Part 8

1K 104 34
                                    

CHEN POV.




Ugh badanku terasa remuk. Eh? Tapi kenapa badanku seperti ada yang memelukku? Ini sudah pagi kan? Seharusnya aku berangkat sekolah saat ini.

Aku membuka mataku dan mengerjapkan mata ku berkali kali karna silau mungkin karna tirai jendelanya lupa ditutup jadi cahaya matahari masuk kedalam kamarku. Tapi kenapa tubuhku terasa hangat?. Oh tuhan,ini benar benar nyaman seperti guling. Aku memeluk erat yang ku kira ini memang guling aku mendusel nya berkali kali bahkan ku singgungkan senyumanku dan aku menutup mataku kembali. Entah kenapa lidahku terasa kaku untuk berteriak senang. Demi apapun ini sungguh nyaman.

"Udah puas heum meluk saya?".

"Belummm. Kamu kan guling kenapa bisa bicara? Dan suara kamu mirip namja tiang,bertelinga peri yang nyebelin,datar,idiot,galak,suara nya mirip bass rusak,terkenal tapi tetep aja ngeselin,suka tebar pesona,kang baper,tukang ngalus,playboy cap upil badak,es batu,suka ngatain pendek mulu kan bikin orang kesel". Ucapku asal dan masih menutup mataku sambil mempoutkan bibir ku. Eh? Apa? Wait!. Koq? Guling bisa ngomong?. Ini bukan mimpi kan? Tunggu!!!.

APA???!

Namja tiang? Bertelinga peri? Suara bass??. Jangan jangan???....

Setelah aku sadar. Aku segera membuka mataku dan langsung mendongakkan kepala ku.

"YAAAAAAAA!!!". Ucap ku teriak kencang dan segera bangun dari tempat tidur.

"A...apa...apaan kau huh?! Ke...kenapa kau bisa ada disini?!. Astaga apakah diri ku sudah ternodai? Huaaaaa eommaaaaaa chennie sudah tidak polos lagiiiii". Rengekku dan membuat chanyeol tertawa. Aigoo kenapa ia masih bisa tertawa??? Dasar idiot. Aku melipatkan kedua tanganku ke depan dada tapi tetap saja si caplang ini masih menertawaiku.

"Yaaaa! Apa kau gila? Kenapa kau menertawaiku?!". Ucapku sedikit meninggikan suara.

"Jongdae-ya kau lucu sekali hahaha. Mana mungkin aku melakukan hal bodoh seperti itu? Kecuali...". Hah? Apa?? Kecuali apa? Aish dia membuatku penasaran karna dia memotong perkataannya.

"Wae?".

Dia bangun lalu menarik pinggangku dan mendekatkan wajahnya ke arah wajahku. Eh? Kenapa jantung ku berdebar?. Tidak akan mungkin aku belok. Tidak akan.

"Kecuali jika kau yang mau". Bisiknya ditelinga sensitive ku sesekali dia meniup telingaku dan mengelus pinggangku dengan sensualnya. Ugh tahan chen. Jangan sampai kau mendesah. Ughh hentikan tanganmu caplang.

"Jangan kurang ajar kau- sshhh". Sial kenapa kau mendesah?!. Chen pabo!!!.
Aku langsung menepiskan tangan chanyeol dan langsung loncat dan berlari ke arah kamar mandi. Sialan kau Park!.


CHANYEOL POV.

Aku terbangun karna sesuatu yang memelukku begitu erat dan dadaku seperti ada yang mendusel kannya. Lalu ku lihat ah ternyata dia chen.
Apa?! Chen?. Oh ayolah chan jangan berteriak seperti yeoja kau harus tenang. Huft sepertinya dia ke enakan ya memelukku sampai ia tak sadar jika aku berada disampingnya. Lucunya...

"Udah puas heum meluk saya?". Ucap ku sedikit dingin. Ah tidak begitu dingin sih. B aja ah kalo author bilang:v.ggg

"Belummm. Kamu kan guling kenapa bisa bicara? Dan suara kamu mirip namja tiang,bertelinga peri yang nyebelin,datar,idiot,galak,suara nya mirip bass rusak,terkenal tapi tetep aja ngeselin,suka tebar pesona,kang baper,tukang ngalus,playboy cap upil badak,es batu,suka ngatain pendek mulu kan bikin orang kesel". Ucapnya yang masih setengah sadar. Dan apa dia bilang? Tiang? Telinga peri? Idiot?galak? Bass rusak? Apa aku segitunya? Heyy aku ini tampan dan banyak disukai yeoja dimanapun tapi aku tidak begitu tertarik pada yeoja.

I Love My Boyfriend || ChanChen ✔️[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang