecil.
"Gue bilang apa tadi, lo ga denger apa!, jangan banyak pertanyaan, jalanin aja." Kata Kai dengan penuh penekanan.
Gue tersenyum lebar, dan langsung melayangkan pelukan ke orang yang ada di depan gue.
"Makasih, makasih banget Kai" Gue tau dia ga ngebales pelukan gue tapi seennganya dia punya gue.
----------------------//--------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
Kay(i) [COMPLETED]
Roman pour AdolescentsCinta itu absurd. Apalagi bagi lo yang ngerasain Love at First Sight. -Kaishar Ngerasain cinta itu ga semudah yang gue kira. Rumit. Rumit banget. -Kayla Baca juga novel aku yang lain, Changed Me, makasih.