Part 10 : Ujian Cinta kali

288 25 5
                                    

{Vote & Komen}

"Apa ini ujian percintaan, bantu aku! Untuk aku bisa merelakan hari ini"


--SangAlumniHati--


   "Awalnya aku takut karena biasanya aku bersama kamu tapi tadi tidak, aku memberanikan diri untuk menyebut nama Aqlah, kamu tahu? Awalnya sudah membuatku baper, tapi pas masuk obrolan dia hanya bicara tentang adiknya yang mau ikut ekskul basket, kamu tahu? Aku kira dia akan ajak aku jalan-jalan terus ajak aku pulang, tapi dia..."

Ucapan Almira terhenti sejenak.

   "Dia apa?,dia apa?"

   "Dia malah pergi begitu saja, tidak ada kata "Almira kita pulang bareng" itu hanya bayangan aku yang sangat bodoh (jawab Almira dengan nada keras), Prita Aqlah itu jahat, dia jahat (Almira memeluk Prita).

   "Dia gak jahat Mir,"
Ucap Prita yang kembali membuat Almira kembali marah.

   "Dia jahat, buktinya tadi... "
Jawab Almira.

   Begitu marahnya Almira sehingga Prita pun tidak kuat untuk meredakan kemarahan Almira.
Almira pun duduk di tempat tidurnya.

16 menit kemudian...

   Begitu lama Prita menunggu agar kemarahan Almira reda, sekarang Almira tidak semarah tadi sekarang Almira ingin mendengarkan Prita.

   "Almira, kata cinta itu memang simpel, tapi dibalik itu semua ada perjuangan untuk meraihnya, ini kehidupan nyata Almira, ini nyata!, cinta tidak sesimpel yang ada di film-film, karena buku jatuh, kenalan, langsung jadian, cinta gak sesimpel itu, apa lagi karena sebuah tatapan lalu baper terus kenalan, jadian?, itu mitos Almira, mitos, ini kehidupan 100 % nyata, tidak bisa disama-samakan dengan drama atau akting saja."
Ucap Prita.

   Almira hanya terdiam mendengarkan perkataan Prita, yang memang benar pada dasarnya cinta tidak sesimpel itu.

   "Aku harus apa?"
Tanya Almira.

   "Jika kamu mencintai Aqlah, perjuangkan!, jika kamu benci, aku mohon jangan membenci dia, karena pada dasarnya Aqlah tidak tahu kamu mencintainya."
Jawab Prita kembali.

   Almira memeluk Prita dan meminta maaf karena tadi sudah menunjuk-nunjuk dan terus membentaknya.

   Egois Almira tadi tidak bisa dikendalikan, untung saja Prita sangat baik, walaupun dengan sikap Almira yang kasar, Prita tetap memaafkan Almira.

   "Almira kamu mandi terus ganti baju!, biar aku yang membereskan kamarmu, nanti keburu ada ibu kamu kesini"
Suruh lemah lembut Prita.

10 menit kemudian...

   Tidak bisa dipungkiri mata Almira begitu jelas terlihat sudah menangis, Prita yang melihatnya agak takut jika ibu Almira mencurigainya.

   Bukan lebay tapi memang benar ibu Almira sangat menyayangi anaknya, jadi ia tidak akan membiarkan seseorang menyakitinya.

   "Prita aku takut,"
Ucap Almira sembari menyisir rambutnya.

   "Jalani Mir, Kamu pasti bisa jalani ini semua."
Prita menatap Almira.

   Keadaan kamar dan Almira pun sekarang lebih baik, Tidak bisa dipungkiri Prita memang jago dalam hal beres-beres.

   "Lebay juga ya kamu,"
Ucap Prita dan melihat Almira.

   "Ini cinta, makannya aku seperti orang kesurupan, btw maaf ya tadi."
Jawab Almira.

   "Nyantai, Aku udah tahu kamu gimana, yaudah kamu boleh cinta, Tapi jangan terlalu terobsesi, Kan jadi gini."
Jawab Prita yang membuat Almira memeluknya.

   Belajar di rumah itu menyenangkan, Tapi bagi Almira hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan dan disisi lain, ia merasakan jika ini adalah hari yang ia benci.

Kevin POV

   "Eh Bim, Gue balik dulu soalnya ada hal penting."
Ucap Kevin.

   "Lah napa?, Pulang itu nanti jam sembilan soalnya satu bulan lagi ada perlombaan."
Jawab Bimo.

   "Ayolah Bim, Gue ada urusan penting."
Jawab Kevin.

   "Yaudah izin dulu sama pelatih."
Suruh Bimo.

   Karena sudah dekat, Tidak susah bagi Kevin untuk bicara.

"Pak, Kevin ada kepentingan."

   "Kepentingan apa?, Kok mendadak?, bapak gak bisa izinin soalnya kalian harus berlatih untuk perlombaan nanti."
Jawab pelatih.

   "Tapi pak, Kevin ada... "

   Belum selesai menjawab, Pelatih langsung meninggalkan Kevin, Alhasil Kevin tidak bisa pergi.

   "Ga jadi pulang?"
Ledek Bimo.

   "Diamlah!, Gue pusing."
Jawab Kevin dan langsung meninggalkan Bimo.

Almira POV

   Bersedih terus tiada guna, Aku tahu hari ini Aqlah menipuku, Bukan maksudnya Ilusi aku terlalu mitos jika dilakukan, Aku tahu aku kecewa salah aku yang terlalu geer, Bantu aku!, Biar aku tetap mencintai Aqlah, Aqlah Afshaqa Althaf.

   "Haha, aku bantu kamu"
Jawab Prita.

Tok...
Tok...
Tok...

   "Ibu?"
Ucap Almira reflek.

Vote & Komen
3hari...

Sang Alumni Hati [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang