28 : NEW LIFE

1.4K 147 99
                                    

PART 27 DI PRIVATE YA GUYS. YANG MAU BACA FOLLOW DULU :)

Ps. Gabaca = Nyesel

Love,
Betterflyxx ❤️❤️

---o---

JAKARTA

[8.00 AM]

"Yash lulus!" teriak Liam kalem.

"ASTAGFIRULLAH EMAKKKK AKHIRNYA JEN LULUS!" teriak Zayn riang sambil sujud syukur 7 kali.

"Lah ngapa w lulus? Gabisa godain degem-degem lagi dong." bukannya senang, Harry malah mengeluh karena lulus.

"Oh gitu ya kamu, mau godain dede gemez yha? Ok fine." kata Kendall sambil mencubit pinggang Harry.

"Aduhh sakit, babe." protes Harry sambil nyengir.

Taylor yang melihat kejadian itu tersenyum tipis lalu menunduk.

"Hai Tay." sapa Joe.

"Oh hai Joe." sahut Taylor.

"Lulus kan?" tanya Joe dengan senyum tulus.

"Iya." jawab Taylor lembut.

Joe mengusap rambut Taylor lembut, "Kuliah dimana?"

Taylor diam dan menunduk, ia takut Joe marah.

"Tay?" Joe memegangi kedua bahu Taylor agar Taylor menghadapnya.

Taylor tetap diam, ia malah memalingkan wajahnya.

"Jangan bilang---" Joe menatap Taylor was-was, Taylor mengangguk.

"Oh shit. Tay aku kan udah bilang, aku ga setuju kamu kuliah disana aku---" omel Joe yang membuat semua mata tertuju pada mereka. Taylor yang malu langsung menarik Joe keluar dari kerumunan.

Tanpa Tay dan Joe sadari, Harry memperhatikan mereka sedari tadi.

"Woe Haz! Jangan ngelamun ngapa? Ntar slendrina lewat terus masuk ke tubuh lo terus lo jadi---" belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Harry menutup mulut Justin.

"Bacot lu Ntin."

"Anjir tu tangan bau banget, keseringan coli masnya?"

"Bangke! Kaga lah."

"Aduh kalian ini kaga ada peningkatan kualitas. Kita itu mau kuliah ma men, kata-kata kasar ditinggalkan lah kalo bisa." kata Shawn, Kendall yang berada di sebelah Harry hanya terkekeh.

"Kaga bisa mbe, kata-kata kasar sudah mendarah daging." kata Justin.

"Kuliah dimana lo, Ju?" tanya Harry.

"Gue kaga kuliah."

"Langsung kerja?" tanya Shawn.

"Kaga. Gue masuk AKPOL."

"Buset."

"Gils-gils."

"Pisah kita ma men." kata Harry.

"Emang lu dimana, Haz?" tanya Justin.

"Rencana di London sih, nyusulin Louis."

"Bukannya Louis di Oxford ya?"

"Ya deket-deket London lah."

"Sejam njir." kata Justin.

"Kedokteran juga?" tanya Shawn.

"Kaga, gue ambil Intelijen."

"Anjir Intel." kata Shawn kelepasan.

"Kata-kata kasar ditinggalkan ya." sindir Justin dan Harry.

Contekan Zone (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang