Chapter 22

239 14 0
                                    

Kaishar POV

Akhirnya gue udah selesai ngelewatin UN dan segala tetek bengeknya.

Setiap hari gue nunggu hari-hari ini, ya, hari dimana UN selesai, gue ga yakin juga sih masuk SMNPTN, tapi mudah-mudahan masuk lah ya biar ga usah ada ujian-ujian lagi.

Gue dengan cepat lari ke balkon, ya tentu aja, gue mau liat Kayla, tapi yang gue liat adalah Kayla yang murung sambil membolak-balik satu amplop.

"Kay, lo k-kenapa?" Kata gue.

Dia menggeleng, "Gue? Gapapa"

"Gapapanya cewe itu ada apa-apanya, dan gue tau lo kenapa-napa Kay" kata gue to the point.

Dia tersenyum kecut, "Suatu waktu lo bakalan tau kok Kai, sebentar lagi juga mamah lo pasti ngasih tau lo kok"

Gue ketawa, "Gue pegang omongan lo, Kayla Carollina Putri."

"Btw, lo tau dari mana nama panjang gue yang absurd itu?"

Gue ketawa lagi, sampai dia mengulum senyumnya.

"Dari mata lo Kayla" kata gue sambil natap dia dengan tatapan yang mengintimidasi dia.

Dia menggeleng, dan membalikkan badannya. Dan memasuki kamarnya.

------------------

Gue menyeruput susu coklat gue yang gue minta tadi ke bibi, gue mengedit semua hasil foto gue dengan detailnya, terutama fotonya tetangga sebrang gue ini.

Tiba-tiba pintu kamar gue terbuka dengan bunyi hantaman yang sangat keras, gue langsung menutup laptop gue, ya karena gue takut ketahuan kalau gue lagi ngedit foto seorang cewe.

"Kaishar! kamu keterima SMNPTN, aduhh, kamu bikin mamah bangga" kata mamah gue sambil mencium puncak kepala gue.

Gue terkikik melihat kelakuan mamah gue, "Aku juga ikut bangga kok mah haha"

Mamah gue langsung pergi dari kamar gue, entahlah ya kenapa, mungkin mau nelfon ayah gue, mungkin.

"Eh, nyet, lo keterima ya" kata bang Kevin sambil melemparkan tubuhnya ke atas tempat tidur gue.

Gue menatapnya datar, "Monyet kok ngomong monyet, aneh ya dunia ini" kata gue datar.

"Syalan lo, btw gimana gebetan lo, masuk mana dia, sefakultas ga sama lo, se unv ga sama lo"

Gue menggeleng, "Ga tau sih gue, coba lo tanya pada daun yang diam" kata gue.

Dia menatap gue datar dan melemparkan bantal ke arah gue.

Sialan emang.

Gue dengan datar menyimpan bantal yang dia lempar ke tempatnya semula.

----------------

"Kaishar! bangun" teriak mamah gue dari bawah.

Gue ga hirauin perkataan mamah gue, ngapain bangun pagi ketika lo udah selesai UN.

"Bangun nak" kata mamah gue lagi, dan masih teriak.

Tiba-tiba ada yang narik selimut gue dengan tarikan kasar.

"Lo ga mau ngeliat Kayla lagi?" Katanya lempeng tapi membuat gue duduk dan sadar sepenuhnya.

"Maksud lo apa sih bang?" Kata gue sambil menarik selimut gue dan mulai merenggangkan otot-otot gue.

Abang gue malah menarik tangan gue biar gue berdiri.

"Apa-apaan sih lo bang, ga ada gunanya juga gue bangun jam segini, dan keluar ngeliat Kayla, sedangkan Kayla lagi tertawa bahagia sama Erza, apa gunanya sih bang" kata gue sambil berjalan menuju kamar mandi.

"Lo harus tau, hari ini dia mau pergi ke UK, lo tau dia itu murung terus mungkin gara-gara itu, semua keluarganya pindah ke UK kecuali bundanya." Ucap abang gue yang membuat gue terkejut.

"SERIUS LO BANG?!" Ucap gue dengan nada yang sangat tinggi.

Gue ngeliat abang gue cuman ngacungin dua jari telunjuk dan tengahnya, "Serius elah. Ngapain juga gue boong. Jangankan lu, gue aja kagak mau Kayla pergi."

"Bang please jangan mulai lo udah punya pacar." Ucap gue dengan malas.

"Yaudah sana buruan samperin."

"Tapi Kay masih ada di rumah kan?" Tanya gue was was.

"Ga lah. Sekarang dia udah di airport. Ya .. kira kira dia bakal masuk ke tempat nunggu 35 menit lagi." Jawab abang gue santai.

"WANJIR SERIUS LO BANG? 35 MENIT LAGIII?" Tanya gue ga nyante. Sementara abang gue hanya menjawab dengan sekali anggukan.

Gue pun langsung uring uringan,"Ck! Kenapa lo kagak ngasih tau gue sih, huh?" Tanya gue dengan nada emosi.

"Emang lu ga di kasih tau Kayla?"

Gue ga ngejawab cuman mondar mandir di kamar. Tiba tiba abang gue nepuk pundak gue.

"De, mending sekarang lo siap siap dan kejar cinta lo." Ucap abang gue yang ngebuat gue tersadar.

Dengan kilat gue langsung siap siap dan pergi ke airport.

Please Kay. Gue ga mau kehilangan lo lagi. batin gue dengan sungguh sungguh.

------------------

Ck pake macet segala lagi ini jalanan. batin gue uring uringan.

Gue nyoba untuk nelfon Kayla atau Ney berulang kali. Tapi nihil.

Entah kenapa gue kesel banget sama diri gue. Gue cuma bisa mukul setir sambil berharap kalau gue bisa ngeberhentiin waktu.

Sesampainya di airport gue langsung menuju terminal keberangkatan luar negeri dan melihat jadwal penerbangan.

Masih ada 5 menit lagi. Ucap gue penuh harap.

Gue langsung lari secepet mungkin tanpa meduliin tatapan aneh yang emang ditujuin buat gue.

Disana .. Gue ngeliat Kayla sedang berjalan masuk menuju imigrasi. Entah kenapa gue malah ngelamun ngeliat dia. Gue tersadar karena ada ibu ibu yang nabrak bahu gue. Dia minta maaf dan gue ngebantuin dia.

Gue kembali memusatkan perhatian pada Kayla, tapi gue ga ngeliat dia di tempat dia berdiri biasa. Sadar gue kehilangan jejak, dengan cepat gue langsung ngejar Kayla.

Gue gamau semua ini berakhir gini aja. Please Kay.

Pas gue udah ngeliat Kay dan ade nya yang jaraknya beberapa meter dari gue, dengan cepat gue berlari untuk menyusulnya. Tapi yang sekarang gue liat Kayla yang lagi di dalam dekapan seseorang. Yang jelas bukan gue.

Sekarang dia mulai ngelepas kepergian Kay dengan mengecup puncak kepala nya. Begitu juga gue, harus ngelepas kepergian Kay cuma bedanya tanpa say goodbye.

----------------//-------------

Kay(i) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang