Extra Parts [Vino and Kayla POV]

362 8 0
                                    

Vino POV

"Eh lo ngapain ke UK lagi, mana minta jemput lagi, nyusahin lo" kata gue sambil menoyor kepalanya.

"Shut up, berisik banget sih, sama sahabatnya sendiri itung-itungan banget dah" katanya sambil melihat ke jalanan.

"Eh emang bukannya lo mau nunggu di lamar sama Eri, eh Eris, eh siapa sih pacar lo?"

"Erza, dia mantan gue, bukan pacar"

Gue menautkan alis gue sambil mengembang kempisin hidung gue.

"Bhakakak, ente putus ye sama pacarnya, kenapa lo putus?"

Dia diem terus keliatan mikir lalu membuka mulut untuk menjawab pertanyaan gue.

"Ya karena dia terlalu baik buat gue"

Gue tertawa terbahak-bahak.

"Cewe jaman sekarang cowo baik di bilang terlalu baik untuk dirinya, jadi cowo tuh harus gimana coba"

"Ya sebenernya ga gitu juga, emang kalau putus harus ada alesannya ya? Kalau gue emang ga pernah ngerasa suka sama pacar gue gimana hm?" Gue langsung diem, berarti kenapa ga dari dulu gue kasihin buku puisi itu coba.

Gue menepi sebentar.

"Btw, gue kan ga tau apartement lo, tunjukin, atau lo yang nyetirin mobil gue" Kayla turun saat itu juga lalu tukeran posisinya dengan gue.

Gue so-soan ga liat jalan, padahal sebenernya gue ngafalin jalannya.

------------------

Sesampainya di apartement Kayla gue di ajak masuk dulu sama dia, gue juga di suruh liat-liat isi apartementnya, dan ternyata dia ga tinggal sendirian, ada adenya juga yang tinggal di UK.

"Jadi lo suka baca buku?" Tanya gue saat melihat satu kamar yang di jadikan librarynya, and then honestly, gue kaget banget dia ternyata sefanatik itu sama buku.

"Ya iyalah gimana sih lo, liat aja sampai satu ruangan ini di jadiin library in home sama gue, tapi ada dua buku yang paling gue suka" katanya sambil mengambilnya di lemari kaca dan di kunci.

"Nih, gue paling suka yang John Green sama Veronica Roth" katanya sambil menunjukkan buku yang di bungkus rapih sekali, dan di buku John Green bertuliskan 'Kaishar' sedangkan di buku yang satunya lagi bertuliskan 'Erza'.

Gue menautkan alis gue, maksud daei tulisan di depan buku itu tuh apa sih?

"Nah kalau yang John Green di kasih sama Kaishar, kalau yang Veronica Roth di kasih sama Erza" kata Kayla.

Gue mengeluarkan buku puisi yang gue beli beberapa tahun lalu.

"Lo tau ga gue beli buku ini pas kita pertama kali sahabatan, saat itu juga pertama kali gue kenal sama yang namanya cinta, gue baru ngerasain yang namanya cinta, gue sebenernya salah mencintai orang pada saat itu, gue cinta sama orang yang jelas-jelas udah punya pacar, gue tau gue itu cowo, harusnya bisa cepet move on to another girl, but i can't, always i try, but so hard for me, so lo tau cewe itu siapa?" Tanya gue.

"Ga lah, lo parah ga pernah cerita ke gue" katanya sambil duduk di sofa librarynya.

Gue megang pundak Kayla, lalu menunjuk hidungnya.

"Lo yang gue omongin dari tadi, lo ga pekaan ah"

Kayla terdiam untuk sebentar, lalu berdehem.

"Lo suka gue ya, cie cie, bhakakak" katanya sambil menoel dagu gue.

"Gue ga bercanda La"

"Siapa yang bilang lo bercanda? Ga ada juga wle, terus ini bukunya buat gue?" Kata Kayla sambil merebut buku itu dari gemgaman gue.

Gue menggelengkan kepala lalu tersenyum misterius.

"Kalau lo ngambil buku itu berarti kita pacaran" kata gue sambil melipat kedua tangan di depan dada.

"Yaudah, orang dari dulu juga gue takut punya perasaan sama lo, eh tapi pas tadi lo ngomong gitu gue seneng, berarti gue suka kan sama lo? Yaudah kita pacaran"

Gue lompat-lompat ga jelas sambil tersenyum ke arah Kayla.

------------------

Kayla POV

Ini anak sih yang sebenernya bikin gue pulang ke UK, gue ternyata bukan suka sama Erza ataupun Kaishar, kalau waktu tunangan dia, gue cemburu ke Kaishar, itu cuman sugesti gue.

Setelah beberapa hari setelah itu, gue baru ngerasain kangen sama sahabat gue satu-satunya di UK, gue kangen dalam arti kata kangen ke sahabat, awalnya.

Tapi sebenernya gue juga ga tega waktu itu mutusin Erza gitu aja, makanya gue butuh beberpa hari untuk mikir lagi.

"Hey, melamun mulu lu, kerasukan nanti, alhamdullilah deh" kata Vino.

Gue ngasih tatapan tajem ke dia.

"Sama pacar sendiri kaya gitu, syalan lu"

Vino tersenyum misterius.

"Cie sekarang nganggep aku pacar kamu, cie cie" Gue langsung menoyor kepalanya.

Gue langsung buka buku pemberian Vino, ga tau kenapa lagi pengen aja.

"Nah kalau udah ngebuka buku aku sih siap-siap aja 2 bulan lagi"

Maksudnya apa coba.

"Maksud lo?" Kata gue.

"Ya 2 bulan lagi kamu bakalan manggil aku ayah, aku bakalan manggil kamu bunda, jadi siap-siap aja manggil aku ayah"

Gue ketawa ngakak terus masang muka datar.

"Oke lah aku siap, kapan pun"

------------------//-------------

AN : Ayey akhirnya selesai, makasih udah baca ya, oya makasih juga buat tuhan YME bisa ngasih kita kesempatan nyelesain ini, cielah.

Ohiya ada sekuelnya hehe, baru mau buat juga sih, baru prologue nya aja sih, tapi belum di post hehe.

Thanks for reading guys.

Thank you very much.

Eh iya, instagram kita udah ga aktif, maafin yahh, still love u.

Kay(i) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang