Clarinta POV
"Gimana misi lo berhasil Za?" Tanya gue sambil nyuap roti gue.
"Dia menghela nafas panjang. "Lo tau? lo buat gue jatuh ke lubang hitam yang gue buat sendiri, dan itu sangat konyol" kata cowo di depan gue sambil memakai sepatunya.
Gue menyimpan roti gue dan menghampiri cowo itu. "Maksud lo? lo suka sama Kayla?, bego lo"
Dia mengangguk frustasi, gue megang tangannya sambil mengacak rambutnya "Coba lo lupain dia ya, gue ga mau ade kembar gue kena lubang hitam yang dia buat sendiri, gue tau ini gara-gara gue, apa lo bisa ngelupain dia?" Tanya gue lembut.
Dia tersenyum kecut, lalu menggeleng dengan pelan.
Damn, apa yang gue lakuin sama ade kembar gue, sampai dia bisa terjebak dengan perangkap yang ia buat sendiri.
-----------------------
Kaishar POV
Sesampainya di sekolah gue bantuin Kayla turun dari motor gue.
"Mau jalan ke kelas bareng?" Tanya gue tanpa melepaskan tangannya.
Dia menatap gue datar dan arah pandangannya berarah ke tangan gue, gue tau maksudnya tapi gue ga peduliin itu.
"Gimana? Mau bareng?" Dia hanya terus melihat ke arah tangan gue.
Gue masih ga peduliin soal itu.
"Lepasin." Katanya sambil mencoba melepaskannya.
Gue lepasin tautan tangan gue dan dia, dengan santainya dia ninggalin gue di parkiran motor, gue selangkah di belakangnya.
Gue terus mengikutinya sampai akhirnya dia memasuki kelas dan langsung membuka bukunya yang tebal itu, gue smaperin dia dan gue perhatiin dia dengan intens.
Dia pun menatap gue balik dan mata hitam pekat itu mengunci gue untuk ga ngeliat objek lain kecuali mata hitam pekat itu.
"Kemajuan" katanya sambil mengalihkan pandangannya. Gue mengacak rambutnya dan duduk di sebelahnya, "Gue boleh duduk disini mulai hari ini?" Tanya gue.
Dia hanya diam tanpa menjawab satu pun pertanyaan gue dari tadi. Gue langsung duduk di sebelahnya dan langsung menutup novel yang dia baca. Dia memandangi gue tanpa ekspresi apapun, tanpa mengucapkan kata apapun.
"Jawab omongan gue dong Kay" kata gue sambil menopang dagu.
Dia masih menatap gue tanpa ekspresi, gue rasa dia berubah lagi menjadi Kayla yang gue kenal pada awal masuk kelass XII.
"Diem. Jangan ganggu, gue butuh waktu sendiri Kai" katanya.
Gue mulai menyenderkan badan gue ke senderan kursi yang gue duduki, "Kenapa? Lo lagi kepikiran apa sih? Gue ga ngerti kenapa dalam beberapa menit lo bisa berbeda sifat, dan itu membuat gue tambah suka sama lo" kata gue.
Dia hanya menatap gue dengan mata yang berkaca-kaca, "Lo diem" katanya singkat.
"Ya anak-anak selamat pagi karena guru kalian sedang rapat, dan tidak ada tugas, mungkin kalian bisa istirahat, tapi tolong jangan berisik" semuanya memancarkan ekspresi yang senang kecuali cewe di sebelah gue, yang ekspresinya hanya datar saat mendengar pengumuman itu.
Dia hanya mulai membuka novel yang tadi gue tutup dan mulai tenggelam dalam dunia yang dia ciptakan sendiri.
-----------------------------------
Krinnnnngggggg.........
Dengan memasang muka sok polos, gue langsung melingkari tangan gue di bahu nya Kayla.
"Kantin yuk." Ajak gue dengan tangan gue yang masih melingkari bahunya.
Dia hanya diam dengan mata yang memandang gue dengan tajam, "Lepasin. Gue."
Tiba tiba gue denger ada seorang cowo yang manggil Kayla," Kay! Perpus yuk."
Ck! Emang penghancur suasana banget sih ini kucrut.
"Eh? Erza. Emang ada apa di perpus?"
"Buku, Kay."
Jawaban lo ga berbobot banget ya. Semua juga tau di perpus ada buku.
"Kay. Udah yok kita ke kantin. Keburu bel." Ucap gue sambil menarik tangan Kayla.
Tiba tiba Kayla melepas tarikan tangan gue, "Eh, Kai. Kayanya ke kantin nya bisa lain kali deh. Gue mau ada yang diurus sama Erza."
"Oh .. Ya-yaudah." Ucap gue langsung pergi meninggalkan kelas.
Sakit meen.
Gue pun akhirnya berjalan di lorong sekolah menuju kantin sendirian . Ck, emang dasarnya lu jones aja Kai. Gue berjalan sambil setengah melamun meratapi nasib yang emang ngenes.
Tiba - tiba gue ngedenger suara ribut ribut di tengah lapang. Karena rasa penasaran gue yang tinggi, akhirnya gue berjalan menuju ke tengah lapang.
Disana gue ngedenger suara si nenek gayung pake toa. Udah toa, ngomongnya pake toa lagi. Ga nyadar diri apa. Rutuk gue dalam hati.
Tapi entah kenapa, ketika gue berjalan menuju ke tengah lapang, semua orang memberi akses untuk gue lewat. Akhirnya saat gue sampai di tengah lapang, gue ngeliat si nenek gayung bawa bawa bunga mawar merah ke arah gue.
"Hey, babe."
Gue hanya menautkan alis seperti biasa.
"Ekhem .. okey, Maaf karena telah mengganggu waktu istirahat kalian. Tapi bagi gue, sekarang adalah waktu yang sangat berkesan dan berharga. Kenapa? Ada yang tau? Karena bentar lagi my sweetheart Kai akan menjadi milik gue seutuhnya." Ucapnya dengan menggunakan toa yang ada di tangannya.
Ini cewe apaan sih. Mau banget ya jadi hot news di sekolah. Lagian siapa juga yang mau sama dia.
"Oke kita langsung saja ke inti nya. Honey, kamu mau kan jadi kekasih hatiku?" Ucapnya dengan suara yang ga ada imut imut nya.
"Ga." Ucap gue dan langsung berbalik.
Tiba tiba dia teriak, "Honey! Kok kamu gitu sih sama aku, huh? Kamu gatau ya, mendem perasaan itu sakit. Apalagi kalau harus menerima kenyataan orang yang kamu suka ga memiliki perasaan yang sama dengan apa yang kamu miliki." Ucap nya sambil menangis dengan tersedu sedu.
Please, jangan nangis. Gue gabisa liat cewe nangis.
"Kenapa lo gabisa ngehargain perasaan gue, huh? Kenapaa?" Ucapnya sambil nangis dan mulai terduduk lemas.
Gue pun mulai membalikkan badan dan mengulurkan tangan untuk membantunya berdiri,"Jangan nangis." Ucap gue dan menghapus air mata nya dengan jari gue.
"Please. Beri aku kesempatan untuk jadi pacar kamu." Ucapnya yang terdengar tulus di telinga gue.
Gue pun hanya terdiam dan berfikir, "Iya, gue mau." Ucap gue dengan spontan.
Oh good, Kai.
-------------//-------------
KAMU SEDANG MEMBACA
Kay(i) [COMPLETED]
Teen FictionCinta itu absurd. Apalagi bagi lo yang ngerasain Love at First Sight. -Kaishar Ngerasain cinta itu ga semudah yang gue kira. Rumit. Rumit banget. -Kayla Baca juga novel aku yang lain, Changed Me, makasih.