15 : SIGN

1K 142 51
                                    

"Gaada memori kita di otak gue, Car." kata Liam dalam dekapan Cara.

"Gausah bercanda atau gue tampol lu." Cara melepas pelukannya lalu menatap Liam tajam.

"Gue serius Car, seingat gue lo itu ketua kelas dan gue wakilnya. Lo selalu marahin gue kalo kerja gue ga becus dan gue selalu benci lo karena lo ngeselin." jawab Liam.

"Ga, ini ga mungkin." teriak Cara histeris sambil menggoyang-goyangkan tubuh Liam.

"Apaan sih Car? Sakit tau!" Liam yang kesal mendorong Cara pelan.

"Cara!" teriak Kendall saat tubuh Cara hampir terjatuh. Kendall berlari dan menahannya.

Disaat itu juga, Zayn dan Cam datang bersama dengan dokter.

Dokter itu pun memeriksa keadaan Liam.

"Sepertinya, benturan pada kepalanya telah membuat Liam amnesia sebagian." kata dr. Cherryl, dokter yang menangani Liam.

"Ga! Dokter pasti boong, dokter pasti salah! Saya bakal laporin ke kepala rumah sakit kalo dokter boong sama saya! Ini ga mungkin, ini ga mungkin." teriak Cara histeris sambil mencoba untuk menyerang dr. Cherryl. Untung Kendall menahannya.

"Udah Car udah." kata Kendall sambil menarik Cara keluar.

"Ga ini ga mungkin." Cara berontak, Kendall tak berhasil menahannya.

Cara berlari ke arah Liam lalu menggenggam kedua tangannya.

"Liam, tatap mata aku. Kamu ga mungkin lupa sama aku, kamu cinta sama aku dan aku cinta sama kamu. Kamu ga mungkin lupa sama kenangan kita karena kamu bilang aku itu b aja tapi susah dilupain." kata Cara frustasi.

Liam menarik tangannya, "Apaan sih Car, gausah mimpi deh lo. Gue tau gue ganteng, tapi gue udah punya pacar Car. Lo kalo mau cari cowo tau diri dikit dong, jan ngambil punya orang, murah banget sih."

PLAKK!
Cara menampar pipi Liam,"Gue benci sama lo, tapi gue ga pernah punya alasan buat ga jatuh cinta sama lo. Makasih udah bikin gue jadi orang govlok yang ga konsisten."

Kemudian Cara keluar dari kamar Liam. Mata Liam berkaca-kaca melihatnya.

'Maafin aku Car, aku terpaksa.'
-Liam

---o---

Sore itu, Harry berjalan-jalan di halaman rumah sakit sendirian. Tiba-tiba, mata hijaunya menangkap seorang gadis yang ia kenal sedang duduk termenung di salah satu bangku rumah sakit.

"Ken?"

"Eh Harry?" Kendall yang kaget dengan kedatangan Harry cepat-cepat menghapus airmatanya.

"Ngapain?" tanya Harry.

"Ga ngapa ngapain." jawab Kendall sambil memperlihatkan senyum palsunya.

"Boleh duduk?"

"Hmm boleh."

"Cara?" tebak Harry.

Kendall tak menjawab, ia hanya mengangguk lemah lalu menyenderkan kepalanya ke pundak Harry.

Harry menarik napasnya panjang lalu menghembuskannya kasar.

"Gue gatau kenapa masalahnya serumit ini." kata Harry.
"Tapi satu hal, gue yakin selalu ada jalan keluar. Tugas kita adalah membuat jalan keluar itu, bukan mencarinya. Karena kalo dicari belum tentu ketemu, tapi kalo dibuat udah pasti ada."

"Apaan sih Haz, gaje banget." Kendall terkekeh.

"Karena yang gaje itu lucu."

"Ga lucu, b aja." sahut Taylor yang tiba-tiba muncul.
"Maksud Harry itu pacar kalo dicari belum tentu ketemu, tapi kalo---"

Contekan Zone (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang