[16]Bintang Jatuh

8.2K 445 26
                                    

"Aku tidak jago dalam hal cinta tapi, aku sangat peduli dengan setia."

***

Bintang mengayuh sepedanya dengan cepat karena sudah sampai di dekat rumahnya begitu juga Angkasa, namun saat Bintang akan masuk ke dalam gerbang rumahnya dia tidak bisa mengerem sepeda hingga akhirnya menabrak tembok dan jatuh.

"Awh." keluhnya karena lutut dan sikutnya berdarah. Angkasa langsung memarkirkan sepedanya dan menolong Bintang. Dia menyingkirkan sepeda yang dipakai Bintang lalu menuntun Bintang masuk ke rumahnya.

"Assalamualaikum" ucap Angkasa. Bintang hanya meringis kesakitkan lalu dia langsung duduk di sofa menahan rasa perih di lutut dan sikutnya.

"Bang Sam. Bang Galaksi. Bang Atlan." teriak Angkasa lalu hanya Samudera yang merespon dan mendekati mereka.

"Bang tadi Bintang jatuh di depan rumah." ucap Angkasa lalu Samudera langsung mendekati Bintang melihat luka Bintang.

"Sa makasih udah nolongin." ucap Bintang lalu Angkasa mengangguk. "Bin, gue balik dulu ya. Mau angkat jemuran." pamit Angkasa dan Bintang mengangguk sambil meniup lukanya.

"Bang sembuhin Bintang ya." ucap Angkasa lalu Samudera mengangguk. "Thanks Sa." balas Samudera lalu Angkasa pergi dari sana pulang ke rumahnya.

"Kalo naik sepeda hati hati." ucap Samudera lalu dia mengambil kotak P3K dan membawanya kesana. Samudera juga mengambil air dan kain untuk membersihkan luka Bintang.

"Bang pelan pelan." ucap Bintang lalu Samudera mengangguk dan mulai membersihkan luka di lutut Bintang terlebih dahulu dan Bintang hanya meringis kesakitan.

"Perih bang perih." rengek Bintang menghentakan kakinya kakinya namun Samudera tidak peduli akan hal itu dia tetap menekan luka itu dan membersihkanya hingga bersih lalu menutup luka itu dengan kapas dan plester.

"Bentar bang. Sakit." rengek Bintang mencoba menenangkan diri terlebih dahulu. Samudera menarik tangan kiri Bintang lalu membersihkan sikut Bintang hingga bersih tidak peduli dengan Bintang yang kesakitan hingga memukul dirinya. Akhirnya selelsai, Samudera menutup kotak itu.

"Pake sepedanya siapa?" tanya Samudera menaikan satu Alisnya.

"Bang Atlan." balas Bintang sambil meniup lukanya yang terasa perih dan pegal.

"Rusak ngga? Nanti Atlan marah." balas Samudera dan Bintang hanya mengangkat bahunya tidak tau.

"Anjir Sepeda gue." teriak Atlan dari luar rumah membuat Samudera memandang ke arah Bintang. Bintang langsung menidurkan dirinya disofa lalu memejamkan matanya. "Bang bilang aja gue pingsan." ucap Bintang.

"Siapa yang ngerusakin Sepeda gue?" tanya Atlan berjalan masuk ke rumah, dia langsung diam saat melihat Bintang di sofa dan Samudera disampingnya.

"Bintang kenapa bang?" tanya Atlan meletakan helmnya dan mendekati dua saudara kandungnya itu.

"Dia jatuh terus pingsan." balas Samudera dengan datar.

"Bintang." ucap Atlan dengan sedih, dia memeluk Bintang mencoba membangunkan Bintang.

"Sepeda gue ntar gue taruh bengkel, lo bangun bin, masa iya sepeda gue masuk bengkel lo masuk Rumah sakit kan ga lucu." ucap Atlan menepuk pipi Bintang dengan pelan.

"Gue ga peduli tentang sepeda gue kok yang penting lo bangun bin." ucap Atlan lagi dan Samudera hanya diam mengikuti permainan Bintang.

"Bang angkat Bintang, bawa ke kamarnya." pinta Atlan lalu Samudera mengangguk dan membopong Bintang membawanya ke kamar Bintang lalu menidurkanya diatas ranjang.

Angkasa✓ (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang