Chapter 11

276 14 0
                                    

Kaishar POV

"Lo kenapa sih, huh?" Tanya dia.

Gue hanya menautkan alis, "Kenapa apanya?"

"Lo tuh berubah tauga. Padahal gue udah mencoba untuk terbuka sama lo, Kai." Jawab Kayla.

Gue pun hanya terdiam.

"Kalau emang lo mau kaya gini. Fine .. Gue juga bakal ngejauh dari lo." Ucap Kayla dengan tegas lalu pergi meninggalkan taman.

Oh Kay. Gue juga ga ngerti kenapa gue jadi kaya gini.

Gue pun mencoba untuk beranjak pergi meninggalkan taman menuju rumah. Mengingat nanti malem gue bakal ada acara sama Clarinta. Oh Damn.

-----------------

Ketika gue sedang melamun sambil memikirkan ucapan Kayla tadi di taman, tiba tiba handphone gue berdering.

"Halo?" Tanya gue tanpa melihat caller id terlebih dahulu.

"Hey babe. Jangan lupa ya sama acara kita hari ini. Jemput aku jam 7 ya. Muah." Jawab seorang cewe di sebrang sana dan langsung menutup telfon nya tanpa memberi kesempatan untuk gue bicara.

Sialan banget sih ini cewe.

Gue pun langsung mandi dan memakai baju yang simple-simple aja, "Mah, aku pergi dulu ya" kata gue saat menuruni tangga, "Kamu mau kemana malem-malem gini?" Kata mamah gue.

"Di ajak jalan sama temen, nanti kalau mau sesuatu telefon aku aja ya, bye mah" kata gue sambil mencium pipinya.

Gue langsung memanaskan motor, dan mengambil helm dan jaket di loker garasi. "Pa, bukain gerbangnya, terus nanti kalau jam 10 saya belum pulang, pintu jangandi kunci dulu" teriak gue dari garasi.

"Siap den" kata satpam gue sambil membukakan gerbang.

Gue langsung mengeluarkan motor gue dari rumah, dan melihat Kayla masuk ke dalam mobil yang pastinya itu bukan mobilnya.

Siapa sih itu?, ohiyaya, dia kan mau ngedate juga. Pikir gue.

------------------------------

Akhirnya nyampe juga gue di rumah nenek gayung satu ini, gue mencet bel, dan ada suara dari speaker yang keluar yang pastinya itu satpamnya, "Mau ketemu siapa?"

"Clarinta nya ada pa?"

"Oh, sebentar"

Gerbang pun terbuka dengan otomatis, dan gue memasukkan motor gue dan gue pun mulai di sapa dengan satpam-satpam di Arumahnya.

Gue mengetuk pintu rumahnya dan yang membuka adalah cewe dengan dress putih selutut, jujur dia

cantik, tapi kalau cewe kaya dia bisa dibilang sifat mengalihkan wajah bagi gue.

"Hey babe. Kok kamu lama banget sih. Aku udah lama banget loh nungguin kamu. OMG! Kamu ganteng banget, Sayang." Cerocos dia panjang lebar.

"Mending kita pergi sekarang. Sebelum gue berubah pikiran." Ucap gue dengan dingin.

"Honey, aku tau kamu pasti gaakan berubah pikiran. Karena kamu pasti tau siapa yang akan kena imbasnya kalau kamu gamau jalan sama aku." Kata Clarin dengan senyum licik nya.

Gue mamasang tampang serius, "Siapa maksud lo?"

"K.A.Y.L.A"

Shit.

"Okay. Kita berangkat." Katanya sambil menarik tangan gue.

---------------------------

Sesampainya di mall yang di arahkan oleh Clarin, gue langsung memakirkan motor gue.

Gue jalan selalu pengen selangkah di depan dia, kalau bisa berpuluh-puluh meter dah jaraknya. Tapi dia selalu bilang 'Kamu ga sejajarin jalannya sama aku, kamu bakalan liat dampaknya'

Emang psyco tuh orang, selalu aja ngancem gue.

"Kai, kita nonton yu, kita nonton x men aja gimana?" Ucap nenek gayung saat kita, ehm ... ga enak kalau ngomongnya pake kata kita, okay, maksud gue, pada saat gue dan Clarin berada di Blitz.

"Ga" kata gue singkat.

"Jadi kita mau ngapain dong? Ya udah temenin gue beli Victoria Secret, okay?" Gue cuman mengangguk dan mulai berjalan menuju storenya.

Saat dia sedang memilih-milih parfume yang dia mau, gue cuman bisa ngangguk-ngangguk setiap dia nanya apakah parfume yang dia pilih itu wangi atau engga.

Tiba-tiba dia megang tangan gue, "Liat deh, bukannya itu Kayla, kok dia sama cowo sih?" Gue langsung liat ke arah yang dia tunjuk.

Yang gue liat adalah Kayla yang lagi di sodor-sodorin parfume, dan dia selalu senyum.

Lalu gue mulai berjalan untuk mendekati Kayla, tapi kayanya ini nenek gayung satu emang dasarnya udah kampret, dia ga mau ngelepasin tangannya dari lengan gue.

"Hun, kamu mau kemana? Awas lo ya kalau kamu macem macem, kamu pasti tau ... "

"Oke stop stop. Gue ga akan macem macem. Ngerti?" Ucap gue dengan nada pasrah.

"Emang seberapa pentingnya sih tuh cewe kampungan kaya dia bagi kamu, huh?"

"Lo bisa ga sih ga usah banyak tanya."

"Gue ga ngerti sama jalan pikiran lo. Kenapa sih selalu aja dia yang lo pentingin. Gue ga nyangka, Kai. Selera lo bener bener rendahan." Ucap si kunti ... eh maksud gue clarin dengan gaya sok sok an nya.

Gue cuma bisa mendem perasaan kesel gue. Padahal udah pengen ngasih bogem banget nih gue, untung dia cewe.

"Eh, Clarinta? Sendirian aja nih?" Terdengar suara cowo yang mulai mendekat ke arah gue dan Clarin.

"Erza? Lo disini juga. Gue kesini bareng sama my honey, ya kan Say?"

Najis.

"Lo sendirian aja Za?" Tanya Clarin.

"Oh. Gue bareng sama Kayla. Tuh orangnya, Kayla!"

Gue cuman bisa diem pas ngeliat Kayla mulai berjalan mendekat ke arah gue.

Kayanya gue harus pergi dari sini. batin gue lalu meninggalkan tempat itu.

-----------//-----------

Kay(i) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang