56 : MEET UP

1.1K 142 38
                                    

"Ini pada kemana coba? Katanya jam 8 ngumpul, tapi jam 9 masih belum ada yang datang." keluh Selena sambil mengecek handphone-nya.

"Ya sabar aja lah Sel, paling pada kejebak macet."

Selena mengunci handphone-nya lalu menangkup kedua pipinya, "Tapi gue bosen Yel." 

"Kalo lo bosen, mending kita nostalgia aja." goda Niall.

"Dih." Selena menatap Niall jutek.

"Lo ingat tempat ini ga Sel?"

Selena menatap ke sekelilingnya, "Ga."

"Ini restoran tempat pertama kali kita ketemu dua puluh tahun yang lalu dan tempat pertama kali kita jadian, ingat ga?"

"Wait, dua puluh tahun yang lalu? Bukannya dua puluh tahun yang lalu kita masih SD dan belum masuk SMP? Kan kita pertama kali ketemu di SMP, Yel."

"Berarti lo ga ingat. Dulu disini kan ada jasa pembuatan balon, nah kebetulan kita sama-sama ngantri disini--"

"OH IYA GUE INGAT. Lo nangis gara-gara balonnya udah abis terus gue kasih balon gue yang warna pink ke lo terus kita kenalan, iya kan?"

"Yup. Setelah itu kita main bareng disini dan waktu ortu gue ngajakkin gue pulang, gue nangis karena gue pikir kita gaakan pernah ketemu lagi. Hahaha---"

"Tiga tahun kemudian kita masuk SMP dan gue ga kenal sama lo--"

"Tapi gue kenal sama lo. Lo sombong sih, lupain gue gitu aja."

"Ya gimana ya Yel, terlalu banyak orang yang lewat di kehidupan gue jadi gue gabisa ngingat satu-satu."

"Di kehidupan gue juga banyak yang lewat, tapi gue tetap kenal sama lo karena apa?"
Niall menatap Selena dalam, "Karena lo spesial."

"AHAHAHA SA AE MASNYA." Selena tertawa.

"Terus lo ingat ga waktu kita main DoD bareng Barbara disini? Waktu itu gue kasih lo tantangan buat jadi pacar gue selama empat bulan dan lo terima, hahaha---"
"Tapi abis itu, lo malah nyuruh gue nembak Barbara. Aneh lo."

"Biarin, wlee." Selena menjulurkan lidahnya, Niall tersenyum lembut.

"Lo tau ga kenapa gue beli restoran ini?" Niall menatap Selena dalam.

"Gatau lah, kan lo belum ngasih tau."

"Karena gue mau semua kenangan kita jadi milik gue sepenuhnya."

"Wadaw dunia serasa milik berdua ya--" sindir Cara yang baru saja datang.

"Biasalah babe, pubernya telat." sahut Liam.

"Udah punya anak masih nyinyir ae lo, ga malu sama anak?" kata Niall sambil memegangi tangan Carla.

"Halo namanya siapa?" tanya Selena ramah pada Carlie yang bersembunyi dibelakang Cara.

"Car--lie." jawabnya gugup.

"Carlie? Carlie umur berapa?"

"Lima tahun."

"Uuu lutunaaaa." kata Selena gemas.

"Kalo yang ini namanya siapa?" tanya Niall sambil menggoyang-goyangkan tangan Carla yang sedang digendong Liam.

"Carla om." jawab Liam dengan suara sok imut.

"Dih gue nanya anaknya kok, napa bapaknya yang jawab?"

"Carla masih belum bisa ngomong om, baru setahun." lagi-lagi Liam menjawab dengan suara sok imut.

"Jiji gue denger suara lo." kata Niall.

Contekan Zone (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang