Part 21 : Aqlah marah?

208 14 0
                                    

{Vote dan Komen}

"Aqlah Diam Saja"

--SangAlumniHati--

   Almira menatap serius Aqlah dan langsung memeluknya. "Janji?" Almira sedikit berbisik. "Aku janji" jawab Aqlah singkat dan ekspresinya tersenyum.

   Niat Almira untuk mengakhiri hubungan tidak jadi, karena Aqlah berhasil menggagalkannya.

   "Aku pulang"
Ucap Almira.

   "Maaf, aku gak bisa antar soalnya aku harus cepat pulang"
Aqlah menjawab, Almira menatap Aqlah penuh tanda tanya.

   "Tapi... "

   "Tapi apa?, aku harus pulang"

   Aqlah langsung pulang meninggalkan Almira yang masih terdiam melihatinya.

   "Untung gak putus" Batin Aqlah dan meneruskan langkahnya untuk pulang.

   "Kenapa dia gak nawarin nganterin, padahal kita masih pacaran? padahal dia yang yakinin aku untuk gak mutusin dia?" Almira kesal dan ia pulang dengan penuh amarah kembali.


--TeenFiction--

1 Hari Kemudian...

   Sejak pulang dari taman, Almira merasa aneh kepada Aqlah karena tidak memberi kabar. Ia berniat akan bertemu dengan Prita dan meminta maaf.

   Tok... Tok... Tok...

   "Em... kak ada Prita?"
Tanya Almira ketika sudah sampai di rumah Prita.

   "Ada, masuk saja"
Jawabnya singkat seperti biasanya.

   Almira masuk kerumah dan seperti biasanya Almira melihat Prita sedang menonton televisi dengan makanan di pangkuannya. Dengan rasa bersalah Almira menghampiri Prita.


   "Prita... "
Ucap ragu Almira.

   Prita membalikan badannya dan hanya tersenyum kecil melihat Almira datang.

   "Prita, aku mau bicara"
Almira mengawali pembicaraan.

   "Aku tahu, kamu mau minta maafkan?"
Jawab Prita menatap Almira.

   "Kok tahu?"
Almira menjawab.

   "(Prita membuang nafas) ialah, mau apa lagi?"
Jawab Prita dan kembali memakan jeruk yang ada di tangannya.

   "Apa Aqlah sudah bilang?, syukurlah... makasih Aqlah"

   "Kok tersenyum?"
Tanya Prita dan menyuruh Almira duduk di sampingnya.

   Almira menatap Prita, dalam waktu 10 detik ia langsung memeluknya dan berbisik "Aku sayang kamu, Pritaku mbulku".

   "Apaan sih, kamu tahu gak?"
Tanya Prita menatap serius Almira.

   "Tahu apa?" Almira melihati Prita dan menggaruk tangannya yang sebenarnya tidak gatal.

   "Berat badan aku turun 10 kg, dan itu semua gara-gara gak makan bakso selama 5 bulan 3 hari"
Prita memanyunkan bibirnya.

   "Yah... "

   "Kok yah sih?"

   "Kasian"

   "Kasian apa?"

   "Anak lemak udah ninggalin ibu lemak" Almira memanyunkan bibirnya kembali.

   "Ikh... "
Prita tertawa.

   Almira pun seperti mendapatkan dunianya kembali, ia tertawa dengan lepasnya. Tidak terasa sudah sore.

   "Aku pulang ya... "

   "Loh?"

   "Loh? Kenapa?"

   "Kok cepet pulangnya?"

   "Yaelah, itu udah jam lima, takutnya mamah aku khawatir"

-TeenFiction--

   Hari libur sudah berakhir, Sudah saatnya sekarang kembali ke sekolah, hari senin kembali ada rasanya, sudah pasti nanti bakal alami upacara dan belajar lagi. Almira berjanji akan mengembalikan nilainya yang hancur.

   "Mah, Almira pamit"

   "Ia, hati-hati sayang"

[Sekolah] Waktunya upacara, Almira yang harus di depan barisan harus menerima panas langsung cahaya matahari. Hari baru dan semester baru, selesai upacara, setiap murid masuk kelas dengan membawa berbagai cerita dan pengalaman selama libur.


   "Aku kangen sama kamu"
Ucap Prita.

   "Aku pun... "
Almira memeluk Prita.

   Di awali dengan pelajaran Bahasa Indonesia, Ibu Rani guru Bahasa Indonesia yang lumayan galak tapi baik sama nilai.

   "Okey anak-anak buka buku pelajarannya"
Ucap Bu Rani tegas.

--Istirahat--

   "Aku gak mau kurus, kantin yu"
Ajak Prita.

   Almira mengangguk dan pergi ke kantin. "Aqlah seperti udah gak peduli sama aku" Ucap dalam hati Almira.

   "Bu, Baksonya komplit 2 mangkok"

   Bakso sudah siap. Seperti biasanya ketika melihat bakso Prita langsung memakannya dan melupakan obrolannya. Ketika melihat bakso, Almira ingat kejadian semester 1 tentang pertama kali ia menambahkan sambal sampai ia kepedasan.


"Makan, enak ini"
Suruh Prita.


29Maret2018
Vote dan Komen.

Sang Alumni Hati [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang