"Saat kamu jatuh cinta, cobalah untuk mengungkapkan jangan takut dengan sebuah jawaban. Bisa jadi nantinya cintamu akan terbalaskan."
***
Udara di malam hari ini cukup hangat, langit sangat indah dan tidak berawan membuat bintang bintang kecil bersinar dengan terang dan bulan ikut membuat langit malam menjadi indah. Jalan raya menjadi cukup ramai karena banyaknya kendaraan yang berlalu lalang untuk sekedar mengelilingi kota atau mencari makan malam.
Bintang dan keluarganya hanya diam di rumah karena mereka memang tidak ada niatan untuk keluar rumah. Menonton sebuah film dari layar yang cukup lebar, itulah yang sedang dilakukan oleh keluarga Avarel. Mereka memiliki sebuah bioskop mini yang dapat memutar berbagai film terbaru maupun yang sudah lalu. Sekarang mereka sedang menonton sebuah film horor.
"3 2 1." ucap Atlan menghitung mundur.
"Aaa"
"Bangsat."
"Kaget anjir "
Teriak yang lainya kecuali Samudera saat sebuah hantu dengan wajah buruk rupa muncul di layar bioskop itu, Bintang langsung menenggelamkan kepalanya ke tubuh Samudera.
"Gila, gue kaget anjir." teriak Galaksi.
"Ga bisa tidur gue, nyerah." ucap Bintang yang ketakutan.
"Lemah." ucap Samudera yang sedari tadi tidak berteriak.
"Bukan kita yang lemah, lo aja yang udah mati rasa jadi ngga bisa rasain rasa takut." balas Atlan.
"Bilang sekali lagi, gue coret dari KK." balas Samudera membuat Atlan diam.
Bintang mendapat telfon dari Angkasa membuat dia keluar dari ruangan itu untuk mengangkatnya, Bintang masih malu tentang kejadian tadi sore karena hal itu sangat sangat merendahkan harga dirinya.
"Kenapa sa?"
"Gue main ke rumah lu ya."
"Yaudah sini."
"Gue udah di ruang tamu tapi kenapa sepi? Abang abang lo ngga dirumah?"
"Kita lagi nonton film, lo ke lantai dua aja gue tunggu."
"Oke."
Bintang langsung menutup telfonya dan melangkahkan kakinya menuju tangga, Angkasa menaiki tangga dan akhirnya bertemu dengan Bintang. "Hai." sapa Angkasa.
"Yuk ikut." ajak Bintang dan langsung saja menarik tangan Angkasa untuk ikut masuk ke dalam ruangan tadi.
"Oy Sa, sini gabung." sambut Atlan membuat Angkasa langsung duduk dan bergabung untuk ikut menonton.
"Gue yakin setanya dibelakangnya." ucap Galaksi bertaruh.
"Dibawah kolong." sahut Atlan ikut bertaruh. "Diatas tempat tidur kali." ucap Angkasa ikut bertaruh.
"Gue gapeduli dimana, gue gamau liat." teriak Bintang sambil menutup matanya. Angkasa menarik tangan Bintang agar Bintang tidak menutup matanya. "Ga seru ah, masa nonton nutup mata." protes Angkasa.
"Ih gue takut." protes Bintang dan kembali menutup matanya namun Angkasa mencegahnya dan menggenggam tangan Bintang.
"Ngga nakutin, lebih nakutin muka lu." balas Angkasa membuat Bintang mencubit kuat tangan Angkasa.
"Sakit, liat tuh." rengek Angkasa kemudian Angkasa menunjuk layar bioskop di depanya membuat Bintang menatap layar bioskop dan terpampang jelas wajah hantu yang merupakan tokoh utama film itu.
"ANJIR." teriak Bintang kemudian dia memeluk Angkasa dengan erat karena ketakutan. "Gila, creepy banget kayak lu. Sa." teriak Bintang dalam pelukan Angkasa
"Creepy ya kayak gue, ngapain meluk meluk?" tanya Angkasa membuat Bintang melepaskan pelukanya.
"Ga sengaja."
"MODUS, MODUS." teriak Atlan dan Galaksi.
"Nggak." balas Bintang dengan kesal kemudian mereka kembali menonton film itu hingga akhirnya tamat.
***
Bintang mengajak Angkasa ke rooftop rumahnya, disudut sana ada sebuah ruangan khusus yang berisi teleskop untuk mengamati bintang bintang di langit. Bintang menarik Angkasa untuk masuk ke dalam ruangan itu.
"Sa, liat bintang yuk." ajak Bintang sambil memegang ujung teleskop.
"Buat apa gue liat bintang jauh jauh kalo yang deket lebih buat gue jadi bersinar?" tanya Angkasa sambil menatap Bintang dan Bintang sedikit salah tingkah ditatap seperti itu.
"Sa, indah banget." ucap Bintang saat sedang melihat langit malam dengan teleskopnya.
Bintang menyerahkan teleskopnya ke Angkasa agar Angkasa bisa ikut melihatnya, Angkasa menunduk untuk mensejajarkan matanya dengan teleskop. Bintang menatap Angkasa yang sedang mengamati bintang bintang sambil tersenyum.
"Ga lebih indah dari lu." ucap Angkasa.
"Gombal aja terus."
"Sa," panggil Bintang membuat Angkasa mendongak ke arah Bintang.
"Lo percaya ngga kalo semua kehidupan di bumi berasal dari bintang yang meledak?" tanya Bintang.
"Ngga ada yang tau pastinya tentang itu." balas Angkasa sambil menatap bintang bintang.
"Gue pernah baca, menurut professor Lawrance Maxwell Krauss kalo semua berasal dari debu bintang yang meledak soalnya seluruh elemen penting kayak nitrogen, karbon, besi dan lainya itu nggak tercipta di awal waktu. Mereka ada di tungku reaksi sebuah bintang." balas Bintang menjelaskan.
"Dia juga bilang, kalau atom atom di tangan kanan kita berasal dari bintang yang berbeda dari tangan kiri kita." lanjut Bintang sambil menatap telapak tanganya.
"Apapaun itu." ucap Angkasa sambil menggenggam kedua tangan Bintang dan menatap Bintang dengan lembut.
"Kalo emang semua berasal dari debu bintang yang meledak, gue yakin lo berasal dari debu bintang kejora." lanjut Angkasa sambil menatap Bintang dan tersenyum, bintang hanya bisa menahan senyumanya.
"Gue mau tunjukin lo sesuatu." ucap Angkasa kemudian dia mulai mengamati langit malam dengan teleskop di dekatnya.
"Tunggu bentar." ucap Angkasa.
Setelah menemukanya, Angkasa meminta Bintang untuk melihatnya dan Bintang menurutinya. Bintang melihat ke arah Langit dengan teleskop, dia melihat dengan jelas sebuah nebula berbentuk hati.
"Bin, gue jatuh cinta sama lo." ucap Angkasa membuat Bintang menatap Angkasa. Perlahan, Bintang tersenyum.
Angkasa meraih kedua tangan Bintang, "Bin, lo mau kan jadi pacar gue?" tanya Angkasa.
"Gue pikir lo udah tau jawabanya." balas Bintang membuat Angkasa tersenyum
"Berarti?" tanya Angkasa sambil menaikan satu alisnya. "Kita pacaran." sahut Bintang.
Secara resmi, Bintang dan Angkasa melepas gelar jomblo mereka. Bintang senang karena rasa cintanya sekarang terbalaskan tanpa harus mengalami sebuah kisah cinta bertepuk sebelah tangan lagi begitu juga Angkasa yang sangat bahagia karena dia dapat memiliki Bintangnya dan mendapat balasan dari perasaanya yang terpendam sejak lama.
***
Jangan lupa vomment
Makasih sudah baca ceritanyaa
Mungkin bentar lagi tamat❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa✓ (Completed)
Novela Juvenil[SEDANG DIREVISI, MASIH BANYAK KEKURANGANYA] "Kau adalah candu yang membuatku diam diam menyimpan rindu." Angkasa, tempat Bintang bersinar Angkasa, cowok yang mengurung dirinya di rumah selama 3 tahun. Menghindar dari keramaian kota dan sahabatnya...