#23-Masa Lalu Sisi-

14.7K 989 60
                                    

Di derasnya hujan pada malam itu terlihat seorang pria berjalan di lorong koridor rumah sakit dengan wajah khawatirnya. Pakaiannya yang basah dia tidak perdulikan. Saat ini yang dia cemaskan adalah istrinya yang sedang melahirkan bayi mereka. Namun yang membuatnya panik adalah istrinya mengalami kecelakaan. Dia ingin tau bagaimana keadaan istri dan anaknya. Apa mereka baik baik saja?

Sampailah dia di sebuah ruang operasi. Kebetulan sekali seorang dokter keluar dari ruangan itu. Pria itu segera menghampiri dokter itu.

"Dok bagaimana keadaan istri saya?" Tanya pria itu. Dokter itu menatapnya kasihan.

"Maaf pak kami sudah berusaha untuk menyelamatkan mereka. Namun saya hanya bisa menyelamatkan salah satu dari mereka."

"Selsmatkan istri saya dak." Katanya memohon. Dokter itu menghela nafas.

"Maaf pak. Ibunya memaksa kami untuk menyelamatkan anaknya. Jadi kami hanya menjalankan perintahnya saja. Selamat pak anda menjadi seorang ayah. Putri anda cantik sekali mirip dengan ibunya." Ujar dikter itu. Pria itu terdiam. Istrinya meninggal? Begitu maksudnya?

"Bol-boleh saya masuk ke dalam?" Tanya lemah. Dokter itu mengangguk mempersilahkannya masuk. Dengan langkah berat pria itu masuk ke dalam ruangan istrinya.

Langkahnya terhenti melihat ke atas ranjang rumah sakit seseorang tengah terbujur kaku di sana dengan kain yang menutupi seluruh tubuhnya. Pria itu menguatkan langkahnya mendekat untuk memastikan bahwa yang ada di sana memang istrinya. Tangannya bergetar membuka kain yang menutupi wajahnya.

"Ranii...." ucapnya lemah. Tubuhnya meluruh tidak sanggup melihat istrinya yang telah meninggal. Dia bergetar dan memegang wajah istrinya.

"Sayyaanggg... banguunn... aku disini. Kamu jangan tinggalin aku. Kalau kamu pergi aku sendirian! Sayangg..." katanya lemah dan mengguncang tubuh istrinya. Sang istri tidak bergeming tetap dengan matanya yang tertutup damai.

"Raaniiiii!!! Kenapa kamu ninggalin aku demi bayi itu?! Enggak aku gak mau kehilangan kamu. Hanya kamu yang aku cinta! Jangan tinggalin aku rani! Kenapa kamu relakan nyawa kamu demi bayi itu?! Aku gak perduli pada bayi itu yang aku butuhkan hanya kamu!!!" Teriak pria itu. Dia menangis tidak menerima kenyataan yang ada.

Acara pemakaman sudah berlangsung. Pria itu itu masih jongkok di pemakaman istrinya dan mengelus nisan sang istri. Masih belum mengikhlaskan istrinya yang pergi.

"Rani? Kamu pergi? Hanya karena bayi itu kamu pergi meninggalkan aku? Enggak aku gak terima. Bayi itu harus mati karena dia aku kahilangan kamu rani. Maafkan aku jika aku membunuh bayi itu. Tapi, jika aku terus melihat bayi itu rasa benciku akan selalu ada dan rasanya aku ingin sekali mencekiknya." Ucapnya drngan nada menahan marah.

"Tapi bagaimanapun juga dia tetap anakku. Aku tidak akan sanggup membunuhnya. Menyakitinyapun mungkin tidak akan bisa. Tapi membayangkan dia yang sudah membuatmu pergi aku sangat marah. Diaa... harus mati. Bukan di tanganku. Dia harus mati rani!"

Karena kematian istrinya pria itu menjadi gila dan menyuruh orang untuk membunuh bayi tersebut. Ayah rani suno membawa bayi itu menjauh dari sang ayah kandung. Kakek itu tidak ingin cucu satu satunya itu di bunuh oleh mereka. Bayi mungil itu tidak bersalah apa apa. Bagaimna bisa ayah kandungnya tega membunuh anaknya sendiri karena sakit hatinya.

Kakek itu membawa sang cucu ke daerah bandung dan tinggal dengan anaknya rena saudara kembar rani. Mereka berusaha untuk melindung sisi bayi mungil yang tidak bersalah itu. Mereka menyayanginya, membahagiakannya dan menyembunyikan ayah kandungnya dari sisi.

Hingga keberadaan mereka di ketahui oleh Faris ayah sisi. Setelah 10 tahun menyembunyikannya akhirnya ketahuan juga. Rumah mereka di datangi oleh 5 orang bersenjata mencari sisi. Seluruh keluarganya panik. Sang ibu rena menyembunyikan sisi di dalam lemari.

Mr. Arrogant My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang