Part 32

339 31 21
                                    

Author POV

Setelah Chen dibawa kerumah sakit, Chanyeol daritadi tidak pernah berhenti untuk menggerakkan kakinya mondar-mandir di depan pintu ruang UGD. Suho yang melihat Chanyeol sangat gelisah pun menghampirinya.

“Chan, sudahlah tenang dulu berdoa saja semoga Chen baik-baik saja.”

“Bagaimana aku bisa tenang hyung? Anakku dan calon istriku dalam keadaan mengenaskan seperti tadi. Aku sangat khawatir kepada mereka hyung. Aku tak ingin kehilangan mereka.” Chanyeol menggertakan giginya dan melipatkan kedua tangannya berdoa dalam hati semoga orang yang dia cintai baik-baik saja.

“Hyung, apa kau sudah menemukan pelaku yang telah merusakkan cctv?” tanya Kai yang sedari tadi hanya diam membisu di tempat duduknya. Suho menoleh kearah Kai dengan gelegan kepalanya. Memang dia tidak tahu persis siapa pelakunya tapi, dia yakin dalang dibalik ini semua pasti 'orang itu'.

Tiba-tiba pintu UGD terbuka menampilkan Lay yang keluar dari ruangan itu. Lay menatap Chanyeol dengan tatapan yang sulit diartikan membuat Chanyeol semakin cemas.

“Chan, sepertinya kedepannya kau harus lebih sabar. Chen mengalami shock trauma berat atas pembullyan terhadapnya dan anakmu bisa tergolong sangat lemah, bisa terancam keguguran tapi untungnya tidak ada bekas luka di daerah perutnya. Usia kehamilan Chen disaat ini memang rentan terlebih lagi yang hamil itu pria jadi, kau harus menjaganya dengan protektif. Lalu, untuk kepalanya yang kena benturan itu memang cukup keras tapi beruntungnya tak sampai mengenai saraf otaknya, aku harap kalian jangan menekankan pertanyaan siapa yang telah melakukan bullying terhadapnya itu akan berpengaruh pada mentalnya. Chen akan dipindahkan ke ruang rawat inap VIP setelah ini.” jelas Lay sambil menepuk pundak Chanyeol memberikan sinyal kekuatan.

Entah apa yang harus dilakukan Chanyeol, haruskah dia merasa lega atau sedih ketika mendengar kandungan Chen terancam. Chanyeol mengepalkan tangannya dan berjalan menjauhi UGD dengan tergesa-gesa membuat Baekhyun harus menahan Chanyeol.

“Chan mau kemana kamu?! Ya! Berhenti! Kau tidak tahu siapa pelaku bullying terhadap Chen. Sadarlah Park! Jangan dominasikan emosimu, ingat chen lebih membutuhkanmu saat ini” Baekhyun menatap dalam Chanyeol yang masih merah padam karena emosinya benar-benar diluar kendali. Perlahan Lay melangkahkan kaki menghampiri Chanyeol lalu, menepuk pundak Chanyeol perlahan sambil menggumamkan kata seperti 'Tenang, Jangan khawatir, Semua akan diatasi secara perlahan.'

Chanyeol menghembuskan nafas kasar. Tubuhnya merosot kebawah tak berdaya. Dia tahu jika dia gegabah, dia akan kehilangan orang disayanginya. Dia tidak ingin Chen pergi dari sisinya, dia tidak ingin kehilangan anak yang dikandung Chen-nya. Dia bersungguh-sungguh mencintai seorang Kim Jong Dae.

.



.











.

Di ruang inap Chen telah dipindahkan bahkan saat ini dia telah sadar dari siumannya hanya saja...

“Chen, apa kau mau coklat?”

“Tidak!”

“Kalau begitu, anggur??”

“Tidak!!”

“Ka—”

“Ya! Pergilah dari sini Tuan Park! Aku tak ingin melihat wajahmu yang menyebalkan! Pergilah! Pergiii!!” ucap Chen sambil melemparkan bantal yang dikenakannya ke arah Chanyeol.

Chanyeol menatap bingung akan sikap Chen hari ini. Setelah Chen siuman, Chen langsung menghindari tatapannya bahkan menghempaskan tangannya ketika dia ingin mengelus rambut Chen dan sekarang Chen mengusir dirinya. Apa ada yang salah dengannya?

I Love My Boyfriend || ChanChen ✔️[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang