"Mungkin kamulah sebuah reinkarnasi dari mimpi indahku."
***
Bintang merasa seperti membuka lembaran baru, dia telah menghilangkan beban di hidupnya setelah memaafkan Angkasa. Semuanya seperti sebuah awal yang baru bagi Bintang, pagi ini dia dengan bersemangat pergi ke sekolah. Bintang sudah sampai di sekolahnya bersama Atlan, dia melangkahkan kakinya dengan gembira untuk pergi ke kelasnya.
Dengan senyumanya yang mengembang dia masuk ke dalam kelas, Langit dan Yudha keheranan akan sikap Bintang yang berbeda dari kemarin namun mereka juga bersyukur jika Bintang telah kembali ceria.
"Pagi semua." sapa Bintang dengan senangnya.
"Pagi bin." balas Yudha dan Langit karen di kelas hanya ada Yudha Langit dan beberapa teman mereka.
"Kenapa lo?" tanya Langit yang sedang menghapus papan tulis. "Gapapa." balas Bintang sambil tersenyum.
Angkasa datang dengan wajahnya yang datar seperti biasa, Bintang menyambutnya dengan senyuman terbaik namun Angkasa tidak membalas senyuman Bintang membuat senyuman milik Bintang perlahan memudar.
"Lang, ini flashdisk lo. Thanks ya." ucap Angkasa memberikan flashdisk ke Langit tanpa melirik ke arah Bintang sedikitpun.
"Dha, urusan kelas udah selese?" tanya Angkasa.
"Udah Sa, besok tinggal malam puncak." balas Yudha dan Angkasa mengangguk mengerti kemudian dia mengambil ponsel di sakunya. "Gue duluan." pamit Angkasa sambil berjalan keluar kelas.
"Sa." panggil Bintang namun Angkasa tetap pergi meninggalkan kelas.
Ada sedikit rasa sesak dihati Bintang, sakit. Angkasa tidak menyapanya sedikitpun bahkan menatapnya pun tidak. Bintang kebingungan, kesalahan apa yang telah dia perbuat yang membuat Angkasa berubah? bukankah kemarin dia dan Angkasa sudah baik baik saja? Bintang sungguh memikirkan semuanya dengan baik baik dan berusaha menemukan letak kesalahanya.
"Bin, lo sama Angkasa lagi ada masalah?" tanya Yudha dan Bintang menggeleng pelan.
"Angkasa kenapa?" tanya Langit sekarang yang ikut bingung.
"Gue juga gatau." balas Bintang sambil mengangkat kedua bahunya. "Gue mau ketemu sama bang Atlan dulu." pamit Bintang kemudian Bintang keluar dari kelas untuk bertemu dengan kakaknya karena dia lupa meminta uang saku.
Bintang menuju ke indoor karena biasanya jika di pagi hari kakaknya berada disana untuk bermain basket bersama teman temanya, di depan pintu masuk dia berpapasan dengan Angkasa. Untuk seketika, waktu terasa berhenti. Angkasa dan Bintang saling menatap namun hal itu tidak bertahan lama saat Angkasa memutuskan untuk mengalihkan arah pandanganya dan pergi melewati Bintang begitu saja.
"Dia kenapa si?" tanya Bintang pada dirinya sendiri sambil masuk ke indoor.
Di indoor, Galaksi dan Atlan sedang bermain basket. Keduanya masih fokus dengan bola berwarna merah bata itu hingga tidak sadar akan kedatangan Bintang. "Bang Atlan." panggil Bintang membuat keduanya menghentikan aktivitas mereka dan menengok ke arah Bintang.
"Kenapa?" tanya Atlan sambil berjalan menghampiri Bintang.
"Uang gue dimana? tanya Bintang membuat Atlan merogoh saku celananya kemudian memberikan selembar uang berwarna biru ke Bintang. "Thanks." balas Bintang.
"Sana balik ke kelas jangan keluyuran." perintah Atlan membuat Bintang mengangguk mengerti.
"Tadi, Angkasa ke sini ngapain?" tanya Bintang.
"Cie kepo." goda Atlan membuat Bintang sedikit kesal. "Serius." balas Bintang dengan kesal.
"Cuma ngembaliin uang gue yang kemarin dia pinjem." balas Atlan membuat Bintang mengangguk pelan. "Yaudah gue balik dulu." balas Bintang kemudian pergi keluar dari indoor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa✓ (Completed)
Ficțiune adolescenți[SEDANG DIREVISI, MASIH BANYAK KEKURANGANYA] "Kau adalah candu yang membuatku diam diam menyimpan rindu." Angkasa, tempat Bintang bersinar Angkasa, cowok yang mengurung dirinya di rumah selama 3 tahun. Menghindar dari keramaian kota dan sahabatnya...