Kayla POV
"Nakkk, sini cepetan kebawah, kapan kamu mau packingnya sih?, pilih kopernya dulu"
Gue langsung turun kebawah dan melihat dua tiga koper yang udah berjejer, dan di sisi lain ade gue lagi senyam-senyum ngeliatin koper yang gue liat kayaknya baru, mungkin.
Gue cuman senyum ngeliat kelakuan ade gue, aneh, tapi lucu.
"Bun, apapun pilihan bunda, aku pilih itu juga" kata gue sambil mencium pipi bunda gue.
"Jangan bikin bunda tambah sayang sama kamu deh nak, jangan bikin bunda mau nangis lagi" gue cuman ketawa.
Gue memegang tangan bunda gue. "Nanti kayaknya aku gabakalan pulang-pulang dulu deh bun, tapi ga tau kalau ade mau kayak gimana, tapi aku bakalan stay di UK sampai aku mau pulang, entah kapan"
Dengan perlahan bunda menjatuhkakn air yang sangat gue takutkan itu keluar dari matanya saat gue mau membicarakan ini.
Gue ga mau ngeliatin bahwa gue juga sedih mau ninggalin bunda.
"Jangan nagis okay, nanti kalau aku pulang pasti, pasti aku bikin bunda bangga sama aku, bunda pegang kata-kata aku okay" kata gue berusaha menenangkan bunda gue, walaupun gue tau ini ga bikin dia tenang sedikit pun.
Bunda gue tersenyum ke arah gue dan memeluk gue.
Ade gue nyikut bunda gue, "Bunda kenepa cuman meluk kakak aja, bunda cuman sayang sama kakak?, yaudah aku ke kamar dulu kalau gitu, pelukan aja terus sama kakak, sampai pergi ke UK kalau bisa" ucapnya nyolot.
Gue langsung narik tangan ade gue dan memeluk kedua orang yang gue paling sayangin ini dengan berbarengan.
-------------------
Gue mengeluarkan, koper-koper gue dan ade gue dari dalem rumah, "Pa, ini tolong masukin ya, kalau yang ini di bagasi, nah kalau yang ini taro di bagian tengah aja" kata gue sambil nyodorin koper-koper gue.
"Siap non, oya non, ibu ikut juga atau gimana, non?"
"Kalau bunda sih katanya mau tinggal di rumah nenek, kalau ngga nenek ke rumah aku pa, tapi tenang pa rumah nenek di Jakarta kok, Tangerang-Jakarta doang mah deket ya ga pa?" supir gue cuman mengangguk.
Gue melihat balkon kamarnya Kai, dia tau ga ya kalau gue mau pergi?, entahlah, mungkin ga tau.
Udah lah Kay, fokus sama keberangkatan lo dulu kali.
"Kaaa, sini dulu deh" teriak ade gue dari dalem rumah, gue langsung tersadar dari lamunan gue an berlari kedalem rumah.
Gue liat ade gue yang lagi di kelilingin sama kotak kado, "De, ini dari siapa aja, ini ada boneka lotso lagi" kata gue sambil menciumi boneka lotsonya.
"Ini tadi bunda bawain ini, katanya sih nemu di loker gue, gue bingung mau di gimanain nih" kata ade gue.
Gue liat satu persatu kado-kadonya, difikir-fikir ade gue laku juga ya, banyak banget kado-kado, ya, tepatnya sih dari orang yang belum sempet nyatain perasaannya ke ade gue, abis banyak banget yang pake love post it nya.
"Lo pilih aja de, mana yang mau di bawa, sama mana yang mau di simpen aja di rumah, tapi menurut gue sih de, mendingan lo kasih gue aja yang lo ga mau, terutama gue pengen lotsonya dong, ini original sih, jadi wangi banget"
Ade gue ketawa aja, sambil mengangguk, "Kalau lo mau ambil aja."
Gue menatap ade gue dengan mata berbinar, "Serius lu de? Asikkkk makasih yaa." Ucap gue dan langsung jejingkrakan keluar kamar ade gue.
--------------------
"Kay, Ney, 15 menit lagi kalian harus langsung masuk ke ruang tunggu ya. Insyallah kapan kapan bunda bakalan nyusul kalian. " Ucap bunda gue dan lansung memeluk kita berdua.
"Ney pasti kangen sama bunda."
"Iya sayang. Jaga diri kalian ya. Hati hati."
"Siap bunda." Ucap gue dan adik gue berbarengan. Bunda gue langsung pergi ninggalin gue dan adik gue.
"Ka jalan yuk kesana. Sekalian nunggu kan masih 15 menit lagi." Ucap adik gue sambil menunjuk sebuah cafe yang dijawab dengan anggukan sama gue.
"Ka, lo bener ga pamitan sama Ka Kaishar? Ya .. seenggaknya lo ngasih tau dia kalau lo bakal sekolah di UK."
Gue cuman berdecak, "Ngapain juga dia mesti tau? Emang dia siapa nya kaka? Pacar aja bukan."
Ade gue keliatan pasrah dengan jawaban gue. Ya emang bener kan dia bukan siapa siapa gue?
"Ka, lo tuh bego atau belaga bego sih?"
"Udahlah, lagian Kaishar juga ga akan-" Ucap gue terputus karena panggilan seseorang.
"Hey Kay." Sapa cowo itu.
"E-eh? Hai? Kok kamu tau aku disini?"
Dia mengerlingkan matanya, "Masa kamu lupa sih? Aku kan punya telepati sama kamu." gue bales dengan memutarkan mata.
"Eh ka, langsung masuk yuk. Udah lebih dari 15 menit nih."
"Oh? Yaudah. Ayok." Ucap gue dan bergegas untuk meninggalkan cafe.
Tiba-tiba Erza menarik tangan gue dan langsung memeluk gue sangat erat. "Take care ya. Kamu pasti pulang lagi kan? Aku. harap begitu. Karena aku selalu nungguin kamu disini." ucap nya setengah berbisik tepat di telinga gue.
Entah mengapa kata kata manis yang diucapkan Erza ga nyentuh hati gue. Gue pun ga membalas ucapan dia. Dia langsung ngecup puncak kepala gue dan langsung beranjak pergi disertai senyum manisnya.
Gue harap gue bisa suka sama lo, Za. Walau ini sulit, tapi gue nyoba.
"Za." Tangan gue langsung narik tangan dia.
"Apa Kay?"
"Sampai jumpa." Ucap gue dengan senyum.
Dia tersenyum dan langsung bergegas pulang.
"Ka."
"Hm?"
"Masih ga nyesel ga say goodbye sama Ka Kai?"
Kai ....
Gue tiba tiba termenung dan ngelamun sendiri.
"Ck. Udahlah, percuma lo nyesel juga. Ga guna. Ga akan ada kesempatan."
Nyess entah kenapa ucapan ade gue tadi bener bener menohok banget di hati gue. Ga akan ada kesempatan katanya ...
Akhirnya gue menghabiskan waktu gue hanya melamun. Sampai pesawat lepas landas.
Sampai ketemu di lain hari Kai.
Ucap gue lirih. Walaupun gue tau Kai pasti ga bisa denger ucapan selamat tinggal gue.
---------//--------
KAMU SEDANG MEMBACA
Kay(i) [COMPLETED]
Teen FictionCinta itu absurd. Apalagi bagi lo yang ngerasain Love at First Sight. -Kaishar Ngerasain cinta itu ga semudah yang gue kira. Rumit. Rumit banget. -Kayla Baca juga novel aku yang lain, Changed Me, makasih.