[29] Permintaan Pelangi

6.5K 387 4
                                    

"Cinta bisa menghancurkan persahabatan."

***


"Ih dasar cowok." kesal Bintang ke Samudera karena Samudera akan pergi dan mengingkari janjinya untuk mengajak Bintang jalan jalan.

"Jangan marah marah terus, nanti cepet tua." balas Samudera yang sedang memakai tas hitamnya ke punggungnya.

"Ih sebel deh." kesal Bintang lagi sambil mengerucutkan bibirnya. Samudera hanya menghela nafas pelan melihat tingkah adiknya yang seperti anak kecil.

"Minggu depan deh." balas Samudera sambil menatap Bintang. "Sekarang abang ke kampus dulu. Bye." pamit Samudera lalu dia mengecup pipi Bintang dan dengan segera pergi menuju garasi mobilnya.

"Dasar Cowok." teriak Bintang.

"Kenapa bin?" tanya Galaksi sambil menepuk bahu Bintang.

"Biasa, Cowok. Makhluk paling ga bisa pegang janji." balas Bintang lalu dia pergi menuju kamarnya dengan menggerutu sebal.

"Pagi pagi udah marah marah. Dasar cewek." balas Galaksi sambil berjalan menuju dapur karena dia ingin memakan sesuatu.

Selang beberapa menit, Bintang berjalan dengan perlahan menuruni tangga. Dia sudah siap dengan tas kecil dipunggungnya, Bintang berniat untuk pergi ke Rumah Sakit menemui Pelangi.

"Mau kemana?" tanya Atlan yang sedang berjalan menuju dapur dengan keadaan Shirtless.

"Ke Rumah Sakit." balas Bintang yang sedikit terganggu dengan pemandangan yang diberikan Atlan.

"Perlu abang anter?" tanya Atlan sambil mengelap keringatnya yang menetes di sekitar wajah tampan miliknya.

"Engga usah." balas Bintang lalu Atlan hanya menganggukan kepala. "Yaudah, Abang ke dapur dulu." balas Atlan yang langsung pergi ke dapur.

Bintang berjalan keluar dari rumahnya dengan bersenandung kecil. Kemudian, berjalan keluar dari gerbang rumahnya lalu menengokan kepalanya ke kanan dan ke kiri, mobil berwarna hitam mendekat kearahnya dan dia tau siapa pemilik mobil tersebut. Itu adalah Ayahnya yang sudah lama tidak pulang ke rumah. Mobil itu terparkir tepat di depan Bintang lalu kaca jendela mobil hitam itu perlahan terbuka.

"Mau kemana?" tanya Arga menaikan satu alisnya penasaran.

"Ke Rumah Sakit." balas Bintang.

"Ayo masuk." balas Arga lalu Bintang mengangguk dan segera masuk ke dalam mobil Ayahnya dan duduk disamping Arga.

"Mau ngapain kesana?" tanya Arga sambil melajukan mobilnya.

"Jenguk temen." balas Bintang sambil menengok kearah Ayahnya sebentar.

"Temen kamu kenapa? Siapa namanya?" tanya Arga menaikan satu alisnya sambil fokus ke jalan raya.

"Sakit Leukimia. Namanya Pelangi." balas Bintang dan Arga hanya menganggukan kepalanya pelan. Bintang melemparkan pandanganya keluar jendela mobil, keheningan menyelimuti ayah dan anak perempuanya.

"Papah kemana aja?" tanya Bintang memecahkan keheningan, sebenarnya dia tidak suka dengan topik pembicaraan yang dia mulai ini namun dia penasaran dengan kegiatan Ayahnya.

"Papah kemarin beberapa hari ada pertemuan di Singapura." balas Arga dengan perasaan bersalahnya karena dia sadar, Bintang tidak menyukainya yang selalu fokus dengan pekerjaanya.

"Kok engga pamit ke Bintang?" tanya Bintang tanpa menatap kearah Arga.

"Papah buru buru sayang. Maaf." balas Arga meminta maaf dengan apa yang dia lakukan. Bintang hanya mendesah pelan. Akhirnya, mereka sampai di depan Rumah Sakit Radiazka tempat dimana Pelangi dirawat.

Angkasa✓ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang