Part 14

872 92 14
                                    

CHEN POV




"Ya!Byun Baekhyun kemarilah!". Teriakku dari arah belakang gedung sekolah. Baekhyun pun menghampiriku.

"Baek, lihatlah disana seperti ada seseorang yang tidur di bangku panjang itu. Coba kau kesana baek". Ucapku padanya. Ah iya jika kalian bertanya tanya kenapa aku dan baekhyun tiba tiba berada di belakang gedung sekolah. Alasannya adalah kami berdua terlalu penasaran dengan rumor baru baru ini bahwa salah satu murid baru yang penyendiri dan suka tidur dibelakang gedung sekolah ini makanya kami berdua pun menghampiri belakang gedung ini. Ya meskipun halaman belakang gedung ini terlihat sangat kotor dan sepi kami berdua tidak mengurungkan niat kami untuk tetap mencari siapa orang itu.

"Aniya lebih baik kau saja. Aku tidak mau kesana. Chen kalau seandainya dia bukan manusia bagaimana? Kalau dia ternyata hantu? Bagaimana chen?". Ucap baekhyun dengan nada ketakutan. Dia benar benar menyebalkan. Seperti itu saja sudah takut. Mau tak mau aku berjalan ke arah orang yang sedang tertidur itu dengam perlahan lahan. Aku tak ingin membangunkannya dengan meneriakinya.

Perlahan aku menggoyangkan badannya dia sama sekali tidak bergerak. Apa benar dia sudah meninggal?. Ah tidak mungkin. Aku pun mulai memeriksa detak jantungnya.

Dug dug dug

Detak jantung nya masih ada. Tapi kenapa dia tidak bergerak?. Tiba tiba kepalaku seperti di usap aish dasar baekhyun. Aku yakin dia ingin menakut nakutiku.

"Diam lah baek, aku ingin memastikan dia hidup atau tidak". Ucap ku dan tetap mendengar detak jantung orang ini.
Lagi lagi baek masih mengelus kepala ku. Lalu aku menghempaskan nya lagi lalu melihat kebelakang tidak ada orang. Lalu siapa yang memegang kepalaku barusan?.

"Hey, bukankah kau Kim Jong Dae? Saudara dari mantan pacar kakak ku Byun Baekhyun?". Aku menengok ke arah suara itu. Suara itu tepat di depan ku dan dia adalah orang yang sempat ku dengar detak jantungnya. Tunggu... Bagaimana dia tau?. Aku membelalakkan mataku dan mengangakan mulutku. Dia....















































JUNG JAEHYUN?!.

Bagaimana bisa dia berada disini?. Astaga. Jadi murid baru itu dia?!.
Dia tersenyum padaku. Namun aku memundurkan langkah ku dan bersiap siap untuk melarikan diri.
Baru beberapa langkah, jaehyun mencoba mendekat ke arahku. Jujur aku tidak tau harus berbuat apa. Antara takut dan trauma. Aniya. Aku bukan trauma pada dia, melainkan pada hyungnya. Jung Daehyun.

Langkahku terhenti saat punggungku menghantam tembok. Jaehyun semakin dekat denganku. Hey bukankah aku seorang pria?. Seorang pria seharusnya jangan takut. Chen kau harus melawannya.

"Kkk... Kau....bersekolah disini? Sejak kapan?". Tanyaku gugup. Dia mulai mengunci tubuhku dengan tangannya.

"Aku bersekolah disini sejak tadi. Wae? Ah arraseo. Kau rindu padaku? Chennie-ah semakin lama kau semakin cantik". Ucapnya tersenyum dan tangan satunya mengelus pipiku.

"Aniya, siapa bilang aku rindu padamu. Lagipula aku ini namja, bukan yeoja". Sanggahku. Dia tertawa pelan. Sungguh dia sangat menyeramkan jika sudah seperti ini. Dia menyeramkan melebihi tiang listrik itu.

"Jujur sajalah hyung,dulu kau pernah mengatakan bahwa kau akan mencintaiku". Ucapnya.

Aku menjitaki kepalanya.

"Ya! Bukankah sewaktu itu umurku 6 tahun dan kau berumur 5 tahun. Jadi wajar jika aku berkata polos seperti itu. Sudahlah aku ingin ke kelas. Pergilah kau dan jangan mengganggu hidupku". Ucapku sambil menepis tangannya. Aku pun langsung kembali ke kelas.

I Love My Boyfriend || ChanChen ✔️[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang