Part 16 : Don't Cry

212 17 2
                                    

{Vote & Komen}

"Bukan belas kasihan yang aku mau!"

--SangAlumniHati--

   "Ini membuktikan, jika Prita adalah sahabat terbaikku" Batin Almira.

   Di pakainya baju dari ibunya. Almira pun langsung menghampiri ibunya untuk menyisir rambutnya.

   "Mah... "
Ucap Almira.

   "Sini sayang"
Jawab ibunya.

   Rambut Almira di sisir lembut oleh ibunya. "Sayang, tidak semua orang itu baik, jadikanlah ini sebagai pelajaran bagi kamu!, kamu gak boleh marah hingga memunculkan sifat dendam, kamu di bully kan?, ingat nak jadikan semua ini pelajaran. Dulu mamah juga pernah di bully disiram pakai air kotor, di coret pakai spidol, inilah, itulah. Tapi mamah jadikan semua itu pelajaran. Karena pada akhirnya para pembully itu akan menyesal dan sadar jika perbuatannya salah." Ucap Ibunya dan terus menyisir rambut Almira.

   Almira hanya mengangguk saja, mendengarkan ucapan dari ibunya.
"

Ia mah, Almira gak dendam kok".


Pukul 14.30 WIB

   Almira pun berniat akan menemui Prita hari ini. Tidak peduli penampilannya gimana saat ini, ia tetap pergi ke rumah Prita.

   "Mah, Almira pamit"

   "Hati-hati Sayang"

   Almira pun pergi di antarkan taxi seperti biasanya.

"Makasih pak, ini uangnya"

   Almira langsung berlari menuju pintu depan rumah Prita.

   "Pritanya ada?"
Tanya Almira.

   "Ada, masuk!"
Jawab abangnya dingin.

   Ia pun langsung melihat Prita, di lihatinya Prita sedang menonton televisi dengan makanan ringan di tangannya.

   "Prita... "
Almira memeluk Prita.

   "Miris hari ini"

   "Makasih, karena kamu udah bela aku"

   "Iya, lupakan hal tadi. Aku juga udah lupain"

   Tanpa sadar air mata Prita jatuh terkena tangan Almira. Dengan langsung Almira melihati Prita.

"Don't cry!"
Ucap Almira dan menghapus air mata Prita.

   "Aku kuat kok"
Jawab Prita singkat.

   Satu jam Almira mengobrol dengan Prita, tiba-tiba hp Almira bergetar, tapi Almira mengabaikannya dan tidak tertarik untuk membuka pesan w.a itu. Sepuluh kali bergetar, "Buka dulu!" Suruh Prita.Almira mengeluarkan hp dari tas kecilnya.


   "Aqlah?"
Ucap Almira.

   "Aqlah?"
Prita merebut hp Almira.

Aqlah
P
p
Mir, kamu gak papakan?
Mir, kamu gak papakan?
P
Mir, balas
Mir, are you oke?
Maafkan aku
P
Almira, gimana kabar kamu?

   Melihat pesan tersebut, Almira mengabaikannya karena Almira berpikir jika kejadian tersebut karena di akibatkan Aqlah.

   "Balas Mir!"
Suruh Prita.

   "Biarkan saja!, aku gak mau kejadian ini terjadi lagi"
Jawab Almira.

   "Mir, plis bales dulu!"
Suruh Prita kembali.

   "Tapi... "


   "Kumohon"
Jawab Prita.

   Almira pun membalas pesan w.a dari Aqlah.

Almira
I,m oke

Mengetik pesan...

Aqlah

Aku mau ketemu kamu

   "Aqlah mau ketemu sama aku?"
Almira terkejut.

   "Yaudah ia gitu, tanyain dimana!"
Jawab Prita.

   "Gak mau, aku gak mau berhubungan sama Aqlah lagi"
Kekeh Almira.

   "Al, ini lah akhir penantian kamu"
Jawab Prita.

   "Tapi... "

   "Ga usah tapi-tapian!, plis!"
Pinta Prita.

Almira
Aku di rumah Prita sekarang, kamu boleh jemput aku? Kamu tanya aja sama adik kamu, karena dia tahu alamat rumah Prita

Mengetik Pesan...

Aqlah
Makasih Al,

   "Al, kamu gak boleh kasar sama Aqlah!"
Pesan Prita.

   "Ia"

   "Kamu harus tampil apa adanya!"
Ucap lagi Prita.

   "Ia-ia, kaya mau ke siapa aja"
Jawab Almira.

   Setengah jam berlalu, di depan rumah Prita sudah ada mobil terparkir. Tidak lama kemudian Prita membuka pintu...



26032018

Vote & Komen

Sang Alumni Hati [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang