Bintang mengetuk pintu Rumah Angkasa namun tidak ada yang membukanya membuat Bintang kesal. Dia mengetuk pintu itu lagi dengan cukup keras, akhirnya pintu terbuka. Bintang terkejut karena yang membuka pintu adalah Angkas, teman masa kecilnya. Angkasa sangat berbeda dengan yang dulu dia sekarang tinggi dan bintang tidak bisa berkata apa apa melihat Angkasa sekarang.
Beberapa menit mereka diam seperti itu, Bintang yang terpaku melihat Angkasa begitu juga Angkasa yang terpaku dengan Bintang. Hingga akhirnya Navia datang memecahkan keheningan.
"Bintang." sapa Navia lalu Bintang langsung tersadar dari lamunanya begitu juga Angkasa.
"Angkasa, kamu suruh Bintang masuk dong." tegur Navia namun Angkasa hanya diam saja tidak merespon apapun, dia malah masuk ke dalam rumahnya membuat Bintang Bingung.
"Bintang sini masuk dulu." ucap Navia lalu Bintang mengangguk dan masuk ke dalam Rumah itu.
"Bintang nanti kamu ke alamat ini ya sama Angkasa ambil Snack disana, lumayan banyak." pinta Navia menyerahkan kertas berisikan Alamat Rumah.
"Iya tan, cuma itu aja tan?" tanya Bintang.
"Snacknya tante pesen 100, kamu bawanya jangan langsung 100 ya bin. Nanti pake Motor aja soalnya Mobilnya lagi dipake sama Om Vernon yang satunya dipake sama Ares." balas Navia lalu Bintang hanya menganggukan kepalanya.
"Angkasa." panggil Navia cukup Keras. "Hn." balas Angkasa sambil berjalan ke sana.
"Sana ambil snack." suruh Navia, tanpa basa basi Angkasa langsung mengambil kunci dan keluar rumah.
"Sana Bin."
"Yaudah tan, Bintang ambil snack dulu."
Bintang berjalan mendekati Angkasa yang sudah duduk di motornya. "Naik." perintah Angkasa lalu Bintang Naik ke motor Angkasa yang merupakan motor Sport berwarna merah hitam.
Bintang Naik ke motor itu, Angkasa langsung melajukan motor itu dengan kecepatan sedang, mungkin ini pertama kali Angkasa keluar dari rumahnya setelah beberapa lama tidak keluar.
"Alamat." ucap Angkasa namun Bintang tidak bingung dengan apa yang dimaksud oleh Angkasa karena dia sudah terbiasa dengan Samudera yang sekarang sifatnya menurun ke Angkasa padahal dulunya Angkasa merupakan cowok blak blakan yang super jail dan ga bisa diem.
"Jalan Merpati nomer 3." teriak Bintang agar terdengar oleh Angkasa.
"Dimana?" tanya Angkasa meminggirkan motornya dan berhenti.
"Lo ga tau?" tanya Bintang lalu Angkasa mengangguk membuat Bintang menepuk dahinya.
"Ya ampun Angkasa, Lo berapa tahun ga keluar Rumah." ucap Bintang bingung dengan Angkasa.
"Oke sekarang gini, lo tau sekolah gue? SMA Garuda?" tanya Bintang berharap Angkasa tau dimana letak sekolahnya, namun parahnya Angkasa menggelengkan kepalanya membuat Bintang lagi lagi menepuk dahinya.
"Angkasa." teriak Bintang karena Kesal dia memukul Angkasa dengan pelan namun Angkasa hanya diam tidak bereaksi apa apa.
"Sini gue aja yang bawa motor." ucap Bintang berniat untuk turun namun Angkasa malah melajukan motornya membuat Bintang hampir terjatuh dan akhirnya memeluk Angkasa karena ketakutan bahkan detak jantungnya berdetak sangat cepat.
"Lo gila ya."
"Kalo gue jatuh gimana?!"
"Woii Angkasa lo denger ga si?"
"Ntar lo nyasar jangan kecepeten."
Bintang terus berteriak dari tadi namun Angkasa tidak mempedulikanya dia tetap melajukan motornya mencari Alamat yang dia tuju dengan petunjuk petunjuk arah yang ada di pinggir jalan. Akhirnya dia menemukan jalan Merpati dan rumah nomer 3. Angkasa mnghentikan Laju motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa✓ (Completed)
Fiksi Remaja[SEDANG DIREVISI, MASIH BANYAK KEKURANGANYA] "Kau adalah candu yang membuatku diam diam menyimpan rindu." Angkasa, tempat Bintang bersinar Angkasa, cowok yang mengurung dirinya di rumah selama 3 tahun. Menghindar dari keramaian kota dan sahabatnya...