Part 14 : Curhat, Tapi Jangan Disini

223 15 0
                                    

{Vote & Komen}

"Akhirnya Kak Azzam pulang juga"

--SangAlumniHati--

   Tidak terasa sudah setengah jam Almira dan Azzam menghabiskan waktunya di balkon. Baju basah menjadi alasan mereka tidak ingin masuk rumah karena terhanyut ke dalam becanda yang berlebihan.

   "Ka Azzam, udahlah!, baju Almira basah"
Ucap Almira.

   "Haha, Kak Azzam juga tau, yaudah kita kan udah maafan, jadi kita masuk kerumah"
Jawab Azzam dengan memejamkan salah satu matanya karena air hujan.

   Mendengar jawaban Azzam barusan, Almira langsung berlari menuju kamarnya dan mengunci pintu masuk.

   "Almira buka!"
Teriak Azzam sedangkan Almira hanya tersenyum melihat ekspresi Kak Azzam.

   "Jalan tetangga aja lagii!"
Teriak Almira dari dalam kamar.

   Terpaksa Azzam kembali harus berusaha untuk lompat ke rumah tetangganya di sisi lain tanpa dosa Almira mengganti bajunya.


   "Kak Azzam... Kak Azzam... "
Almira tertawa.


***

   "Tante, Almira... Sekarang Azzam mau balik"
Ucap Azzam.

   "Ia, hati-hati di jalannya"
Jawab Ibu Almira singkat.

   "Ialah harus balik, masa di sini terus"
Celetuk Almira.

   "Huh dasar cewek sombong, anak kecil"
Jawab Azzam sedikit bercanda.

   Mereka pun saling memandang satu sama lain tanpa mempedulikan ibunya yang melihati mereka. Sudah waktunya sekolah, Almira pamit kepada ibunya dan kepada Azzam, begitu pun Azzam pamit akan pulang.

   "Dah... "

   Dua taxi sekaligus di pesan ibu Almira dengan tujuan berbeda. Sepanjang perjalanan Almira hanya memikirkan Aqlah dan Aqlah, begitu kerasnya hati Almira yang terlalu mencintai Aqlah. Bayang-bayang Aqlah selalu saja ada di benak Almira.


   "Makasih Pak"
Ucap Almira dan memberikan ongkosnya.

   Ketika di gerbang sekolah, ia bertemu dengan Prita. "Prita!" Teriak Almira. Prita melihat Almira dan menunggu agar bersamaan menuju kelas.

   "Hari ini kamu cantik, tapi aku belum menyukainya mungkin nanti di kantin"
Ucap Prita sedikit serius.

   "Cie... "
Almira tersenyum.

   "Aku ramal, nanti kita bakal ketemu di kelas dan di bangku sama"
Ucap Prita kembali.

Almira tertawa sepanjang perjalanan.

   "Udahlah Prita!, didylannya nanti aja" Ucap Almira dengan tertawa lepas.

   "Jangan nanti, berat!, biar badan aku aja yang berat"
Ucap kembali Prita.

   "Haduh... Prita kamu itu korban Dylan yah... "
Almira tertawa.

   "Nah udah aku tepatin janji aku main di dylanan,"
Ucap Prita tertawa.

   "Ia-ia"
Jawab Almira singkat.

   Mereka pun melanjutkan untuk ke kelas. Ketika akan masuk ke dalam kelas, tiba-tiba Aqlah keluar sehingga Almira dan Aqlah kejedot, mereka sama-sama saling memegang kening mereka. "Sakit... " ucapnya barengan.
Melihat hal itu, Prita membayangkan seakan dirinya yang mengalami hal itu.

   "Maaf"
Ucap Aqlah.

   "Aku juga, Maaf"
Jawab Almira.

   "Akh kaliam mah Dylan dan Milea Versi Jakarta"
Celetuk Prita.

   Aqlah yang akan keluar tidak jadi, karena sudah melihat Guru Fisika sudah datang.

   "Ada guru, masuk-masuk... "
Teriak Sindy.

   Mereka pun sudah duduk dengan rapih, "Buka Buku Kalian!" Suruh Guru Fisika dengan serius.

   Ketika jam pelajaran Fisika habis sekarang jam pelajaran kedua.

   "Habis Fisika terbit Biologi, itulah anak IPA"
Ucap semangat Prita.

   Sudah saatnya istirahat, "Sudahlah!, udah istirahat juga, ke perpus yuk"
Ajak Almira.

   "Haduh Mir, mau jajan dulu"
Jawab Prita.

   Karena tidak ingin menolak, Almira pun ke kantin untuk makan dulu.

   "Mir mau apa?"
Tanya Prita.

   "Minum aja!"
Jawab singkat Almira.

   "Oke"

   Almira hanya melihati Prita makan, sebenarnya Almira ingin bercerita tapi ia tahu jika kantin bukanlah tempat untuk bercerita masalah pribadinya.

   "Mau?"
Tawar Prita dengan mulut penuh mie.

   "Ikh, gak mau akh"
Jawab Almira.

   "Cerita aja, aku tahu kalau kelakuan kamu kaya gini, pasti kamu mau cerita"
Ucap Kembali Prita.


Vote dan Komen...
okeoke

Sang Alumni Hati [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang