[5]Langit Time

10.5K 516 10
                                    

"Langit akan selalu ada untuk Bintang agar Bintang bisa kembali bersinar"

***

Akulah yang tetap memelukmu erat

Saat kau berpikir mungkinkah berpaling

Akulah yang nanti menenangkan badai

Agar tetap tegar kau berjalan nanti

"Bagus ga?" tanya Langit.

Langit sekarang sedang berada di rumah Bintang, tepatnya di kamar milik Bintang karena Langit tau Bintang sedang sakit membuat Langit bertekad untuk menjenguknya karena memang Langit dan Bintang sangat dekat.

"Lo makin jago main gitar." ucap Bintang sambil terkekeh. Bintang sakit karena kemarin hujan hujanan.

"Iya dong." balas Langit menaikan kedua alisnya secara berulang ulang. "Oh iya. Bentar." ucap Langit lalu dia meraih tasnya dan mengambil sesuatu dari dalam sana.

"Ini hadiah dari gue karena lo sakit." ucap Langit menyerahkan Sekotak Coklat kesukaan Bintang.

"Lo seneng ya kalo gue sakit?" tanya Bintang.

"Seneng lah, itu tandanya Dosa dosa lo lagi berkurang." balas Langit sambil terkekeh geli. "Cepet sembuh ya." lanjut langit mengusap rambut Bintang dengan pelan sambil tersenyum.

"Makasih Lang." balas Bintang memeluk Coklat itu sambil tersenyum senang, dia beruntung bisa dekat dengan Langit. Langit yang selalu bersamanya, Langit yang selalu ada untuknya.

"Request Lagu dong Bin." pinta Langit.

"Lagu apa ya? Ntar gue mikir dulu." balas Bintang mencoba untuk mencari Lagu yang dia suka.

"Ah Lama." ucap Langit yang akhirnya dia mulai menyanyikan lagu yang ada dipikiranya.

Saat kau jatuh
Lukai hati
Dimanapun itu
I'll find you
Saat kau lemah dan tak berdaya
Lihat diriku
Untukmu
Kapanpun mimpi terasa jauh
O ingatlah sesuatu
Ku akan selalu jadi sayap pelindungmu
Saat duniamu mulai pudar
Dan kau merasa hilang
Ku akan selalu
Jadi sayap pelindungmu

"Langit akan selalu ada untuk Bintang agar Bintang bisa kembali bersinar." ucap Langit setelah memainkan lagu itu.

"Keren Lang, waktu ulang tahun sekolah mending lo tampil kek gini." saran Bintang, Bintang menjadi lebih baik saat Langit datang.

"Kalo sama lo gue mau." balas Langit. "Kan Kalo ada Langit harus ada Bintang haha." lanjut Langit hingga dia tertawa sendiri dan bintang hanya tersenyum.

"Gue pengen ke balkon." pinta Bintang.

"Yuk. Keknya banyak angin disana." balas Langit lalu dia membantu Bintang untuk Berdiri dan mereka berjalan beriringan menuju Balkon kamar Bintang. Bintang mengerutkan keningnya saat Pintu Kamar Angkasa yang menuju balkon seperti baru saja tertutup. Apa mungkin itu Angkasa? Namun Bintang mengabaikan itu, dia berpikir kalau itu hanyalah Angin yang membuat pintu itu bergerak.

"Bintang. Makan dulu." teriak Galaksi sambil masuk ke kamar Adiknya membawa Nampan berisi makan siang untuk Bintang.

"Ga selera makan bang, taruh aja disitu." balas Bintang lalu Galaksi menuruti permintaan Bintang lalu dia pergi.

"Makan dulu aja Bin." ucap Langit.

"Nanti ajalah Lang." balas Bintang sambil menghirup udara segar dan menutup matanya menikmati Angin yang membelai wajahnya. Langit diam menatap Bintang yang menurutnya sangat menggemaskan, ingin sekali Langit mencubit kedua pipi Bintang dan memeluknya.

Angkasa✓ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang