"Tenang Lou, auntie ga gila, auntie cuma sakit bipolar."
FLASHBACK
"Oh shit!" teriak Jennifer.
"Tidak, ini tidak mungkin." ia melemparkan kertas-kertas laporan keuangan perusahannya lalu menjambak rambutnya kencang.
"No way!" teriaknya.
---o---
William menyalakan televisi ketika istrinya, Jennifer datang.
"Apa-apaan ini, Jen?" tanyanya.
Layar kaca itu menampilkan kemarahan Jennifer di kantor tadi. Ia nampak seperti orang gila.
Jennifer membulatkan matanya, "Darimana kau dapatkan video itu, Will?"
"Videonya sudah tersebar di dunia maya. Semua orang telah melihat kegilaanmu, Jen. Semua orang menganggapmu gila."
"Astaga!" Jennifer membanting tubunya ke sofa sambil menutup wajahnya frustasi.
"Apa yang membuat penyakitmu kambuh, Jen?"
"Ada yang menipuku, Will. Aku kehilangan semua asetku, perusahaanku bangkrut." katanya furstasi.
"Siapa yang menipumu?"
Tiba-tiba, depresi Jennifer kambuh. Ia berteriak layaknya orang gila. William memanggil dokter dan menyuruh dokter itu mengurung Jennifer.
---o---
Kondisi Jennifer makin parah, ia bahkan tak segan melukai anaknya jika ia sedang marah. Hal itu membuat Angelina prihatin. Ia memutuskan untuk menolong sahabatnya itu dalam merawat anak-anaknya.
Hal itu membuat William jatuh cinta pada Angelina. Ia berniat untuk menikahi Angelina. Namun, Gerard dan Jennifer menghalanginya. Untuk itu, ia terpaksa menyingkirkan mereka.
"Babe, pergilah ke Indonesia. Tenangkan hatimu disana. Aku akan menjaga anak-anak disini." kata William pada Jennifer.
Akhirnya, Jennifer menurut. Diam-diam ia pergi ke Indonesia sendirian.
Mulai saat itu, William membuat berita yang mengada-ada tentang kepergian Jennifer. Ia menuduh Gerard penyebabnya. Ia melakukan itu agar bisa menikahi Angelina. Namun sampai saat ini, Jennifer tidak tau bahwa suaminya melakukan ini agar dapat menikahi wanita lain.
FLASHBACK OFF
"Auntie ga nyangka William tega ngelakuin ini. Auntie benci sama dia, auntie benci." Jennifer kembali histeris.
Tak ada pilihan lain, Briana menyuntik Jennifer dengan obat penenang. Jennifer tak sadarkan diri setelah itu.
"Sebenarnya, apa yang terjadi sama auntie Jen?" tanya Louis.
"Waktu pertama kali aku ketemu dia, kondisinya buruk. Dia emang kena penyakit bipolar sejak lahir dan kehidupannya bikin penyakitnya makin parah. Dia tertekan. Chad dan keluarganya ngurung dia disini dengan alaaan mereka takut penyakit Mom Jen bakal nyelakain oranglain. Padahal menurutku, Mom Jen masih bisa hidup normal kalo dia ga dibikin tertekan."
Louis menunduk prihatin.
"Buktinya, selama aku kenal dia, dia ga pernah coba nyelakain aku. Paling dia ngamuk sendiri karena keinginannya ga dituruti atau dia teringat masa lalu."
"Jadi, tingkahnya yang kek orang gila selama ini gara-gara penyakit bipolarnya?"
"Iyaa." Briana mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Contekan Zone (Completed)
Fiksi Penggemar"Jahat ga sih kalo deketin cewe cuma buat dapat contekan? Ga ah, lagian doi kan udah tau tapi doi tetep mau ngasih contekan. Bukan salah gue kan?" -Louis. "Asal bisa dekat sama kamu dan di chat tiap hari sama kamu, aku rela kok ngasih contekan. Bodo...