{Vote & Komen}
"Ilusi dan bayangan itu indah, tapi apakah kehidupan ini hanyalah sebuah Ilusi atau Bayangan saja?"
--SangAlumniHati--
Almira membayangkan jika Aqlah akan mengajaknya jalan atau jika tidak Aqlah akan mengantarkannya pulang.
"Aku nanya aja kok, (reflek Almira melihat Aqlah) soalnya kamu pakai baju yang seakan akan pergi kemana gitu, dan seakan akan menemui orang istimewa, penampilan kamu sangat beda dari hari-hari sebelumnya."
Jawab Aqlah dingin, tidak memikirkan ekspresi Almjra yang sekejap kembali berubah.Hati Almira kembali seakan baru saja ada petir menyambarnya, baru tadi ia sedih karena Aqlah hanya bicara tentang ekskul, sekarang lagi-lagi ilusi yang dibayangkan Almira salah, salah total.
"Kirain ada apa."
Jawab Almira berusaha tenang walau tidak berani menatap Aqlah."Almira aku pulang dulu, maaf soalnya aku buru-buru."
Ucap Aqlah yang semakin membuat Almira kesal.Sebelum Almira menjawab, Aqlah langsung pergi begitu saja, meninggalkan Almira sendirian. Hati Almira hancur saat itu, kebahagiannya hanya sebentar, sekarang ia harus menanggung perbuatan tidak sopan Aqlah.
"Sorry Almira,"
Ucap Aqlah dan langsung melanjutkan perjalannya untuk pulang."Aqlah kamu tega, aku kira kamu akan nyatain cinta ke aku, aku kira kamu akan ajak aku jalan-jalan terus kamu nganterin aku pulang, tapi apa? Kamu malah pergi meninggalkan aku seakan kamu tidak akan butuh aku lagi, terus untuk apa aku dandan?, untuk siapa?, ini semua untuk kamu Aqlah, untuk kamu."
Sebenarnya Almira ingin menangis pas Aqlah membicarakan tentang ekskul, saat itu Almira memilih diam alhasil sekarang tangisan Almira begitu pecah, ia tidak peduli orang-orang yang ada taman melihatnya.
Karena sedih, marah dan kesal, Almira pulang berjalan kaki dengan air mata dan keheningan hati yang menemaninya.
Begitu besarnya cinta Almira kepada Aqlah sehingga ia tidak kuat untuk menahan semua keadaan yang ia jalani saat ini, Almira memilih untuk menangis dari pada mengejar Aqlah, untuk apa?, Almira hanya teman bagi Aqlah tidak lebih.
Tidak terasa, sudah 590 meter Almira berjalan, tinggal sisa 200 meter untuk Almira sampai dirumahnya. Rasa sakit hati yang ia rasakan bukan hanya karena Aqlah yang meninggalkan begitu saja, tapi rasa sakit yang ia akan alami kembali ketika sahabatnya menanyakan tentang bagaimana pertemuannya dengan Aqlah.
Almira berusaha kuat, ia menghapus air matanya, ketika sudah tenang ia langsung memesan taxi, agar tidak memperlihatkan kesedihannya.
"Rp.50.000,00 mba"
Ucap Pak sopir.Almira langsung memberikan uangnya dan langsung menghampiri rumahnya, dilihatinya Prita sedang meminum teh dengan ibunya di ayunan halaman rumahnya.
"Tenang Almira."
Almira membatin.Ketika Prita melihat Almira, Prita langsung memeluknya dan menggodanya tentang pertemuan pertamanya dengan sang penghuni hati yaitu Aqlah.
"Almira gimana?"
Tanya Prita.Almira hanya melamun saja, dan membuat Prita tahu bahwa Almira sedang sedih.
"Kamu kuat"
Ucap Prita.Air mata Almira pun langsung bercucuran tatkala Prita bicara "kamu kuat", kalimat itu seakan merasuk hati Almira, begitu mengerti sahabatnya itu, sehingga ia tahu Almira sedang sedih atau tidak.
"Almira?, kamu cantik banget nak"
Ucap Ibunya.Ibunya langsung menghampiri anaknya. Almira langsung meminta Prita untuk meniup matanya seakan ia kelilipan.
"Aduh, Prita tolong tiupin! Ini aku kelilipan"
Ucap Almira alasan saja.Prita langsung meniup mata Almira.
Ketika Almira sudah ada dihadapan ibunya, ibunya langsung memeluk anaknya karena merasa ada yang berbeda dengan anaknya.
"Kamu cantik nak"
Ucap kembali ibunya."Makasih ibuku yang cantik ini"
Jawab Almira dan menghapus air matanya.Pelukan itu berakhir ketika hp ibunya bergetar mungkin ada yang menelpon.
"Ini ayah, kamu masuk ibu udah masak buat kalian!"
Suruh ibunya.Almira dan Prita pun masuk kerumah, air mata Almira kembali menetes karena sakit hati. "Alu kekamar" ucap Almira, Almira berlari untuk segera sampai dikamarnya.
Prita begitu serba salah, ia tahu bahwa jika Almira sedih, Almira harus sendiri tapi kali ini lain, Prita menyusulnya karena ingin menenangkan Almira.
Ketika Prita sampai, Almira sedang menangis di tempat tidurnya, kamarnya begitu berantakan padahal hanya dalam jangka 2 menit, kamarnya sudah berantakan.
"Ini resiko cinta Mir, jika kamu tidak kuat jangan merasakan cinta, apa selemah ini seorang Almira Kyella Thakur?, apa selemah ini?"
Ucap Prita dengan nada sangat keras."Almira jawab!"
Bentak Prita.Almira langsung bangkit dari tempat tidurnya dan menghampiri Prita.
"Aku gak lemah (Sentak Almira kepada Prita), Apa ini resiko cinta? Apa ini?, jika aku tahu ini resikonya aku gak bakal pernah mengenal cinta, apa ini yang disebut dengan bukan jodoh? Apa ini?, Kamu enak tinggal ngomong, "ini resiko cinta Mir", enak ngomong gitu."
Jawab Almira sedikit emosi dengan menunjuk kearah Prita."Dan kamu menyentakku Prita?, kamu gak tahu apa yang Aqlah lakuin ke aku."
Ucap kembali Almira."Apa yang Aqlah lakuin kekamu sehingga kamu semarah ini?"
Tanya Prita.Almira hanya terdiam tidak kuat menceritakan, jalankan menceritakan, membicarakan pun ia tidak kuat.
Desakan Prita agar Almira menceritakan kejadian apa yang sudah terjadi sehingga baru pertama kalinya Almira menunjuk-nunjuk Prita, akhirnya berhasil ketika Prita mengancam akan memarahi Aqlah.
"Jadi gini... "
.Vote dan Komen
06februari2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Alumni Hati [Selesai]
Teen FictionDialah laki-laki yang singgah dihatiku dan dialah laki-laki yang membuatku menutup mata dan hatiku untuk laki-laki lain, Aku tidak pernah bisa melupakan dia karena dia adalah Sang Alumni Hatiku, Alumni hati yang masih membuatku ambigu ketika melihat...