"Lantas, cara seperti apa lagi yang harus dilakukan untuk menjaga perasaan? Apakah harus meninggalkan? Atau bertahan?"
***
"Bacot lu bang." teriak Langit masuk ke dalam kamar Leo dengan amarah yang menggebu gebu.
"Lo bilang mau jauhin Angkasa dari Bintang tapi apa? Omong doang kan lu? Sekarang liat, mereka malah nempel dan Bintang? Keknya udah suka sama Angkasa." lanjut Langit sambil berteriak karena dia sudah tidak bisa menahan emosinya. Leo hanya diam menatap Langit.
"Oke, kalo sampai besok malam lo belum buat Angkasa sama Bintang jauh. Gue ga bakal maafin lo atas kesalahan lo dulu." teriak Langit.
"Gue bakal jauhin mereka, tenang aja. Semua ada waktunya." balas Leo. "Gue jamin, Bintang bakal jauhin Angkasa buat selamanya mungkin." lanjut Leo.
"Besok gue mau tembak Bintang, kalo sampe Bintang nolak gue. Awas aja lo." balas Langit yang tanganya tergenggam kuat.
"Bacot ah." teriak Langit lalu dia melangkahkan kakinya dengan cepat menuju kamarnya dan menutup pintu kamarnya dengan kuat menimbulkan suara yang cukup keras.
***
"Lo kenapa Bin?" tanya Atlan yang melihat Bintang meneteskan air matanya membuat Atlan kurang fokus ke jalanan.
"Ngga papa." balas Bintang yang langsung menghapus air matanya.
"Sayangnya lo bukan pembohong yang hebat." balas Atlan sambil memutar setir mobilnya ke kiri untuk masuk ke dalam gerbang rumahnya. Atlan memarkirkan mobilnya lalu Bintang dan Atlan turun.
"Bang." panggil Bintang membuat Atlan menengok ke arah Bintang lalu Bintang langsung memeluk Atlan dengan erat dan menangis di pelukanya.
"Kamu kenapa?" tanya Atlan yang sekarang melepas pelukan Bintang dan menghapus air mata Bintang yang menetes.
"Bintang gapapa." balas Bintang sambil tersenyum. Bintang melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah terlebih dahulu menuju ke kamarnya, di kamarnya Bintang langsung menutup wajahnya dengan bantal bantal dan menangis dibawah sana.
"Lo pikir nyembunyiin perasaan itu gampang? Lo pikir berpua pura gak mencintai itu mudah bahkan itu lebih sakit dibanding patah hati." ucap Bintang dibawah sana sambil memukul mukul bantal di sekitarnya.
"Bintang. Kamu kenapa?" tanya Atlan yang merasa tidak beres dengan Bintang akhirnya dia mengikuti Bintang sampai ke kamar dan memang benar Bintang sedang tidak beres.
"Bang gue suka sama Langit." teriak Bintang membuat Galaksi dan Samudera yang ada di bawah mendengarnya kemudian mereka bergegas menuju ke sumber suara.
"Apa salahnya? Langit juga suka sama kamu kayaknya." balas Atlan sambil mengernyitkan keningnya dan duduk di dekat Bintang. Bintang langsung mengubah posisinya menjadi
duduk sambil memeluk boneka teddy bear."Ngapain pada kesini?" teriak Bintang melihat Galaksi dan Samudera datang.
"Lo teriak bege, semua orang denger. Kalo mau ga ada yang denger teriak aja di kamar gue." balas Galaksi.
"Tau ah." balas Bintang sambil menangis lagi membuat ketiga kakaknya saling menatap.
"Jadi? Kamu suka sama Langit tapi kamu ga bisa ngungkapinya?" tanya Atlan menaikan alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa✓ (Completed)
Roman pour Adolescents[SEDANG DIREVISI, MASIH BANYAK KEKURANGANYA] "Kau adalah candu yang membuatku diam diam menyimpan rindu." Angkasa, tempat Bintang bersinar Angkasa, cowok yang mengurung dirinya di rumah selama 3 tahun. Menghindar dari keramaian kota dan sahabatnya...