Sisi membuka matanya perlahan. Tiba tiba dia merasakan sakit di bagian punggung kanannya. Dia meringis kesakitan. Apa yang terjadi? Kenapa tubuhnya terasa sakit semua?
"Udah sadar?!"
Sisi menoleh ke arah sampingnya dan di sana ada digo yang sedang menatapnya dengan bersendekap dada. Sisi mengernyit dan mengedarkan pandangannya. Dia di rumah sakit? Memang apa yang sudah terjadi? Dan kemudian gadis itu teringat. Dia kini menatap digo dengan raut wajah khawatir.
"Digo kamu gak papa?" Tanya sisi. Digo berdecak. Pemuda itu menatap sisi kesal.
"Kenapa lo lindungi gue?! Lo kira lo itu pahlawan gitu?! Lo gak tau betapa paniknya gue wak-" digo menghentikan ucapannya saat dia bilang panik. Sisi menatap digo heran.
"Kenapa?" Tanya sisi. Digo menggeleng.
"Gak! Kenapa lo tanya gue? Yang harus lo khawatirin itu nyawa lo sendiri!" Kata digo kesal. Sisi mengerucutkan bibirnya dan meringis saat merasa punggungnya sakit.
"Aku khawatir sama kamu digo." Jelas sisi.
"Kenapa lo khawatir sama gue? Kenapa lo lindungi gue?" Tanya digo. Sisi menghela nafas dan menatap digo nanar.
'Karena aku cinta sama kamu dan aku gak mau lihat kamu terluka.' Batin sisi sendu.
"Karena kamu suami aku." Jawa sisi. Digo menaikkan sebelah alisnya.
"Jadi lo anggap gue suami lo? Tapi kenapa lo pacaran?" Tanya digo kesal. Sisi tersenyum.
"Kenapa cemburu?" Tanya sisi balik. Digo mendelik menatap sisi kesal.
"Gak! Ngapain juga gue cemburu! Gue juga gak cinta sama lo!" Jawab digo dan mengalihkan pandangannya dari sisi. Sisi sedih mendengarnya.
"Aku tau kok. Kamukan cuma cinta sama pacar jahat kamu." Jawab sisi sedih. Digo menatap sisi.
"Pacar jahat? Siapa yang bilang kalo gue punya pacar jahat? Pacar gue baik kok!" Jawab digo kesal.
"Kalo baik kenapa dia selingkuh dari kamu?" Jawab sisi tanpa menatap digo. Digo mendegus.
"Sok tau lo!"
"Emang tau!"
Digo menatap sisi kesal. Dia berjalan meninggalkan ruangan sisi meninggalkan sisi sendirian. Sisi menatap kepergian digo dan terkikik.
"Aku tau kalau kamu gak punya pacar. Digo digo kasian banget sih kamu, di selingkuhin sampai sekarang takut pacaran. Tapi tenang aja, aku akan selalu bersama kamu dan aku akan mengajarkanmu bagaimana cinta yang sesungguhnya." Kata sisi dengan kekehan.
Suara pintu terbuka dengan tiba tiba. Sisi tersentak dan menoleh ke arah pintu. Munculah mila dan tika. Kedua gadis itu berjalan cepat ke arah sisi. Sisi tersenyum.
"Si lo gak papa?" Tanya mila khawatir. Sisi menggeleng. Dia menatap tika.
"Tika lo ikut juga?" Tanya sisi. Tika mengerucutkan bibirnya.
"Yaahh... jadi gue gak bileh ke sini?" Tanya tika sedih. Sisi menggeleng.
"Enggak heran aja gitu."
"Ya nih mila paksa gue!" Jawab tika kedal. Mila menatap tidak kesal. Melihat itu sisi terkekeh.
"Tapi gak papa kok si. Gue seneng! Apalagi tadi gue lihat ada baby digo disini. OMG! Kenapa sih dia itu makin hari makin ganteng! Kalau gue tau bakal ketemu digo disini gue pasti bakal dandan dulu!" Seru tika senang. Mila menatapnya jijik.
"Alay lo!" Seru mila dan mendorong bahu tika. Tika tersentak dan menoleh ke arah mila dengan mulut menganga.
"Ih biarin aja kali! Terserah gue!" Kata tika kesal dan mengelus lengannya. Sisi menggelengkan kepalanya. Mila mengeluarkan sesuatu dari dalam tas yang dia bawa sedari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Arrogant My Husband
Romance"Aku tidak akan pernah mau jika aku harus di jodohkan dengan cowok sepertimu yang gayanya terlalu sok keren dan sombong! Apalagi kelakuanmu yang menyebalkan itu membuatku semakin muak!" - Sisi Oliviani "Lo harus terima perjodohan ini! Gue gak mau ka...