{Vote Dan Komen}
"Aqlah beda, sekarang sampai 5 bulan ini"
--SangAlumniHati--
Flashback On-
Almira menatap Aqlah dari ujung pintu masuk kantin, tangan Almira terus menambahkan sambal kedalam mangkuknya, ia baru sadar ketika Aqlah sudah ada dihadapannya.
Kurang lebih sudah 8 sendok Almira menambahkan sambalnya ke baksonya itu.
"Emang kamu kuat dengan sambal yang begitu banyak?"
Tanya Aqlah yang membuat Almira deg-degan dan membuatnya ambigu.Flashback Off-
"Eh Almirarararara makan tuh bakso, Kesian baksonya dari tadi liatin kamu"
Ucap Prita.Sekejap Almira langsung sadar dan hanya tersenyum kecil menyembunyikan rasa sedihnya, ucapan Prita sama percis dengan ucapan waktu itu.
"Aku udah abis, kok gak di makan"
Tanya Prita."Gak mood ni, buat kamu aja"
Jawab Almira dan memberikan mangkok baksonya.Tidak merasa aneh, Prita langsung memakan bakso Almira dengan lahap.
"Udah?, kelas yu?"
Ajak Almira."Oke"
Jawab Prita singkat.Ketika akan masuk kelas, Almira melihat Aqlah sedang bersama laki-laki, tapi Almira tidak tahu siapa laki-laki itu.
"Aqlah sama siapa?" Almira sedikit membatin.
Prita yang sudah di kelas bingung melihat di sampingnya sudah tidak ada siapa-siapa ia pun kembali keluar.
"Kamu mau ngobrol sama Aqlah?"
Tanya Prita ketika melihat Almira menatap Aqlah."Ia, tunggu yah"
Jawab Almira.Ketika Aqlah menghampiri Almira, dengan langsung Almira bicara.
"Aku mau bicara"
"Maaf, aku harus ngajarin Noufam belajar" Jawab dingin Aqlah.
Tanpa dosa Aqlah masuk kelas meninggalkan Almira yang berdiam diri mendengarkan jawaban Aqlah.
"Aqlah?"
Prita aneh.Prita langsung menatap Almira. "Kamu ada masalah?" Tanya Prita langsung. Almira terdiam, menghapus air matanya dan masuk kelas, dengan penuh pertanyaan Prita mengikuti Almira.
"Kamu ada masalah apa sama Aqlah?" kembali tanya Prita.
Almira hanya menggelengkan kepalanya. Tidak mau tinggal diam, Prita melihati Aqlah.
"Sindy"
Teriak Aqlah.Mendengar teriakan Aqlah, Almira langsung menatap Aqlah yang meneriakan nama Sindy.
"Nanti latihan badminton, jangan lupa, dan nanti aku antarin kamu pulang"
Ucap Aqlah sengaja dengan keras"Sip, ia"
Jawab Sindy tersenyum bahagia.Ketika di perhatikan, ternyata tidak ada Noufam di bangku Aqlah. Berarti Aqlah berbohong. Dan kemarin malam juga begitu. Tiga hari Aqlah tidak memberi kabar bahkan jika di w.a Almira ia hanya membalas "Ya", "Aku sibuk", "Ok" "Jangan ngeganggu".
Almira berusaha sabar, sabar dan sabar menghadapi perubahan sikap Aqlah. Hari demi hari, minggu demi minggu bahkan bulan demi bulan sikap Aqlah berbeda drastis, Almira dan Prita sudah mencari tahu apa alasan di balik perubahan semua itu, tapi hasilnya nihil tidak ada hal yang aneh.
Lima Bulan sudah berlalu, dalam benak Almira sudah ada bayang-bayang kembali akan mengakhiri hubungannya dengan Aqlah. Hingga suatu hari di Februari 2018, Almira kembali mengajak Aqlah bertemu tapi Aqlah menolaknya dengan alasan "Aku lagi sibuk".
Dimana ada perempuan yang kuat menghadapi laki-laki yang tidak bisa menghargai suatu hubungan. Besok adalah hari rabu, setelah menjalankan Tryout atau latihan untuk UNBK nanti, otomatis 1 atau 2 hari sekolah pasti FreeClass.
"Prita, kumohon besok kita harus sekolah, plis balas ya"
"Ia"
Di kamar Almira memikirkan 6 bulan tentang cerita dulu yang pernah ia lakukan bersama Aqlah, dari saling tatap menatap, berpelukan, menghapus air mata ketika Almira sedih, saling menguatkan, hingga jadian, 1 bulan pertama mereka canggung karena masih belum percaya jika mereka pacaran dan 2,3,4,5,6 bulan kedepan mereka sama-sama bahagia dan menikmati masa pacaran dengan cara mereka yang sesekali menggunakan kata "sayang", dan sesekali memanggil nama saja.
"Aku percaya 5 bulan ini adalah ujian cinta yang di berikan Aqlah kepadaku" Almira membatin.
29Maret2018
Vote dan Komen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Alumni Hati [Selesai]
Teen FictionDialah laki-laki yang singgah dihatiku dan dialah laki-laki yang membuatku menutup mata dan hatiku untuk laki-laki lain, Aku tidak pernah bisa melupakan dia karena dia adalah Sang Alumni Hatiku, Alumni hati yang masih membuatku ambigu ketika melihat...