{Vote & Komen}
"Cinta tidak semenyakitkan itu, karena cinta dua hati bisa menjadi satu"
--SangAlumniHati--
Masih di sekolah, sekarang waktunya istirahat, waktunya Almira mengajak Prita ke kantin. Berat badan tidak akan turun jika pola makan Almira dan Prita tidak baik. Istirahat adalah waktu dimana Almira mengajak Prita untuk jajan Bakso, makanan kesukaannya.
"Ibu pesen baksonya dua mangkok campur, kayak biasanya" Pesan Almira ketika sampai di kantin dengan nafas yang tidak beraturan.
Sambil menunggu bakso dihidangkan, Almira membuka gallery fotonya untuk melihati kerja kerasnya, Yaitu melihat foto Aqlah.
"Ac ciee ciee, Berhasil tuh foto Aqlah, eh-eh coba liat (Prita membawa hp Almira), akh uh uh ikh ya ampunnnn, Ini mah foto Aqlahnya ada aku, Uhh serasi amat, hehe, Eh ngga jadi, Aqlah kan kepunyaanya Almiraku dan gak cocok juga tuh Aqlah cogan tapi aku cewek gendut" Prita pura-pura sedih dan langsung memberikan hp ke Almira.
"Haha nyadar juga (Respon biasa Almira) eh btw lupakan kegendutanmu Ta, Kamu cancii kok, kamu emang gendut tapi kamu tetap perempuan cantik yang aku lihat"
Bujuk Almira yang mengembalikan senyuman Prita.Pesanan bakso Almira sudah siap, Sudah ada dua mangkuk bakso kumplit tinggal dikasih Saos, Kecap dan sambal.
"Yaudah makan Ta, tuh sambalnya"
Tidak lama Prita langsung menambahkan lima sendok sambal kedalam mangkuk baksonya. Sedangkan Almira malah terfokuskan melihat kedatangan Aqlah dari ujung pintu masuk kantin, tangan Almira terus menambahkan sambal kedalam baksonya, ia baru tersadar tatkala Aqlah ada dihadapannya. Kurang lebih sudah sembilan sendok Almira menambahkan sambal ke baksonya.
"Emang kamu kuat dengan sambal yang begitu banyak?" Aqlah berbisik ketelinga Almira,
Dengan dingin Aqlah meninggalkan Almira yang masih melamun dengan senyuman kecil di bibirnya, Almira masih saja terdiam melamun dengan kejadian yang baru saja terjadi padanya.
"Ehm... Ehm... Ehm..., ada yang kesamber cintanya Aqlah tuhhhh,"
Prita menggoda Almira.Beberapa kali Prita mengganggu Almira ternyata deheman ataupun Ucapan yang dilontarkan barusan nampaknya tidak mempan untuk menyadarkan Almira yang masih berdiam diri dengan senyuman yang masih tampak jelas di wajahnya. Karena bingung apa yang harus dilakukan, Prita menyuruh Almira memakan baksonya dengan teriak langsung ke telinga Almira.
"Almirarararara makan tuh bakso!, kesian baksonya dari tadi liatin kamu dan Aqlah."
Tidak di sangka teriakan Prita membuat Almira reflek langsung memakannya dengan lamunan, Almira memakan baksonya tepat pada tumpukan sambal, merasa pedas alhasil Almira tersadar sepenuhnya dan merasa kepedasan.
"Aaa... ohok-ohok, minum? mana minum?, Ikh Prita mana minum? aku kepedasan."
Melihat lucunya Almira yang kepedasan Prita hanya melihati ulah sahabatnya dan berpikir jima Aqlah yang harus memberikan air minum kepada Almira. Sudah lama waktu berjalan Prita masuh saja tidak menggubris permintaan Almira yang meminta air, secara spontan Noufam yang memberikan minumannya kepada Almira.
"Nih, minum aja!" Noufam tersenyum dan memberikan air mineralnya yang langsung di ambil Almira yang kepedasan.
Almira terus minum dan tidak ia sadari satu botol air mineral itu habis dengan sekejap dan membuat Noufam mengangkat alisnya dan menawarkan lagi air minum.
"Lucu kamu ini, Ini mau lagi?" Nkufam tersenyum tipis.
"Makasih, sudah tidak usah!" Almira terdiam merasakan bagaimana panas yang ia rasakan di bibirnya saat ini.
"Aku pergi dulu ya Mir, Lain kali kalau gak kuat jangan kebanyakan tambahin sambalnya toh kamu sendiri yang merasakan pedas, lakukan apa yang kamu mampu, jangan memaksakan kehendak!"
Noufam pergi begitu saja dan langsung menghampiri kakaknya yang sedang duduk fokus melihati handphone-nya.Merasa malu dengan kejadian barusan, Almira langsung berlari pergi meninggalkan Prita, perasaan Almira menjadi hancur seketika.
"Aqlah..." Batin Almira.
Merasa khawatir, Prita berlari untuk menyusul Almira, Dilihatnya ternyata Almira sedang duduk di bangku dengan ekspresi sedih, tidak menunggu lama Prita langsung menghampiri Almira.
"Mir, aku minta maaf ya, Karena aku gak ngasih kamu minum"
Mendengar penyesalan sahabatnya Almira hanya melihatnya saja, tidak ada respon lebih, Karena sudah tahu apa yang harus dilakukan ketika Almira marah, Prita langsung menjewer telinganya sendiri agar Almira memaafkannya.
"kenapa harus minta maaf?, bukan salah kamu kok, ini salah aku karena aku gak fokus," Almira langsung memeluk Prita.
"Ikhhh, kok Noufam sih yang beri kamu minum?, padahal seharusnya itu Aqlah, karena ini semua salahnya karena sudah membuat kamu melamun dan tidak fokus" Prita kembli menggoda Almira.
Ketika mendengar ucapan Prita, Almira langsung menutup mulut Prita karena tidak ingin jika orang tahu perasaannya kepada Aqlah."Suttttt... " Almira berbisik.
-Jam ke-4-
Di mulai ketika sang ketua murid (KM) menyiapkan agar memulai untuk berdo'a. Pak Akbar, atau Guru Kesenian yang sangat amat baik memulai pelajaran dengan gaya bahasanya yang sedikit berbeda.
"Okey... Sekarang kita sudah masuk ke Bab berikutnya yaitu "Musik", untuk itu bapak ingin langsung mengadakan ujian praktek sesuai janji bapak minggu lalu, Sekarang kalian harus menyanyikan lagu berbahasa Indonesia, kita mulai dengan kelompok pertama, silahkan kelompok pertama... " Ucap tegas Pak Akbar.
Kelompok satu, otomatis lagu pertama dinyanyikan, "Bukti"
Lagunya Virgoun yang sedang buming itu dinyanyikan. Feel-nya lumayan dapat kelompok satu berhasil menyanyikan lagu itu, sekarang kelompok dua, kelompoknya Aqlah.Seketika perempuan dikelas Almira semuanya langsung tertuju melihat Aqlah dan matanya terfokuskan kepada Aqlah, Padahal 6 orang lainnya tidak kalah keren.
"Mir, liat tuh pangeran kamu mau nyanyi" Bisik Prita yang membuat Almira senyum-senyum sendiri.
Sebelumnya... Lagu ini saya dan kelompok saya nyanyikan yaitu untuk...
kalian semua...Deg... Deg... Deg..
Seketika rasanya Jantung Almira merasa akan copot melihat Aqlah dengan kerennya akan membawakan sebuah lagu.
--Next_Part⬇⬇--
--Read Like And Comment--
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Alumni Hati [Selesai]
Novela JuvenilDialah laki-laki yang singgah dihatiku dan dialah laki-laki yang membuatku menutup mata dan hatiku untuk laki-laki lain, Aku tidak pernah bisa melupakan dia karena dia adalah Sang Alumni Hatiku, Alumni hati yang masih membuatku ambigu ketika melihat...