Erza POV
Jujur gue ngerasa bersalah banget. Kenapa dengan bodoh nya gue terima tawaran dia. Padahal menurut gue cewe kayak dia ga pantes untuk dicampakkin kaya gini. Tapi gimana lagi, semua ini harus gue jalanin. Ahh .. Good job Za, Lo udah jadi cowo brengsek sekarang.
"Za, di suruh ambil kue tuh sama mamah." Ucap seorang cewe sebagai kembaran gue yang membuat gue bingung karena permintannya ini.
"Iya, bentar." Ucap gue dengan dingin.
"Lo kenapa sih? Apa lo masih mikirin tentang permintaan gue dua hari yang lalu, huh?"
Gue hanya diam sambil duduk termenung di sofa kamar gue.
"Gimana pun juga, lo harus ngelakuin permintaan gue Za. Lo harus." Ucap cewe itu dengan penuh penekanan.
"Lo bisa diem ga sih, hah! Gue yang nerima permintaan lo berarti gue harus ngejalanin ini semua. Jadi lo gausah khawatir. Puas lo?!" Ucap gue dengan ketus dan langsung meninggalkan kamar, meninggalkan dia dengan senyum kemenangan yang menghiasi bibirnya.
Gue pun langsung turun ke bawah dan tanpa basa - basi gue langsung ngambil kunci motor dan pergi meninggalkan halaman rumah.
Damn you, Clar.
------------//------------
Kaishar POV
"Mah, Bang, Bi, Kaishar berangkat sekolah dulu ya. Assalamualaikum."
"Walaikumsalam sayang. Hati-hati ya bawa motornya, jangan ngebut-ngebutan." Ucap mamah gue sambil mencium kepala gue.
"Siap mah, bang gue berangkat ya."
"Yo." Jawab abang gue sambil tetep fokus sama acara spongebob. Emang aneh kelakuan abang gue yang satu ini.
Gue pun langsung menuju motor kesayangan gue. Saat gue mau ngelajuin motor gue, gue liat Kayla lagi ngeluarin sepeda dari rumahnya. Dia pun berbalik dan menaiki sepedanya, dan ... gatcha gue ketangkep basah lagi merhatiin dia. Dia pun balik merhatiin gue, dan .. astagaa dia senyum ke gue. Kayla berjalan ke arah gue. Karena gue yang udah terlanjur gugup, akhirnya dengan kecepatan maksimal gue ngelajuin motor gue.
Hufft ... Bahaya kalau gini terus, Lo bisa bisa stuck, Kai.
-----------------------
Akhirnya bel istirahat pun berbunyi. Seperti biasa, gue cuma duduk di kelas sambil masang earphone dan nge play lagu lagu yang biasa gue dengerin.
"Hai Kay." Terdengar suara bariton cowo yang memasuki kelas gue. Gue pun mengalihkan pandangan untuk melihat orang itu.
Oh, dateng juga ini kucrut satu.
"Eh? Hai Za." Jawab Kayla.
"Kantin yok! Gue laper nih belum sempet sarapan." Ucap si cowo sambil narik narik tangan Kayla.
Ni cowo apaan sih. Kalau laper makan aja sendiri kan bisa. Pake pegang tangan Kayla lagi. Gue aja cuma sekali.*eh
"Ehm .. Gue males ke kantin Za."
"Yahh .. Please lah Kay. Temenin gue dong. Kan ga enak kalau cuma makan sendirian."
"Ehm .. Gimana ya."
"Eh, gue punya novel John Green yang baru loh."
"Oya? Mana? Pinjem dong."
"Ett, temenin gue dulu ke kantin." Kata si cowo dengan senyum kemenangannya.
"Ke kantin doang? Ayo lah."
"Engga. Ada satu lagi."
"Apa?"
"Sabtu nanti temenin gue nonton."
Oh God ....
---------------------
"Ya , anak-anak cukup untuk pelajarannya hari ini, dan untuk kamu Clarinta, belajarnya harus lebih serius, good evening, student" ucap guru gue dengan ramah.
Gue dengan cepat membereskan barang-barang gue dan mengambil kunci motor gue yang terdapat di dalam loker.
Gue liat di depan gue ada gerombolan nenek gayung yang lagi jalan, "Kaishar, sabtu jalan yu" ucap Clarinta.
Gue menggeleng dengan cepat. "Najis" kata gue sambil berjalan cepat.
"Kalau lo ga nerima tawaran gue, gue bakalan bully yang namanya K. A. Y. L. A" gue langsung terdiam saat nenek gayung satu ini nyebutin nama yang ga asing di telinga gue.
Gue berbalik dan diem tepat di depan dia dan kawanannya, "Emang lo tau siapa Kayla?" Kata gue sambil tersenyum ketus.
"Lo bego atau gimana sih? Gue sama dia aja sekelas" gila emang ini cewe, bener-bener nenek gayung yang ketelen gayungnya sendiri, jadi omongannya rada ngelantur.
"Okay, gue jalan sama lo Hari Sabtu, alias besok" kata gue sambil masang muka pasrah.
"Okay, temuin gue di rumah gue jam 7 malem" katanya lalu berbalik untuk jalan.
"Clarin ... " kata gue lembut.
Dia berbalik dan senyumnya sampai memperlihatkan giginya yang berderet rapih dan putih. "Ada apa sayangku?"
Jijik.
"Rumah lo dimana bego, lo bego tapi ngatain gue bego, makanya ngaca dulu kalau mau ngomong, emang gue google gitu yang bakalan tau segalanya, bego." Kata gue sambil memasang senyum kemenangan.
"SIALAN LO, rumah gue di Komplek Setra Duta beb, nanti kamu tanyain aja ke satpamnya dimana rumah gue" katanya sambil senyum manja.
Gue pengen ngulek ini cewe jadinya, ngomong tuh ga disaring, "Eh, lo kira gue tukang anter paket, nyari-nyari rumah lo" kata gue sambil tersenyum ketus.
"LO ITU YA, sabar ... , nanti deh gue sms lo", gue ngerutin alis "Lo tau nomer gue dari mana, bego"
"Ga penting kali, ya udah bye babe, caw girlss" katanya sambil berbalik badan.
Kenapa ada orang setengil itu di hidup gue!
---------//---------
KAMU SEDANG MEMBACA
Kay(i) [COMPLETED]
Teen FictionCinta itu absurd. Apalagi bagi lo yang ngerasain Love at First Sight. -Kaishar Ngerasain cinta itu ga semudah yang gue kira. Rumit. Rumit banget. -Kayla Baca juga novel aku yang lain, Changed Me, makasih.