Part 15 : Ngimpi lo! Bully Sindy

216 15 0
                                    

{Vote & Komen}

"Ingatlah Hukum Itu Ada, Jadi Jangan Berani NgeBully Orang!"


--SangAlumniHati--


   "Ia Ta, kamu inget gak pas Aqlah ngajak ketemuan? Dan pas pulangnya aku nangis?" Almira melihati Prita.

   "Iya, emangnya kenapa?"

   "Jadi waktu itu, Aqlah hanya bilang jika adiknya Noufam ingin masuk ekstra basket, gak lebih. Padahal... "
Ucapan Almira di potong.

   "Sudahlah!, jangan di inget terus!"
Prita berhenti makan.

   "Padahal awalnya indah banget, awalnya kita saling tatap dan hampir romantis"
Jelas Almira.

   Ketika bercerita, ternyata dari tadi Sindy mendengarkan perkataan Almira. Dengan nada keras ia berkata "Hah, Almira suka sama Aqlah?, ngimpi kali" Ucap Sindy berteriak. Murid yang ada di kantin langsung melihati Almira.

   "Sindy?"
Almira menatap Prita.

   Prita berhenti makan, dan menghampiri Sindy.

   "Heh Sindy!, kalau Almira suka sama Aqlah, lo mau apa?"
Bentak Prita.

   "Gendut!, lo jangan ikut campur!"
Jawab Sindy sedikit kasar.

   Almira berusaha memberhentikan Sindy dan Prita, ia pun langsung mengajak Prita pergi.

   "Ayo kita pergi!"
Almira menarik Prita paksa.

   "Awas ya Sindy!"
Prita menunjuk ke arah Sindy.

   Ketika Almira dan Prita akan keluar dari kantin, tiba-tiba tangan Almira di tarik oleh Sindy. Dan ketika Almira sudah ada di hadapan Sindy, Sindy langsung mengambil kecap dari atas meja kantin dan kecap tersebut langsung di siramkan ke rambut Almira. Almira saat itu terdiam bukan karena lemah, tapi karena tidak ingin hal ini menjadi besar.


   Ketika Almira di siram kecap, tiba-tiba Aqlah datang dengan earphone di telinganya. Ketika melihat Almira, ia melepaskan earphone dari telinganya.

   "Heh Almira!, jangan lo pikir lo bisa dapetin Aqlah"
Bentak Sindy.

   Bukan hanya Sindy, sekarang teman-teman Sindy pun ikut menyirami kecap ke baju seragamnya.

   "Aqlah itu terlalu sempurna buat lo!" bentak Sindy kembali.

   "Dan lo ngarep, Aqlah bakal nembak lo? Hahaha, ngimpi banget lo" Bentak kembali Sindy lagi dan lagi.

   Prita terus menerus berusaha membantu Almira, ia pun terkena kecap karena membantu Almira,
d

engan tegas dan gagahnya Aqlah datang dan membantu Almira beserta Prita.


   "Almira, are you okey?"
Tanya Aqlah dan membantu Almira berdiri.

   Almira tidak bisa menahan tangisannya dengan cepat ia memeluk Prita dan mengabaikan Aqlah yang ada di depannya.

   "Prita, kita pergi dari sini!"
Almira dan Prita berlari menuju kamar mandi.

   Aqlah terdiam melihat sikaf Almira yang mendiaminya, dan Aqlah tahu masih ada Almira di depan pintu kantin.

   "Puas lo bully Almira?"
Teriak Aqlah dan langsung pergi untuk mencari Almira.

"Dimana kamu Almira" Batin Aqlah.

   Di toilet Almira menangis dengan lepasnya dan memeluk Prita. "Ini salahku karena mencintai Aqlah" ucap Almira memeluk Prita, "Kamu gak salah!" Jawab Prita untuk menenangkan Almira.


   Karena melihat keadaan Almira dan Prita, guru bk mengizinkan mereka pulang.

***

   "Almira?"
Ibunya langsung khawatir.

   Dengan cepat Almira memeluk ibunya dan menangis di pelukan ibunya.

   "Apa yang terjadi sayang?, kenapa kamu penuh dengan kecap?"
Tanya ibunya khawatir.

   "Sindy, dia perempuan yang gak suka sama aku, dan dia juga yang siram kecap ke badan aku"
Jelas Almira.

   "Yaudah kamu mandi dulu sayang, biar mamah siapin baju kamu"
Suruh lembut Ibunya.

   Dengan keadaan menangis, Almira langsung membersihkan dirinya dari kecap, butuh perjuangan untuk menghilangkan rasa lengket kecap di rambutnya yang lumayan panjang.

   Sudah hampir 15 menit, begitu lamanya Almira harus membersihkan kecap itu, ia pun keluar dari kamar mandi.

   "Sayang, ini bajunya!"
Ucap ibunya penuh perhatian.

   "Ia mah"
Jawabku singkat.

   "Mamah keluar dulu, nanti jika kamu mau nyisirin rambut panggil mamah ya"
Jawab ibunya.

"Ia"
Jawab Almira Singkat.


Vote & Komen.

Sang Alumni Hati [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang