[47] Bye, Langit

6.5K 388 9
                                    

"Saat lo dihadapin sama dua pilihan, lo ngga bisa pilih dua duanya. Lo harus pilih satu dan korbanin salah satunya"

Bintang Avarel

***

Hujan deras mengguyur kota, suara petir saling bersautan membuat jalan raya tampak sepi. Bintang duduk di dekat jendela kamarnya dengan memakai jaketnya karena dia kedinginan. Tangan Bintang terulur untuk mengambil ponselnya yang ada di atas nakas, dia mencari kontak milik Langit dan mengirimkan pesan ke Langit.

Bintang :
Langit

Hanya butuh waktu 5 menit untuk mendapatkan balasan dari Langit.

Langit :
Kenapa Bin?

Bintang :
Lo berangkat kapan?

Langit :
Besok jam 3 lebih

Bintang :
Oh, oke

Bintang teringat perkataan Angkasa untuk seketika kalau besok dia menunggunya jam 3 di bukit Angkasa. "SHIT." kesal Bintang.

Bintang keluar dari kamarnya untuk menemui kakak kakaknya dan meminta solusi atas perkaranya sekarang.

"Bang." panggil Bintang sambil duduk disofa, disana ada Atlan dan Samudera yang masing masing fokus menatap layar laptop.

"Hn" balas Atlan.

"Bang, Langit apa Angkasa?" tanya Bintang.

"Terserah." balas Samudera karena dia sedang sibuk dengan laptopnya.

"Bang, besok aku harus ketemu sama Langit, Angkasa jam 3 di beda tempat. Pilih yang mana bang?" tanya Bintang.

"Terserah." balas Atlan membuat Bintang yang kesal, pergi menuju kamar Galaksi.

Galaksi sedang bermain PS, Bintang langsung mencabut PS itu agar Galaksi dapat mendengar curhatanya membuat Galaksi kesal dan marah marah.

"Bin, gila ya? Gue udah level 20." kesal Galaksi sambil mengacak acak rambutnya.

"Bang, gue mau curhat." balas Bintang.

"Curhat apa? Angkasa? Langit?" tanya Galaksi.

"Tau aja mau curhat tentang mereka." balas Bintang sambil terkekeh pelan.

"Lah lo kan kalo curhat ga jauh jauh dari Angkasa sama Langit." balas Galaksi dan Bintang kembali terkekeh.

"Jadi bang, besok gue harus ketemu sama Langit, Angkasa jam 3 di beda tempat. Pilih yang mana?" tanya Bintang.

"Bentar, kalo lo jawab terserah gue lempar lo pake sandal bang." lanjut Bintang memperingati.

"Gini bin, menurut lo penting yang mana?" tanya Galaksi.

"Bagi gue si dua duanya penting." balas Bintang. "Eh tapi, kayaknya Langit lebih penting soalnya besok hari terakhirnya di sini." ralat Bintang.

"Yaudah lo ke Langit dulu habis itu ke Angkasa." balas Galaksi dan Bintang mengangguk mengerti meski dalam lubuk hatinya dia merasa tidak adil terhadap Angkasa.

***

Waktunya tiba, pukul 15.00 WIB.  Bintang bergegas menuju bandara agar bisa menemui Langit untuk terakhir kalinya. Bintang diantar oleh sopir pribadinya, sesampainya disana Bintang langsung mencari Langit dan ketemu.

"Langit." panggil Bintang membuat Langit yang sedang menatap layar ponselnya mendongakan kepalanya ke arah Bintang.

"Lo ngapain ke sini?" tanya Langit dengan ketus.

Angkasa✓ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang