35 : Theleanor?

983 138 35
                                    

"Tapi masnya jangan lupa, adeknya masnya juga suka sama adek saya."

"Eh?"

"Hahaha, tikung aja kali adek lo. Lagian sekarang lo gatau kan dia dimana. Dan belum tentu juga adek lo serius sama perasaannya kan dulu kita masih kecil."

"Iya juga sih, dulu waktu kecil gue bilang kalo gue suka sama lo tapi sekarang gue malah suka sama adek lo ya, haha--"

Bebe melirik Thomas sekilas lalu kembali menunduk. Kali ini airmatanya tak dapat ia bendung lagi, ia menangisi seorang Thomas Sangster.

Seorang Bebe Calder, cewe tomboi yang tidak pernah jatuh cinta menangisi cinta pertamanya.

"Kalo gue ajak adek lo jalan kira-kira gimana?" tanya Thomas.

"Hah?"
Bebe mengelap airmatanya lalu pura-pura tersenyum, "Boleh, lagian si sosis Cam lagi gaada di New York. Tapi awas jangan lo apa-apain."

"Siap bosque."
"BTW kapan lo pacaran? Gue ga pernah denger lo jatuh cinta. Jangan-jangan lo ga normal ya?"

"Eh anjing, gue normal ya. Selera gue tuh tinggi makanya ga nemu-nemu yang pas."

"Hahaha, iya-iya percaya. Tapi kalo saran gue sih jadi cewe jangan terlalu jual mahal, ntar dicicil loh. Haha--"

"Hahaha, kalo dicicilnya sama lo mah gue ikhlas." gumam Bebe.

"Hah apa?"

"Ehh engga. Udah kalo mau ngajak jalan, samperin sono."

"Ehehe--" Thomas bangkit dari duduknya malu-malu.

"Hmm Ele?" panggil Thomas.

Eleanor yang sedang asyik membaca buku pun menoleh, "Ehh iya?"

"Hmm temenin gue yuk? Mau ga?"

"Kemana?"

"Hmmm---" Thomas tampak berpikir, ia belum pernah mengajak cewe jalan sebelumnya.
"Toko buku?" tanyanya ragu.

Eleanor menyipitkan matanya, "Sebenarnya mau kemana sih? Kok ragu-ragu gitu?"

"Hmm gue emang mau ke toko buku kok, iya toko buku."

"Yaudah, kapan?"

"Sekarang."

"Sekarang banget nih?" tanya Eleanor sambil menyuapkan pancake ke mulutnya.

"Iya."

"Yaudah aku siap-siap dulu ya." Eleanor pun bangkit dan berjalan menuju kamarnya.

"Gue tunggu di depan ya?" kata Thomas, Eleanor tersenyum.

Thomas meloncat kesenangan lalu menatap Bebe dan memberi kode, Bebe hanya tersenyum tipis.

---o---

"Bee, aku pergi dulu ya?"

"Oke, pulang bawa oleh-oleh ya." sahut Bebe ceria, ia pandai menutupi lukanya.

"Kamu ga marah kan?"

"Ya enggalah, ngapain coba?"

"Pinjam calon suaminya bentar ya mba." goda Eleanor.

"Calon suami mbahmu." sahut Bebe sambil melempar bantal sofa ke arah Eleanor, Eleanor hanya cengengesan.

" sahut Bebe sambil melempar bantal sofa ke arah Eleanor, Eleanor hanya cengengesan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Contekan Zone (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang